Pelumatan pencacahan TINJAUAN PUSTAKA
Beta-karoten mempunyai aktivitas provitamin A karena adanya cincin beta ionon yang tidak terhidroksilasi Olson 1991. Kesimetrikan cincin terminal
karoten berhubungan dengan aktivitas provitamin A dari beberapa jenis karotenoid. Bila teroksidasi, aktivitas karoten akan menurun karena terjadinya
perubahan isomer dari bentuk trans menjadi cis Jensen et al. 1992, Iwasaki dan Murakhosi 1992. Aktivitas biologis cis karoten ini sekitar 15-75
Onyewu 1985. Tabel 7 memperlihatkan aktivitas beberapa provitamin A relatif dari beberapa jenis karotenoid.
Tabel 7 Aktivitas vitamin a beberapa jenis karotenoid No Zat-zat karoten
Aktivitas provitamin A relatif 1
2 3
4 5
6 7
Beta Karoten Alfa Karoten
Gamma Karoten β- zeakaroten
Beta karoten – 5-6-mono epoksi
3,4 Dehidro beta karoten Lutein
100 50-54
42-50 20-40
21 75
Sumber :Linder 1992 Beta karoten memiliki aktivitas vitamin A retinol 50, sedangkan
karotenoid lainnya mempunyai aktivitas retinol 25. Retinol diserap sempurna di dalam usus halus, dan hanya 13 dari karotenoid yang dikonsumsi diserap tubuh.
Dari sejumlah karotenoid tersebut, hanya ½ dari beta karoten dan ¼ dari karotenoid lainnya dikonversi menjadi retinol. Dengan demikian disimpulkan
bahwa beta karoten mempunyai 16 aktivitas retinol dan karotenoid lainnya hanya mempunyai 112 aktivitas retinol Andarwulan dan Sutrisno 1992.
Beta karoten mempunyai aktivitas biologis yang bermanfaat bagi tubuh antara lain untuk menanggulangi kebutaan karena xeroptalamia, meningkatkan
imunisasi tubuh, membantu diferensiasi sel-sel epitel, pertumbuhan dan reproduksi. Beta karoten juga diketahui memiliki aktivitas antioksidan untuk
mencegah timbulnya penyakit kanker, mencegah penuaan dini dan mengurangi terjadinya penyakit degeneratif. Burton dan Ingold 1984 juga mengungkapkan
bahwa beta karoten merupakan penangkap oksigen dan sebagai antioksidan potensial tetapi efektif sebagai pengikat radikal bebas apabila tersedia oksigen