53 penyedia jasa penggilingan dan sebagai pelaksana. Kerjasama tersebut dimulai
pada bulan Januari 2010, dengan isi perjanjian kerjasama bahwa pihak pertama akan memberikan modal untuk pengembangan Penggilingan Padi Sinar Ginanjar.
Adapun pihak kedua yaitu Penggilingan Padi Sinar Ginanjar meyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung kelancaran usaha. Perjanjian tersebut tidak
disertai dengan batas waktu yang pasti. Pada awalnya jalinan kerjasama antara pihak Penggilingan Padi Sinar
Ginanjar dan Bapak Nawawi hanya sebatas menanamkan modal untuk menyediakan beras saja, yang kemudian dikirim ke tempat tujuan yang diinginkan
oleh Bapak Nawawi. Akan tetapi setelah lama berjalan modal yang diberikan oleh Bapak.Nawawi juga diberikan untuk pengembangan Penggilingan Padi Sinar
Ginanjar. Kerjasama tersebut memberikan keuntungan tersendiri bagi Penggilingan Padi Sinar Ginanjar, karena selain bisa menambah keuntungan dari
jasa penggilingan kerjasama tersebut memberi peluang kepada Penggilingan Padi Sinar Ginanjar untuk memasuki pasar yang lebih luas.
Kemampuan Penggilingan Padi Sinar Ginanjar untuk menyerap pasar beras khususnya di Desa Jomin Timur, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten
Karawang terbilang cukup baik dari pesaing yang sama di bidang jasa penggilingan padi. Saat ini pesaing Penggilingan Padi Sinar Ginanjar dibidang
jasa penggilingan ada tiga pesaing. Untuk di Kabupaten Karawang secara luas, kemampuan Penggilingan Padi Sinar Ginanjar untuk meyerap pasar beras masih
tergolong sangat rendah. Hal tersebut dikarenakan penghasil beras terbesar dan pemasok beras terbesar di Kabupaten Karawang berasal dari penggilingan padi
besar. Penggilingan padi besar tersebut selain memiliki areal pesawahan yang cukup besar, mereka juga memiliki merek dagang sendiri untuk memasarkan
berasnya dan penggilingan padi besar tersebut melakukan kerjasama dengan petani-petani di beberapa titik sentra produksi padi untuk mendukung
kegiatannya.
5.3. Risiko Usaha Penggilingan Padi Sinar Ginanjar
Pada kegiatan usaha penggilingan padi ini dihadapkan pada risiko, risiko tersebut baik risiko produksi maupun risiko harga output. Indikasi adanya risiko
54 dalam kegiatan pengusahaan penggilingan padi ini yaitu adanya fluktuasi
produksi dan harga hasil gilingan yang diperoleh. Salah satu risiko yang dihadapi oleh usaha Penggilingan Padi Sinar
Ginanjar adalah risiko produksi. Setiap kondisi akan menunjukan produksi yang dihasilkan. Hal tersebut dapat terlihat pada tabel.
Tabel 5. Produksi Penggilingan Padi Sinar Ginanjar Pada Setiap Kondisi.
Kondisi Gabah Kering Giling
Ton Beras Ton
Terbaik 3
2 Normal
2,5 1,5
Terburuk 2
1
Penggilingan Padi Sinar Ginanjar dalam melakukan kegiatannya terdapat faktor-faktor yang menjadi penyebab munculnya risiko produksi kondisi
terbaik,normal dan terburuk. Penyebab munculnya risiko produksi pada kondisi terbaik dan terburuk yaitu tingkat permintaan, hasil panen, curah hujan, kualitas
gabah dan susut penggilingan, Faktor-faktor tersebut antara lain: a
Tingkat Permintaan Tingkat permintaan beras yang tinggi akan meningkat produksi
beras di penggilingan. Biasanya produksi beras di Penggilingan Padi Sinar Ginanjar akan meningkat jika permintaan akan beras dari konsumen dan
pedagang besar meningkat. Permintaan beras tersebut terkadang tidak diimbangi dengan ketersediaan bahan baku yang rendah. Hal tersebut
menjadi kendala bagi Penggilingan Padi Sinar Ginanjar untuk melakukan produksi khsususnya untuk berproduksi lebih tinggi.
b Hasil Panen
Hasil panen yang melimpah akan menguntungkan bagi penggilingan. Biasanya panen yang melimpah akan meningkatkan
persediaan gabah bagi Penggilingan Padi Sinar Ginanjar. Karena pada musim panen, penggilingan padi Sinar Ginanjar akan memiliki persediaan
yang cukup bahkan lebih. Tidak semua gabah yang dimiliki oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar akan digiling, gabah-gabah tersebut
55 akan disimpan untuk persediaan. Jika hasil panen yang diperoleh sedikit
maka persediaan gabah bagi Penggilingan Padi Sinar Ginanjar akan sedikit, karena Penggilingan Padi Sinar Ginanjar biasanya akan
mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku. Selain itu, faktor cuaca dan hama penyakit mempengaruhi hasil panen yang diperoleh.
