47
VI. TATA KELOLA DAN KUALITAS KELEMBAGAAN GAPOKTAN DESA BANYUROTO
6.1. Struktur Gapoktan Desa Banyuroto
Kelembagaan yang ada dalam Gapoktan Desa Banyuroto merupakan kelembagaan formal yang sengaja ditumbuhkan, dibentuk, dan disosialisasikan di
kalangan petani Desa Banyuroto. Kegiatan pertanian di Desa Banyuroto bila dikaji melalui perspektif kelembagaan maka interaksi yang dilakukan petani
anggota Gapoktan Desa Banyuroto terhadap kegiatan pertanian dan segala keputusan usahataninya adalah sebuah arena aksi action arena. Arena aksi
memiliki dua komponen, diantaranya adalah situasi aksi yaitu interaksi petani anggota Gapoktan Desa Banyuroto dengan melakukan pemanfaatan sumberdaya
untuk kegiatan pertanian yang didasarkan pada pengarahan dan penyuluhan yang dilakukan. Komponen kedua dari arena aksi ini adalah aktor. Dalam hal ini,
anggota dan pengurus gapoktan merupakan aktor dalam kelembagaan. Perwakilan dari masing-masing kelompok atau rukun tani yang telah siap dan bersedia untuk
masuk dalam keanggotaan Gapoktan Desa Banyuroto kemudian mengadakan musyawarah untuk menentukan posisi pengurus beserta fungsi, peran, dan
tanggung jawabnya serta hak dan kewajiban anggota. Seluruh aktor yang terpilih dan terlibat dalam kelembagaan Gapoktan
Desa Banyuroto merupakan perwakilan dari seluruh kelompok atau rukun tani yang terdapat di dusun. Aktor dalam kelembagaan Gapoktan Desa Banyuroto
berjumlah 28 orang. Aktor ini kemudian disebut sebagai anggota Gapoktan Desa Banyuroto, yang mempunyai hak untuk dipilih menjadi pengurus untuk
mengurusi segala kegiatan dan program Gapoktan Desa Banyuroto dan kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan. Setiap posisi dalam kepengurusan
48 hanya diisi oleh satu orang. Sedangkan untuk posisi ketua umum diisi oleh Kepala
Desa Banyuroto. Berarti, ada 14 orang pengurus Gapoktan dan 14 orang anggota gapoktan. Berikut adalah struktur kelembagaan Gapoktan Desa Banyuroto:
Sumber: Gapoktan Desa Banyuroto 2012
Gambar 3. Struktur Organisasi Gapoktan Desa Banyuroto
Struktur oganisasi Gapoktan Desa Banyuroto terdiri dari ketua umum atau pelindung yang membawahi ketua I dan wakil ketua dibantu oleh sekretaris 1,
Wakil Ketua
Sekretaris I Sekretaris II
Bendahara I Bendahara II
Seksi Humas Seksi Pemasaran
Seksi Ketahanan Pangan Seksi Sayur-sayuran
Seksi Strawberry
Seksi Teknologi Seksi Tanaman Hias
Seksi Permodalan Anggota Gapoktan Desa Banyuroto
Ketua umumpelindung
Ketua I
49 sekretaris 2, bendahara 1, dan bendahara 2, serta sejumlah seksi. Masing-masing
perangkat menjalankan tugas sesuai dengan fungsinya. Mereka menjalankan tugas sebagai amanah dan kewajiban berdasarkan keikhlasan, kesadaran pribadi, dan
tidak mendapatkan imbalan apapun. Adapun tugas atau fungsi dari tiap-tiap perangkat Gapoktan Desa Banyuroto adalah sebagai berikut:
1. Ketua umum adalah seseorang yang bertugas melindungi dan bertanggung
jawab atas seluruh kegiatan gapoktan yang dilaksanakan di wilayah Desa Banyuroto. Posisi ketua umum diisi oleh Kepala Desa Banyuroto.
2. Ketua I adalah seseorang yang bertugas untuk memimpin dan mengayomi
seluruh anggota gapoktan, serta menjadi penerus aspirasi anggota gapoktan dan seluruh kelompok tani yang ada di Desa Banyuroto dengan seluruh
pihak internal maupun eksternal. 3.
Wakil ketua adalah seseorang yang bertugas untuk membantu ketua I dalam menjalankan tugasnya.
4. Sekretaris 1 adalah seseorang yang bertugas untuk mencatat dan
mendokumentasikan seluruh keperluan terkait dengan administrasi gapoktan, mulai dari ADART gapoktan hingga notulensi rapat.
5. Sekretaris 2 adalah seseorang yang bertugas untuk membantu sekretaris 1
dalam hal perapihan administrasi. 6.
Bendahara 1 adalah seseorang yang bertugas untuk mengurus segala hal yang berkaitan dengan keuangan operasional gapoktan, terutama dalam hal
pencatatan pelunasan dana PUAP oleh anggota. 7.
