70
Tabel 15. Sebaran Persepsi Anggota Gapoktan Desa Banyuroto Mengenai Uraian Kerja Pengurus Kelembagaan
Uraian Kerja Pengurus Kelembagaan
Anggota Gapoktan Desa Banyuroto Jumlah
Persentase
Jelas 9
32,14
Kurang Jelas
14 50,00
Tidak Jelas 7
25 Jumlah
28 100
Sumber: Data Primer 2012 diolah Sebanyak 50 atau setengah dari anggota Gapoktan Desa Banyuroto
menyatakan bahwa uraian kinerja pengurus kelembagaan kurang jelas, sedangkan hanya 32,14 yang menyatakan kinerja pengurus jelas, dan 25 menyatakan
kinerja pengurus kelembagaan tidak jelas. Hal ini dikarenakan kinerja pengurus kelembagaan yang benar-benar berjalan dan jelas hanyalah peran ketua, wakil,
sekretaris, dan bendahara, sedangkan untuk seksi-seksi yang ada, belum begitu terlihat kinerjanya.
6.4.1.3. Periode Pergantian Kepengurusan
Keteraturan waktu pergantian pengurus dilakukan berdasarkan hasil musyawarah. Pergantian pengurus dilakukan dalam kurun waktu yang tidak
ditentukan, hanya berdasar kesepakatan saja.Untuk mengetahui sebaran persepsi anggota Gapoktan Desa Banyuroto mengenai periode pergantian kepengurusan
dapat dilihat pada Tabel 16 berikut ini.
Tabel 16. Sebaran Persepsi Anggota Gapoktan Desa Banyuroto Mengenai Periode Pergantian Pengurus
Periode Pergantian Pengurus Kelembagaan
Anggota Gapoktan Desa Banyuroto Jumlah
Persentase
Teratur Kurang Teratur
3 10,71
Tidak Teratur 25
89,28 Jumlah
28 100
Sumber: Data Primer 2012 diolah Sebanyak 89,28 anggota Gapoktan Desa Banyuroto menyatakan bahwa
periode pergantian pengurus tidak teratur. Pengurus Gapoktan Desa Banyuroto
71 diganti hanya berdasar kesepakatan saja dan biasanya pengurus yang diganti
hanya bertukar peran dan hanya pengurus yang memiliki fungsi sentral saja.
6.4.1.4. Aturan Kelembagaan
Kejelasan aturan bisa dilihat dengan cara mengategorikan aturan main dalam suatu kelembagaan termasuk aturan yang tertulis, lisan atau keduanya.
Kelembagaan yang terdapat pada Gapoktan Desa Banyuroto termasuk jenis kelembagaan formal dan non-formal. Secara global, aturan-aturan gapoktan diatur
dalam suatu ADART, tetapi pada prakteknya, aturan main yang lebih detail, aplikatif dan digunakan dalam kegiatan sehari-hari diputuskan dalam sebuah rapat
anggota atau pertemuan lain. Seluruh anggota Gapoktan Desa Banyuroto mengetahui aturan tersebut yang telah didokumentasikan, walau ada yang tidak
mengetahui secara pasti dan rinci aturan main yang tertulis di dalamnya. ADART yang selama ini menjadi aturan main pun belum pernah dilakukan amandemen
sejak pendirian gapoktan hingga sekarang.
6.4.1.5. Pengetahuan Anggota Terhadap Kelembagaan
Setiap anggota gapoktan hendaknya pasti mengetahui kelembagaan dan aktor-aktor yang terlibat di dalamnya. Pengetahuan anggota terhadap
kelembagaan merupakan analisis yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengetahuan anggota mengenai aturan-aturan dalam kelembagaan dan
kelembagaan itu sendiri. Tabel 17 menyajikan hasil pengamatan mengenai sebaran pengetahuan anggota Gapoktan Desa Banyuroto terhadap kelembagaan
Gapoktan Desa Banyuroto.
72
Tabel 17. Sebaran Pengetahuan Anggota Gapoktan Desa Banyuroto Terhadap Kelembagaan
Pengetahuan Terhadap Kelembagaan
Anggota Gapoktan Desa Banyuroto Jumlah
Persentase
Paham 28
100
Kurang Paham Tidak Paham
Jumlah 28
100
Sumber: Data Primer 2012 diolah Seluruh anggota Gapoktan Desa Banyuroto menyatakan paham dan
mengetahui terhadap kelembagaan yang ada di Gapoktan Desa Banyuroto. Anggota Gapoktan Desa Banyuroto memang dipilih berdasarkan kemauan dan
kesadaran pribadi, sehingga mereka mengetahui dan paham dengan kelembagaan yang dibentuk.
6.4.2. Keefektivan Kelembagaan Gapoktan Desa Banyuroto