c Curah hujan
Curah hujan yang cukup akan memberikan keuntungan bagi Penggilingan Padi Sinar Ginanjar. Hal tersebut akan memberikan
damBapak terhadap hasil penjemuran gabah yang biasa dilakukan, dengan penjemuran gabah yang optimal secara otomatis kualitas beras akan
meningkat. Karena jika curah hujan tinggi,gabah yang sudah kering dapat kehujanan sehingga akan berdamBapak pada meningkatnya butir patah
dan menir,hal tersebut akan mengurangi hasil beras yang diproduksi. d
Susut Penggilingan Penurunan rendemen giling meruBapakan salah satu masalah
perberasan termasuk untuk usaha penggilingan padi,hal tersebut memerlukan penanganan secara menyeluruh dan bertahap untuk mencegah
semakin besarnya kerugian yang terjadi maupun dalam menjaga keamanan pangan. Susut penggilingan akan mengakibatkan hasil beras yang
diproduksi berkurang. Hal tersebut tentu akan menimbulkan kerugian bagi pihak penggilingan. Penggunaan teknologi atau konfigurasi mesin yang
tidak sesuai akan menyebabkan terjadinya susut yang lebih tinggi.
Selain memiliki risiko produksi, usaha Penggilingan Padi Sinar Ginanjar juga memiliki risiko lain yaitu risiko harga. Indikasi adanya risiko harga adalah
adanya fluktuasi harga beras yang diterima oleh pemilik usaha penggilingan. Setiap kondisi terbaik, normal dan terburuk akan menunjukan harga yang
diterima oleh penggilingan padi. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.
56
Tabel 6 . Harga Beras Yang Diterima Penggilingan Padi Sinar Ginanjar Pada
Setiap Kondisi.
Kondisi Harga Beras RpKg
Terbaik 5800
Normal 5500
Terburuk 5300
Penggilingan Padi Sinar Ginanjar dalam melakukan kegiatannya terdapat faktor-faktor yang menjadi penyebab munculnya risiko harga. Penyebab
munculnya risiko harga pada kondisi terbaik dan terburuk yaitu mekanisme pasar,tingkat permintaan, kualitas gabah dan susut penggilingan. Faktor-kaktor
tersebut adalah: a
Mekanisme pasar Mekanisme pasar yang dimaksud adalah bagaimana cara produk
dipasarkan. Dalam hal ini Penggilingan Padi Sinar Ginanjar diuntungkan karena lebih banyak menjual hasil gilingan yaitu beras langsung ke
konsumen. Hal tersebut berdamBapak pada harga yang diterima oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar, karena harga yang diberikan kepada
konsumen dapat langsung disesuaikan dengan harga pasar. Jika mekanisme penjualan lebih panjang yaitu diserahkan kepada pedagang
pengumpul atau pedagang besar, harga yang diterima akan dikurangi dengan biaya transportasi dan sesuai dengan harga ditingkat penggilingan.
b Tingkat Permintaan
Tingginya tingkat permintaan akan beras namun persediaan di gudang tidak ada, maka akan berdamBapak pada harga yang diterima
yakni akan lebih tinggi. Beras meruBapakan makanan pokok bagi masyarakat di Indonesia, umumnya tingkat permintaan beras akan selalu
tinggi. Permintaan beras biasanya disesuaikan dengan panen yang dihasilkan, jika panen rendah maka beras yang dihasilkan akan sedikit
padahal permintaan terhadap beras terus menerus. Bila hal tersebut terjadi,maka akan meningkatkan harga jual beras.
c Kualitas Gabah
57 Untuk menghasilkan beras yang berkualitas harus menggunakan
bahan baku gabah yang berkualitas pula. Gabah yang berkualitas tentunya tidak akan meningkatkan butir patah, sehingga harga gabah yang diterima
akan lebih tinggi. Jika kualitas gabah rendah maka harga yang akan diterima lebih rendah. Gabah kering panen lebih 2 -3 bulan akan
menimbulkan kuning, penamBapakan beras tidak optimal buram dan terjadi perubahan cita rasa tingkat kepulenan menurun, sehingga hal
tersebut mengurangi kualitas beras yang dihasilkan dan berakibat terhadap harga yang diterima.
d Susut Penggilingan
Beras yang mengalami susut giling tentu akan mengurangi hasil yang diperoleh, hal tersebut juga berdamBapak pada harga yang diterima
oleh penjual. Susut giling akan megurangi kualitas beras yang diproduksi,sehingga harga yang diterima tidak sesuai atau harga yang
diterima lebih rendah. Sebaliknya jika susut giling lebih ditekan maka kualitas beras akan semakin baik dan harga yang diterima akan lebih
tinggi.
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Analisis Aspek Non Finansial