Bendahara 2 adalah seseorang yang bertugas untuk membantu bendahara 1 dalam hal keuangan rutin gapoktan, yaitu mengumpulkan iuran anggota.
50 8.
Seksi Humas adalah seseorang yang bertugas untuk mengurus segala hal yang berkaitan antara gapoktan dengan antar kelompok tani maupun warga
dan perangkat desa serta pihak-pihak eksternal yang di luar gapoktan. 9.
Seksi Pemasaran adalah seseorang yang bertugas mempromosikan dan membantu pemasaran serta menangani hal-hal yang terkait dengan
pemasaran produk-produk pertanian anggota gapoktan. Selain itu, ia juga bertugas menampung dan melayani aspirasi mengenai pemasaran dari
seluruh kelompok tani yang ada di Desa Banyuroto dan menyebarluaskan informasi dan pengetahuan terbaru mengenai pemasaran.
10. Seksi Ketahanan Pangan adalah seseorang yang bertugas untuk memantau
kondisi ketahanan pangan rumah tangga petani anggota gapoktan atau keberlanjutan hasil panen dari usahatani anggota.
11. Seksi sayur-sayuran adalah seseorang yang bertugas menangani hal-hal
yang terkait usahatani sayur-sayuran anggota gapoktan. Selain itu, ia juga bertugas menampung dan melayani aspirasi seputar sayur-sayuran dari
seluruh kelompok tani yang ada di Desa Banyuroto dan menyebarluaskan informasi dan pengetahuan terbaru mengenai sayur-sayuran.
12. Seksi strawberry adalah seseorang yang bertugas menangani hal-hal yang
terkait usahatani strawberry anggota gapoktan. Selain itu, ia juga bertugas menampung dan melayani aspirasi seputar strawberry dari seluruh
kelompok tani yang ada di Desa Banyuroto dan menyebarluaskan informasi dan pengetahuan terbaru mengenai strawberry.
51 13.
Seksi Teknologi adalah seseorang yang mengurusi seluruh hal yang berkaitan dengan penerapan dan penyebarluasan teknologi inovatif yang
telah diajarkan oleh para penyuluh. 14.
Seksi Tanaman Hias adalah seseorang yang bertugas menangani hal-hal yang terkait usahatani tanaman hias anggota gapoktan. Selain itu, ia juga
bertugas menampung dan melayani aspirasi seputar tanaman hias dari seluruh kelompok tani yang ada di Desa Banyuroto dan menyebarluaskan
informasi dan pengetahuan terbaru mengenai tanaman hias. 15.
Seksi Permodalan adalah seseorang yang bertugas menangani aspirasi tentang permodalan usahatani anggota atau kelompok tani yang ada di Desa
Banyuroto. 16.
Anggota gapoktan adalah orang-orang yang tercatat namanya dalam keanggotaan gapoktan dan ikut aktif dalam setiap kegiatan Gapoktan Desa
Banyuroto. Gapoktan Desa Banyuroto tentunya memiliki hubungan dengan beberapa
stakeholder terkait dalam pelaksanaan kegiatannya. Stakeholder tersebut mempunyai peran yang cukup dominan dalam mendorong gapoktan melakukan
kegiatannya. Peran ini terlihat terutama ketika kelembagaan tersebut baru ditumbuhkan, dikembangkan, dan disosialisasikan.
Balitbang Pertanian berperan sebagai konseptor kegiatan Prima Tani di tingkat pusat. Program Prima Tani diharapkan dapat berfungsi sebagai jembatan
penghubung langsung antara Balitbang Pertanian sebagai penghasil inovasi dengan lembaga penyampaian maupun pelaku agribisnis sebagai pengguna
inovasi. Program Prima Tani kemudian ditransfer ke daerah sasaran melalui BPTP
52 Provinsi Jawa Tengah dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan Pemerintah
Daerah Kabupaten Magelang terutama Bappeda, Dinas Teknis Dinas Pertanian dan Kehutanan, Peternakan dan Perikanan, dan lembaga penyuluhan Kantor
Informasi Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan dan Balai Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan Kecamatan Sawangan. Seluruh lembaga pemerintahan tersebut
bekerjasama dengan pemerintah desa untuk melakukan observasi lapang mengenai potensi dan permasalahan terkait pertanian sesuai dengan karakteristik
lingkungan dan masyarakat setempat. Struktur interaksi gapoktan dengan stakeholder terkait akan dijabarkan pada Gambar 4 berikut.
