Peran Gapoktan terhadap Bargaining Position Petani

81 bertanam, dan 3 kemampuan petani dalam memenuhi kebutuhan permodalan pertanian.

7.2.1. Peran Gapoktan terhadap Bargaining Position Petani

Komoditi strawberry di Desa Banyuroto merupakan pengembangan dari komoditi yang sebelumnya kurang diperhatikan tetapi ternyata mempunyai prospek yang baik. Budidaya strawberry diarahkan ke pertanian organik dengan tujuan nantinya akan menjadi komoditi unggulan dalam agrowisata. Pengembangan strawberry juga memanfaatkan potensi agrowisata untuk pemasarannya. Keputusan pemasaran dan distribusi yang dilakukan oleh para petani ketika musim panen tiba dan permintaan buah strawberry meningkat kebanyakan adalah: 1 menjualnya langsung ke pengumpul yang datang langsung ke kebun-kebun strawberry mereka, 2 membuka kebun wisata edukasi petik strawberry untuk para wisatawan yang datang, atau 3 memasok langsung kepada para penjaja strawberry yang ada di sekitar tempat wisata. Jalinan kemitraan dalam memasok komoditi strawberry kepada konsumen belum dilakukan oleh gapoktan. Hal ini dikarenakan masih banyaknya pengumpul atau tengkulak yang langsung mendatangi petani ketika musim panen tiba, sehingga petani sulit untuk bergerak mencari mitra. Selain itu, masih kurangnya promosi dan dukungan dari pihak terkait masalah pemasaran juga menyebabkan petani masih tergantung kepada tengkulak. Petani juga mencari kepastian pemasaran produk agar produk pertanian yang dihasilkan tidak cepat busuk dan petani cepat memperoleh perputaran uang. Bargaining position petani setelah bergabung dalam keanggotaan Gapoktan Desa Banyuroto tentunya sangat diharapkan oleh para petani. Bargaining position 82 berpengaruh terhadap keberlanjutan usahatani. Bargaining position juga merupakan insentif tersendiri bagi petani agar lebih bersemangat menjalankan aktivitas pertaniannya. Tabel 22 menyajikan sebaran persepsi anggota Gapoktan Desa Banyuroto terhadap bargaining position petani. Tabel 22. Sebaran Persepsi Anggota Gapoktan Desa Banyuroto Terhadap Bargaining Position Petani Bargaining Position Anggota Gapoktan Desa Banyuroto Jumlah Persentase Tinggi 3 10,71 Sedang 21 75 Rendah 4 14,28 Jumlah 28 100 Sumber: Data Primer 2012 diolah Sebanyak 75 anggota Gapoktan Desa Banyuroto berpendapat bahwa bargaining position mereka sedang. Sedangkan sisanya sebanyak 10,71 berpendapat bargaining position meningkat tinggi, dan sebanyak 14,28 berpendapat bargaining position tidak meningkat. Hal ini disebabkan introduksi strawberry dari Prima Tani telah membawa banyak manfaat kepada para petani, karena komoditi ini langsung bisa diterima dan menjadi primadona. Namun, masih terkendala pada pemasaran dalam skala yang lebih besar lagi. Komoditas strawberry dikembangkan lebih lanjut dengan mengembangkan usaha strawberry dengan orientasi agrowisata. Kegiatan yang dapat dilakukan berupa penataan tanaman di lahan untuk tujuan petik sendiri dan pengembangan sistem rotasi agar setiap saat dapat melayani permintaan konsumen. Selain itu, untuk mengantisipasi over supply buah strawberry karena adanya penanaman strawberry dalam skala luas, maka diintroduksikan penanganan pasca panen berupa pengolahan buah strawberry antara lain untuk minuman, sirup, dan selai, tetapi introduksi ini kurang berjalan dan belum ada realisasinya. 83

7.2.2. Kemandirian Petani Secara Teknik Bertanam