Gambar 9 Penyakit yang diderita responden sebelum intervensi
4.2. Pengetahuan terhadap Produk Minyak Sawit Mentah
Pengetahuan mengenai sumber dan penggunaan vitamin A perlu diketahui untuk dapat memperlihatkan bagaimana konsumsi responden terhadap sumber
vitamin A sebelum dilakukan intervensi. Berdasarkan hasil wawancara sebelum intervensi dengan minyak sawit mentah, diketahui sebanyak 60 responden 77
mengetahui sumber vitamin A dan sebanyak 65 responden 83,3 responden mengkonsumsi sumber vitamin A. Hal ini berarti responden masih dapat
menerima informasi atau pengetahuan baru mengenai sumber vitamin A lainnya selain yang mereka kenal. Secara umum sumber vitamin A yang diketahui
responden adalah wortel. Selain itu, responden lain mengatakan sumber vitamin A yang mereka ketahui adalah sayuran bayam, tomat, buah-buahan pisang,
pepaya dan vitamin A dari posyandu. Pengenalan minyak sawit dan minyak sawit mentah perlu dilakukan agar
responden lebih mengetahui produk dan minyak sawit mentah yang kaya akan provitamin A. Pengenalan dan pengetahuan reponden tentang minyak sawit
ditanyakan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum dan sesudah intervensi dengan minyak sawit mentah. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan
responden mengenai minyak sawit dan produk-produknya. Berdasarkan hasil wawancara sebelum intervensi, tidak banyak responden
yang memiliki pengetahuan tentang minyak sawit dan minyak sawit mentah pada awal sebelum intervensi. Tidak ada responden yang mengenal minyak sawit
mentah, atau pernah mencoba produk minyak sawit mentah. Meskipun demikian, ada 59 responden pernah melihat pohon kelapa sawit. Beberapa jawaban dari
responden yang pernah melihat dan mengetahui pohon sawit pada awal program
2 4
6 8
10 12
Diare Batuk,pilek,asma
Penglihatan Lainnya
menjelaskan bahwa pohon kelapa sawit pernah mereka lihat di TV, sekitar kampus IPB, daerah Jasinga dan Leuwiliang.
Gambar 10 Pengetahuan responden tentang minyak sawit sebelum dan
sesudah intervensi Jumlah responden yang mengetahui minyak sawit dan produknya semakin
meningkat setelah dilakukan penyuluhan pada masa intervensi. Setelah pemberian produk SawitA, sebanyak 94 responden menjadi tahu tentang minyak sawit
mentah, serta 100 responden pernah mencoba minyak sawit mentahsetelah pemberian produk MSMn. Hasil serupa juga ditunjukkan oleh penelitian
Ria 2011 terhadap responden di desa Cikarawang, yang menunjukkan 97.1 responden menjadi tahu tentang minyak sawit mentah setelah dilakukan
penyuluhan selama 2 bulan oleh fasilitator. Penelitian Anggraeni 2012 juga menyebutkan bahwa setelah intervensi dengan minyak sawit dan penyuluhan
selama 2 bulan, sebanyak 85,71 responden mengetahui manfaat minyak sawit mentah dan 86,86 responden mengetahui minyak sawit mentah. Peningkatan
pengetahuan responden yang cukup signifikan merupakan hasil dari monitoring rutin yang dilakukan selama intervensi, dimana saat monitoring responden selalu
diingatkan untuk mengonsumsi minyak sawit mentah karena manfaatnya yang baik bagi kesehatan. Hal ini menunjukkan responden mampu menyerap informasi
yang diberikan selama masa intervensi. Dalam kegiatan intervensi, responden diperkenalkan produk minyak sawit mentah sebagai sumber provitamin A alami
selain wortel ataupun sayuran lain.
20 40
60 80
100 Melihat Mengetahui pohon sawit
Mengenal CPO Mengenal produk minyak sawit
Mengetahui MSM mengetahui manfaat MSM
Pernah mencoba MSM
Sesudah Intervensi Sebelum Intervensi