Sumber: Data Primer 2012 diolah
Gambar 4. Struktur Hubungan Gapoktan Desa Banyuroto dengan
stakeholder terkait
Interaksi antar aktor maupun antar stakeholder yang terlibat dalam
kelembagaan Gapoktan Desa Banyuroto adalah harmonis dan sinergis. Artinya, semua stakeholder yang terlibat dalam arena aksi berjalan selaras, bekerjasama
untuk mewujudkan tujuan yang sama dalam suasana kekeluargaan dan tentunya low conflict. Hal ini sesuai dengan kultur budaya masyarakat setempat yang mau
BPTP Provinsi Jawa Tengah
Pemerintah Desa Pemerintah Daerah
Kabupaten Magelang
Gapoktan Desa Banyuroto Balitbang Pertanian
53 bekerja keras, terus belajar, gotong-royong, musyawarah mufakat, dan selalu
mencari jalan keluar terbaik dalam setiap permasalahan yang dihadapi, serta sangat menghormati keberadaan tamu jika tamu tersebut membawa kebaikan
untuk desa Banyuroto. Selain itu, budaya bertani di Desa Banyuroto sejak dahulu memang sudah menjadi sumber mata pencaharian utama dan selalu mendapat
perhatian dari pihak-pihak terkait untuk memajukannya. Sehingga petani Desa Banyuroto sudah sangat sadar dan paham tujuan dibentuknya sebuah
kelembagaan petani dan mau menjalankannya dengan penuh kesadaran untuk kemajuan bersama. Berikut ini disajikan sebaran persepsi anggota Gapoktan Desa
Banyuroto mengenai interaksi antar aktor dalam kelembagaan Gapoktan Desa Banyuroto.
Tabel 7. Sebaran Persepsi Anggota Gapoktan Desa Banyuroto Mengenai Keharmonisan Antar Aktor
Kelengkapan Kelembagaan Anggota Gapoktan Desa Banyuroto
Jumlah Persentase
Tinggi 28
100
Sedang Rendah
Jumlah 28
100
Sumber: Data Primer 2012 diolah
Tabel 8. Sebaran Persepsi Anggota Gapoktan Desa Banyuroto Mengenai Sinergisme Antar Aktor
Kelengkapan Kelembagaan Anggota Gapoktan Desa Banyuroto
Jumlah Persentase
Tinggi 25
89,28
Sedang
3 10,71
Rendah
Jumlah 28
100
Sumber: Data Primer 2012 diolah Keharmonisan dan sinergisme antar aktor tersebut juga menandakan bahwa
tidak ada konflik yang terjadi dalam pengelolaan kelembagaan Gapoktan Desa Banyuroto. Hal ini merupakan insentif tersendiri bagi anggota gapoktan untuk
terus bersemangat berhimpun dalam gapoktan dan menjalankan aturan main.
54 Kegiatan pertanian di Desa Banyuroto bertumpu pada filosofi “luwih becik
ora ndhuwe beras ketimbang ora ndhuwe sapi ” yang memiliki makna bahwa sapi
yang kotorannya yang merupakan sumber pupuk kandang utama merupakan sesuatu yang amat penting dalam kegiatan pertanian mereka. Sehingga, teknologi
inovatif dan pengetahuan terbaru seputar pertanian yang dibawa oleh para penyuluh juga disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang sejak dulu sudah
sadar dengan pertanian organik. Hal ini juga memudahkan para penyuluh yang memperkenalkan pertanian organik dan pemanfaatan bahan-bahan yang ada di
alam untuk dijadikan obat-obatan alami untuk tanaman yang mereka tanam dan hewan yang mereka pelihara. Tabel 9 berikut ini menyajikan kegiatan dan materi
penyuluhan yang dilaksanakan oleh penyuluh dalam program Prima Tani:
Tabel 9. Kegiatan Program Prima Tani 2005-2007
No Tahun
Kegiatan
1 2005
1 Pelaksanaan Participatory Rural Appraisal PRA 2 Pelaksanaan Base Line Survei
3 Penyiapan sumber daya manusia 4 Inisiasi penumbuhanpengembangan kelembagaan agribisnis
5 Introduksi model usaha ternak sapi potong terpadu 6 Introduksi inovasi budidaya sayuran
7 Percontohan usahatani jagung putih 8 Percontohan usaha budidaya Anggrek
9 Pembangunan sarana fisik lainnya 2
2006 1 Penyempurnaan model usahatani terpadu berbasis ternak sapi potong
2 Operasionalisasi unit usaha produksi pakan konsentrat 3 Diversifikasi usahatani meliputi pengembangan tanaman hias dan buah-
buahan strawberry 4 Pengembangan Unit Usaha Pasca Panen Hasil Pengolahan Pertanian
5 Pembinaan Kelembagaan kelompok usaha, pengembangan SDM dalam rangka terbentuknya kelembagaan AIP
6 Operasionalisasi Klinik Agribisnis 3
2007 1 Pemantapan percontohan model usahatani terpadu berbasis ternak sapi
potong. 2 Pengembangan unit usaha produksi pakan konsentrat
3 Pemantapan diversifikasi usahatani 4 Pemantapan pengembangan unit usaha agribisnis tanaman hias
5 Pemantapan pengembangan usaha pengolahan hasil pertanian 6 Pemantapan kelembagaan kelompok usaha dalam rangka terbentuknya
kelembagaan AIP 7 Pemantapan Operasionalisasi Klinik Agribisnis
Sumber: BPTP Jawa Tengah 2010
55
6.2. Infrastruktur Kelembagaan