Metabolisme dan Penyerapan Karotenoid

Fe 2 S 2 sebagai pusat reaksi redoks, dengan bobot molekul sebesar 275 000 Dalton membentuk 2 subunit yang saling setangkup Hart et al. 1970. Xantin oksidase merupakan enzim yang bereaksi pada akhir proses katabolisme purin, yang mengkatalisis konversi hipoxantin menjadi xantin serta xantin menjadi asam urat Gambar 7. Dalam kondisi normal, xantin oksidase berada dalam bentuk prekursor, yaitu xantin dehidrogenase. Pada kondisi iskemia dan hipoksia, xantin dehidrogenase diubah menjadi xantin oksidase mengalami reaksi oksidasi sulfhidril bersifat reversibel , atau modifikasi proteolitik bersifat ireversibel Zhang et al. 2010. Perubahan enzim tersebut lebih menggunakan oksigen molekuler daripada NAD + sebagai penangkap elektron, sehingga pada proses lebih lanjut akan menyebabkan terjadinya pembentukan anion superoksida dan hidrogen peroksida Haidari et al. 2009. Hidrogen peroksida lebih lanjut dapat bereaksi dengan ion logam seperti Fe 2+ dalam reaksi Fenton maupun bereaksi dengan O 2- dan OH - dalam reaksi Haber Weiss. Lebih jauh, hasil reaksi tersebut akan menghilangkan keseimbangan antara status antioksidan dan prooksidan tubuh, sehingga menimbulkan keadaan stres oksidatif Hayden dan Tyagi 2004. Gambar 7 Pembentukan asam urat oleh xantin oksidase Anonim 1997 Reaksi enzimatik oleh xantin oksidase dianggap sebagai sumber penting dari pembentukan radikal bebas oksigen secara in vivo Chambers et al. 1985; Landmesser et al. 2002. Enzim ini terlibat dalam pathogenesis cedera reperfusi iskemik pada jaringan-jaringan seperti jantung, ginjal dan usus Newaz et al. 1998. Pembentukan asam urat yang tinggi telah dilaporkan dapat membebaskan radikal superoksida dan hidrogen peroksida melalui aktivasi enzim xantin oksidase Haidari et al. 2009. Beberapa penelitian tentang penghambatan aktitivitas enzim xantin oksidase telah dilakukan. Penelitian Catignani dan Dinning 1971 menyebutkan bahwa diet Vitamin E mengatur aktivitas enzim xantin oksidase dan xantin dehidrogenase pada hati kelinci. Penelitian Raghuvanshi et al. 2005 juga menyebutkan bahwa pemberian vitamin E 400 mg bersama 80 mg aspirin memiliki efek antioksidan yang baik dilihat dari berkurangnya aktivitas enzim xanthine oksidase pada platelet serta menurunkan kadar MDA sebagai indeks kerusakan akibat radikal bebas pada pasien yang mengalami reperfusi setelah serangan jantung. Penelitian tentang khasiat minyak sawit terhadap aktivitas enzim xantin oksidase pada belum banyak yang melaporkan. Meskipun demikian, penelitian yang dilakukan oleh Kamisah et al. 2011 menyebutkan bahwa Pre-treatment dengan TRF Tocotrienol-Rich Fraction dari sawit dapat menekan aktivitas enzim xantin oksidase pada lambung tikus yang terekspos WRS Water Immersion Restraint Stress . Penelitian in vitro yang dilakukan Atawodi et al. 2011 tentang evaluasi potensi antioksidan penangkal radikal bebas dari ekstrak methanol minyak sawit menunjukkan penghambatan terhadap aktivitas xanthine oxidase. Penelitian tentang evaluasi aktivitas antioksidan ekstrak minyak sawit pada jaringan tikus percobaan menunjukkan penghambatan yang lebih baik terhadap aktivitas xantin oksidase dibandingkan dengan ekstrak tokoferol Wu dan Lean 2006.

2.10. Program SawitA

Program SawitA merupakan suatu program yang dilakukan oleh Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor bekerja sama dengan PT Smart Tbk. Program ini melibatkan 37 mahasiswa Institut Pertanian Bogor dan 79 orang kader posyandu sebagai fasilitator dan dilakukan di 10 desa yang ada di wilayah kecamatan Dramaga. Tujuan program ini adalah untuk mengatasi masalah kekurangan vitamin A di Indonesia melalui pemberian produk minyak sawit merah. Program ini bersifat terapan yang menghasilkan produk baru berbasis minyak sawit merah yang secara alamiah mengadung provitamin A dan vitamin E yang sangat tinggi dengan harga yang sangat terjangkau Zakaria et al. 2011. Program SawitA ini memprioritaskan kepada masyarakat prasejahtera karena masyarakat tersebut tidak mempunyai kemampuan untuk membeli alternatif vitamin A alami seperti buah-buahan. Kegiatan program dilaksanakan secara bertahap dan bergilir di masyarakat bekerjasama dengan pemerintah daerah dan dinas kesehatan kabupaten dan lembaga desa terkait khususnya posyandu. Pada tahap pertama program ini dilaksanakan di kabupaten Bogor yang nantinya diharapkan dapat dijadikan model untuk penerapan pada kabupaten yang lain. Produk dibagikan secara cuma-cuma selama dua bulan kepada 2142 responden di kecamatan Dramaga, kabupaten Bogor dari keluarga prasejahtera sesuai dengan data desa setempat dan disertai dengan penyuluhan tentang manfaat, cara penggunaan dan berbagai resep penggunaan minyak sawit Zakaria et al. 2011. Produk yang dihasilkan oleh Program SawitA bernama SawitA yang berarti minyak sawit yang mengandung vitamin A. Ada beberapa macam produk berbasis minyak sawit merah yang dihasilkan oleh Program SawitA, yaitu SawitA manis merupakan minyak sawit yang ditambahkan dengan larutan gula, SawitA tumis minyak sawit mentah dan SawitA tumis minyak sawit merah tanpa fraksinasi Zakaria et al. 2011.