Karakteristik Responden yang Diambil Darah
Hasil pengamatan Gambar 12 juga menunjukkan ada 7 responden yang mengalami kenaikan malonaldehida pada saat sebelum dan sesudah
mengkonsumsi minyak sawit mentah, dengan rata-rata kenaikan sebesar 0,11 nmoll. Kenaikan tersebut dihubungkan dengan ketidakseimbangan jumlah
asupan antioksidan yang masuk ke tubuh responden dengan stress oksidatif yang diterima responden, sehingga kadar malonaldehida mengalami peningkatan.
Frekuensi konsumsi juga dapat mempengaruhi pengukuran malonaldehida. Hal ini dapat dilihat pada responden B1, B5, dan B8, yang setelah dilakukan wawancara
ternyata pernah beberapa kali tidak mengkonsumsi minyak sawit mentah, dengan alasan lupa atau tidak memasak. Namun demikian, faktor ini belum bisa dijadikan
patokan, mengingat ada pula beberapa responden yang diwawancara pernah tidak mengkonsumsi minyak sawit mentah responden D6, B7, dan B9, tetapi
mengalami penurunan kadar malonaldehida setelah intervensi selama 2 bulan. Karotenoid tertentu yang mempunyai struktur kimia khusus mampu
menetralkan atau memadamkan aktivitas radikal bebas terutama singlet oksigen dengan cara menghamburkan energi ke seluruh molekul karotenoid. Supaya dapat
memadamkan singlet oksigen tersebut, molekul karotenoid harus memiliki sedikitnya 9 ikatan rangkap dengan ikatan tunggal diantara ikatan rangkap.
Susunan tersebut dinamakan conjugated double bond, dimana beta karoten memiliki ikatan tersebut. Energi dari singlet oksigen dipindahkan ke beta karoten
dan dilepaskan ke semua ikatan tunggal dan rangkap, kemudian dilepaskan sebagai panas dan molekul beta karoten akan kembali ke bentuk semula. Pada saat
itu singlet oksigen telah diubah menjadi oksigen normal. Beta karoten tidak rusak oleh pemindahan energi dan mampu mengulangi proses yang sama dengan singlet
oksigen lain Suwandi 1991. Meskipun banyak penelitian yang melaporkan efek penghambatan
karotenoid terhadap produk oksidasi lipid, namun saat ini ada pula beberapa penelitian melaporkan pula efek prooksidan karotenoid antara lain pada kondisi
tekanan oksigen yang tinggi, konsentrasi karotenoid tinggi serta status sel dengan oksidasi kronik. Hal tersebut antara lain dilaporkan Anderson et al. 1993 yang
mana suplementasi β-karoten dengan dosis tinggi meningkatkan peroksidasi lipid
pada hati, ginjal dan otak mencit yang dipapar methyl mercuric choride. Aktivitas
prooksidan karotenoid dalam sel normal kemungkinan tidak efektif karena dapat dilawan oleh sistem pertahanan antioksidan endogenous tubuh.