Pengetahuan terhadap Produk Minyak Sawit Mentah

beta karoten yang berasal dari sumber tanaman bersifat aman untuk dikonsumsi dan tidak akan memberikan efek toksik sampai 100.000 IU per hari, atau setara dengan 58,8 ml minyak sawit mentah Muchtadi 2009. Menurut Bloomhoff 1994, kelebihan konsumsi beta karoten tidak bersifat toksik melainkan kerotenis warna kuning pada kulit, dimana hanya berlangsung sementara jika konsumsi diturunkan. Hal ini dikarenakan penyerapan beta karoten menurun bila konsumsinya berlebihan. Kelebihan beta karoten akan dikeluarkan melalui feses. Variasi jumlah asupan disebabkan jumlah anggota keluarga yang berbeda di tiap keluarga, sehingga perkiraan minyak sawit mentah yang dikonsumsi juga berbeda-beda pada setiap keluarga.

4.6 Hasil Analisa Beta Karoten

Hasil pengukuran terhadap kadar beta karoten plasma darah terhadap responden diambil darah menunjukkan peningkatan pada sebelum dan sesudah intervensi, yaitu dari 1,907±1,006 μmollmenjadi 1,965±0,762 μmoll. Gambar 11 menunjukkan peningkatan kadar beta karoten terjadi pada 16 responden, dimana rata- rata kenaikan sebesar 0,451 μmoll. Hal ini sesuai dengan penelitian Dimitrov et al. 1988 pada responden yang diberi suplementasi beta karoten sebanyak 15 dan 45 mg menaikkan kadar beta karoten plasma darah. Penelitian Roels 1963 tentang konsumsi minyak sawit pada anak laki-laki yang defisien vitamin A dapat meningkatkan kadar beta karoten dalam serum. Hasil uji statistik pada t hitung 5 tidak menunjukkan perbedaan signifikan untuk parameter beta karoten. Jumlah konsumsi minyak sawit mentah memberikan variasi pada kadar beta karoten responden. Pada 16 responden yang mengalami peningkatan kadar beta karoten, jumlah konsumsi minyak sawit mentah berkisar antara 1,328 – 6,509 mg beta karotenhari Lampiran 12. Jumlah konsumsi antara 1,328 – 3,254 mg beta karoten per hari dapat menaikkan kadar beta karoten plasma pada 15 responden, dengan rata-rata kenaikan sebesar 0,457 μmoll. Jumlah konsumsi ini tidak jauh berbeda dengan jumlah konsumsi pada responden D8, yang mengkonsumsi 6,509 mg beta karotenhari hanya mampu menaikkan kadar beta karoten sebesar 0,358 μmoll. Semakin banyak karoten, efisiensi konversi karoten menjadi vitamin A semakin berkurang. Hal ini tergambarkan pada responden D8 yang tidak mengalami kenaikan drastis pada kadar beta karoten dibandingkan 15 responden lain yang mengalami kenaikan hampir sama besar, dengan jumlah konsumsi yang lebih sedikit dari D8. Efisiensi penyerapan akan lebih tinggi jika jumlah karoten yang dikonsumsi sedikit, dan penyerapan karoten yang terdapat pada lemak atau minyak jauh lebih baik dibandingkan dengan karoten yang terdapat dalam sayuran Klaui dan Bauernfeind 1981. Gambar 11 Kadar beta karoten responden sebelum dan sesudah konsumsi minyak sawit mentah Dari 22 responden yang diambil darah, ada 6 responden diambil darah yang menunjukkan penurunan kadar beta karoten. Rata-rata penurunan sebesar 0,99 μmoll. Jumlah rata-rata konsumsi beta karoten dari minyak sawit mentahpada keenam responden tersebut berkisar antara 1,55 – 3,254 mg beta karoten. Penurunan tersebut disebabkan beta karoten telah dikonversi menjadi vitamin A dan terdeteksi sebagai retinol dalam plasma darah. Dalam bentuk utuh, beta karoten yang tidak terkonversi menjadi vitamin A akan berperan sebagai antioksidan. Olson 1984 menyebutkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi penyerapan karotenoid sebagai provitamin A antara lain: kelarutan dalam lemak; bentuk cis-trans isomer yang berhubungan dengan kerja enzim yang mengkonversi karoten menjadi vitamin A dalam usus halus; konsumsi lemak; adanya antioksidan; protein yang dikonsumsi, dimana kadar protein yang rendah dapatmenurunkan penyerapan vitamin A pada usus. Oleh karena itu, kadar 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 Sebelum konsumsi MSM Sesudah konsumsi MSM beta karoten plasma tidak dapat dijadikan indikator penentuan status vitamin A responden. Linder 1992 mengungkapkan bahwa kadar beta karoten pada serumplasma umumnya menggambarkan konsumsi sehingga nilainya dapat bervariasi pada setiap individu. Hal ini dikarenakan tidak adanya sekresi dari tempat penyimpanan beta karoten untuk tetap menjaga konsentrasi pada serum tetap konstan seperti pada retinol. Dari 6 responden yang mengalami penurunan kadar beta karoten, ada 1 responden yang mengalami penurunan drastis, yaitu responden B3. Penelitian Gadizza 2012 pada responden yang sama juga menunjukkan penurunan kadar retinol plasma hingga kadarnya dibawah batas normal. Hal ini diduga terjadi akibat adanya inflamasi pada responden tersebut. Dugaan tersebut dibuktikan pula pada penelitian Nursalim 2012 yang menggunakan responden penelitian yang sama yang menyatakan bahwa responden B3 mengalami peningkatan protein penanda inflamasi CRP. Dalam hubungan dengan bioavailibilitas dalam tubuh, minyak sawit mentah memiliki bioavailibilitas yang tinggi, karena terdapat dalam bentuk terlarut dalam minyak dissolved in oil. Menurut Rao 2000, karotenoid pada minyak sawit merah lebih mudah diserap, dengan efisiensi penyerapan sebesar 98, dibandingkan dengan karotenoid pada tanaman lain. Karotenoid pada minyak sawit mentah tidak terikat dalam matriks pangan. Proses pemasakan juga dapat meningkatkan kemampuan ekstraksi beta karoten dari matriks pangan. Penelitian Rock et al. 1998 menunjukkan konsumsi harian selama 4 minggu untuk wortel dan bayam yang diolah menghasilkan peningkatan dalam plasma beta karoten pada wanita, dimana jumlah tersebut setara dengan 3 kali jumlah konsumsi beta-karoten yang sama dari sayuran mentah. Menurut Dimitrov et al. 1988, pemberian beta karoten menghasilkan berbagai variasi pada kadar plasma darah. Pengamatan serupa dilaporkan oleh Stich et al. 1986 pada kajian yang berhubungan dengan kadar beta karoten dalam sel mukosa manusia setelah pemberian beta karoten secara oral. Variasi tersebut kemungkinan berkaitan dengan jenis makanan Goodman et al. 1966. Beta karoten dapat dinonaktifkan oleh mukosa saluran pencernaan atau oleh konstituen makanan, seperti sulfida dan asam, dalam kondisi tertentu