dapat menurunkan tekanan darah lebih baik daripada pasien yang tidak disuplementasi vitamin E. Antioksidan pada ekstrak minyak sawit juga
menunjukkan efektivitas penghambatan terhadap xantin oxidase secara in vitro Wu dan Lean 2006.
Hasil analisis terhadap aktivitas enzim xantin oksidase pada penelitian ini belum dapat menjawab hipotesis tentang minyak sawit mentah yang dapat
menurunkan aktivitas enzim tersebut. Hal ini diduga karena responden diambil darah adalah responden dengan status kesehatan yang normal. Namun demikian,
antioksidan dalam minyak sawit mentah dapat menekan aktivitas enzim xantin oksidase.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa penerimaan
responden setelah mengkonsumsi minyak sawit mentah selama 2 bulan menunjukkan peningkatan, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif
sumber provitamin A alami selain sayuran dan buah-buahan. Rata-rata konsumsi minyak sawit mentah per orang per hari selama 2 bulan
sebanyak 2,94 ml atau setara dengan 1,95 mg beta karoten. 2.
Pada responden yang diambil darah, konsumsi minyak sawit mentah selama 2 bulan meningkatkan rata-rata kadar beta-karoten dalam plasma
darah dari 1,907±1,006 μmoll menjadi 1,965±0,762 μmoll. Kenaikan kadar beta karoten terjadi pada 16 responden, sedangkan pada 6 responden
lain mengalami penurunan. Rata-rata kadar malonaldehida dalam plasma darah mengalami penurunan dari 0,482±0,237 nmolml menjadi
0,408±0,19 nmolml. Penurunan kadar malonaldehida terjadi pada 13 Responden, 2 responden tidak mengalami perubahan, sedangkan pada 7
responden lain mengalami kenaikan. Rata-rata aktivitas enzim xantin oksidase pada sebelum dan sesudah konsumsi MSMn tidak menunjukkan
perbedaan signifikan, dimana aktivitas enzim pada sebelum dan sesudah konsumsi adalah 3,458±1,782 Ug protein menjadi 3,577±1,939 Ug
protein.
5.2. Saran
Perlu dilakukan penelitian mengenai efek konsumsi minyak sawit mentah terhadap aktivitas enzim xantin oksidase pada responden dengan resiko atau
penderita penyakit jantung, penderita kolesterol, asam urat, perokok atau penyakit infeksi lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alias IZ, Zaleha MI, Khalid AK, Osman A. 2002. The Effect of Increased Consumption of Edible Palm Oil on the Nutritional Status, Lipid Profiles and
Lipid Peroxidation Among Malaysian Aborigines. Mal J Nutr 82 : 137-156
Andarwulan N, Sutrisno K. 1992. Kimia Vitamin. Rajawali Press: Jakarta. Anderson HR, Anderson O. 1993. Effects of Dietary α-Tocopherol and β-
Carotene on Lipid Peroxidation Induced by Methyl Mercuric Chloride in Mice. Phar Toxicol
73:192-201. Anggraeni M. 2012. Konsumsi Minyak Sawit Merah Terhadap Jumlah Sel
Natural killer dan Kadar Enzim Siklooksigenase 2 Pada Limfosit Ibu Rumah
Tangga di Kecamatan Dramaga Bogor [tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Anonim.
1997. Purine
and Pyrimidine
Metabolism. http:library.med.utah.eduNetBiochempupyrpupy9.gif [25 Juli 2012]
Anonim. 2001.
SI Units
for Clinical
Data.http:www.unc.edu ~rowlettunitsscalesclinical_data.html [25 Juli 2012]
Anonim. 2010. Kelapa Sawit.http:topandless.wordpress.com20100510kelapa- sawit [25 Juli 2012]
Anonim. 2012.
File:Beta carotene.svg.
http:commons. wikimedia.orgwikiFile:Beta-carotene.svg [25 Juli 2012]
Atawodi SE, Lazarus MD, Joy CA, Oiza A, Ojochenemi EY. 2011. Phenolic Compounds and Antioxidant Potential of Nigerian Red Palm Oil Elaeis
Guineensis.J.Int of Biology Vol 3 No.2
Badan Standardisasi Nasional. 2006. Minyak Kelapa Sawit Mentah CPO. 01-2901-2006
Basiron Y. 2005. Palm Oil. In: Shahidi F ed. Bailey’s Industrial Oil and Fat
Product . Ed ke-46. Vol ke-5. Hobeken: John Wiley Sons Inc.
Belleville NF. 1996. Zat gizi antioksidan penangkal senyawa radikal pangan dalam system biologis.dalam: Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem
Pangan: Reaksi Biomolekuler, Dampak terhadap Kesehatan dan Penangkalan.
CFNS-IPB dan Kedutaan Besar Prancis-Jakarta. Belitz HD, Grosch W. 1999. Food Chemistry. 3rd ed. New York : Springer-
Verlag Berlin Heidebers.
Bender DA. 2003. Nutritional Biochemistry of the Vitamins, second edition. Cambridge University Press, 49-50, 116-118.
Bendich A, Olson JA. 1989. Biological Actions of Carotenoids. Faseb J 3: 1927- 1932.
Berger KG. 1988. A Layman’s Glossary of Oils and Fats. No : 9. Kuala Lumpur:
Institut Penyelidikan Minyak dan Kelapa Sawit Malaysia. Bergmeyer HU. 1988. Methods of Enzymatic Analysis. Volume II: Samples,
Reagents, Assessment of Results. VCH, Germany. Birch LL, Marlin DW. 1982. [abstract] Di dalam: I don’t like it; I never tried it:
effects of exposure to food on two-year- old children’s food preferences. Appetite
4: 353-360.
Birch LL. 2006. Child feeding practices and the etiology of obesity. Obesity 14 3: 343-344.
Bird RP, Draper HH. 1984. Comparative studies on different methods of malonaldehyde determination. Met in enzimology 105 : 299304
Blomhoff R. 1994. Vitamin A in Health and Disease. Marcel Dekker Inc, New York.
Bradford M. 1976.A Rapid and sensitive method for the quantition of microgram quantities of protein utilizing the principle of protein-dye binding. An
Biochem 72: 248-254
Britton G, Forambi E. 1999. Antioxidant Activity of Palm Oil Carotenes in Organic Solution: Effects of Structure and Chemical Reactivity. J Food Chem 64:
315 - 321
Burton GW. 1989. Antioxidant action of carotenoids. J Nutr. 119: 109-111 Burton GW, Ingold.
1984. Β-carotene: an unusual type of lipid antioxidant. J Sci 224: 569-573
Butt MS, Rasool J, Sharif K. 2006. Preparation and characterisation of cake rusks by using red palm oil fortified shortening. Food Sci Tech Int. 12 1: 85-90.
Cardello AV, Schuutz H. 2000. Predictors of food acceptance, consumption and satisfaction in specific eating situations.Food Qual Pref 11: 201-216.
Catignani GL, James SD. 1971. Role of Vitamin E in the Regulation of Rabbit Liver Xanthine Dehydrogenase Activity. J Nutr 101: 1327-1330
Chambers DE et al. 1985. Xanthine oxidase as a source of free radical damage in myocardial ischemia. J Mol Cell Cardiol 17 : 145
– 152.
