46
4. Payback Periode
Payback periode merupakan jangka waktu tertentu yang menunjukan terjadinya arus penerimaan cash in flow secara kumulatif sama dengan jumlah
investasi dalam bentuk present value. Analisis payback periode dalam studi kelayakan perlu juga ditampilkan untuk mengetahui berapa lama usaha yang
dikerjakan baru dapat mengembalikan investasi. Metode ini juga membantu dalam memilih investasi yang terbaik diantara dua perusahaan yang mempunyai rate of
return dan risiko yang sama. Semakin pendek periode pengembalian investasi suatu proyek akan semakin lancar perputaran modal Ibrahim ,1998.
Menurut Kasmir dan Jakfar 2003, ada dua macam model perhitungan yang akan digunakan dalam menghitung masa pengembalian investasi, yaitu
sebagai berikut: a.
Apabila kas bersih setiap tahun sama b.
Apabila kas setiap tahun berbeda Investasi
PP = x 12 bulan
Kas bersihTahun Kelemahan metode payback periode ini adalah mengabaikan time value of
money dan tidak mempertimbangkan arus kas yang terjadi setelah masa pengembalian.
4.4.7. Penilaian Risiko dalam Investasi
Setiap keputusan investasi pastia akan menghasilkan return dan mempunyai risiko tertentu yang beragam. Berdasarkan pada kenyataan tersebut,
semua harus ditinjau dari pengembalian yang diharapkan dan risiko yang dihadapi. Semakin tinggi risiko dari suatu investasi maka semakin besar tinggi
tingkat pengembaliannya. Penelitian ini, teknik mengukur risiko yang digunakan adalah analisis
skenario. Analisis skenario merupakan teknik menganalisis dan mengidentifikasi hasil yang mungkin terjadi dalam kategori pada kondisi buruk dan terbaik, serta
kejadian yang plaing mungkin terjadi. Skenario terburuk adalah keadaan dimana semua variabel masukan diberi nilai terburuk berdasarkan perkiraan yang masih
47 wajar. Skenario terbaik adalah keadaan dimana semua variabel masukan diberi
nilai terbaik berdasarkan perkiraan yang wajar. Skenario dasar merupakan keadaan dimana untuk semua variabel diberikan nilai yang paling memungkinkan.
Dalam analisis skenario terdapat ukuran untuk menilai tingkat risiko dalam investasi yaitu NPV yang diharapkan, deviasi standar dari pengembalian yang
diharapkan dan Coefficient Variation.
4.4.7.1. NPV yang Diharapkan Pengembalian yang Diharapkan
Keuntungan atau pengembalian yang diharapkan didapat dalam bentuk arus kas. Tingkat pengembalian yang diharapkan merupakan rata-rata tertimbang
semua kemungkinan pengembalian dengan pengembalian ditimbang atas probabilitas yang terjadi Weston dan Brigham, 2001 . Penentuan nilai NPV
yang diharapkan sebagai berikut : NPV Yang Diharapkan =
� �
�
���
� �
�=1
Dimana : P
i
= i
= 1,2,3….dst 1=Kondisi Tertinggi, 2 = Kondisi Normal, 3 = Kondisi Terendah… dst
Probabilitas tingkat pengembalian ke-i yang mungkin dihasilkan
NPV = Tingkat Pengembalian ke-i yang mungkin dihasilkan
Semakin tinggi NPV yang diharapkan, maka tingkat risiko yang dihadapi semakin besar.
4.4.7.2. Deviasi Standar dari Pengembalian yang Diharapkan
Menurut Weston dan Brigham, 2001 standar deviasi σ adalah akar dari
rata-rata penyimpangan pangkat dua dari setiap kemungkinan pengembalian terhadap pengembalian yang diharapkan. Makna dari ukuran standar deviasi dari
NPV adalah semakin kecil nilai standar deviasi dari NPV maka semakin rendah risiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha. Secara matematis standar deviasi dari
NPV dapat dituliskan sebagai berikut :
48 � = �� �
� �
�=1
���
�
− � NPV
2
Dengan : n
= Jumlah hasil yang memungkinkan atau banyaknya tingkat pengembalian investasi yang berbeda
NPV
i
E NPV = Tingkat pengembalian yang diharapkan
= Nilai tingkat pengembalian ke-i yang diharapkan
P
i
� = standar deviasi dari pengembalian yang diharapkan
= Kemungkinan atau probabilitas hasil pengembalian ke-i akan terjadi
4.4.7.3. Coefficient Variation CV
Coefficient Variation dari tingkat pengembalian yang diharapkan diukur dari rasio standar deviasi dari pengembalian yang diharapkan dengan
pengembalian yang diharapkan. Semakin kecil nilai Coefficient Variation maka
semakin rendah risiko yang dihadapi Weston dan Brigham, 2001. Secara matematis CV
NPV
dapat dituliskan sebagai berikut: ��
NPV
= �
���
E NPV Dengan:
��
NPV
= Coefficient Variation dari tingkat pengembalian yang diharapkan �
���
= Standar deviasi dari pengembalian yang diharapkan E NPV
= Tingkat pengembalian yang diharapkan
4.6. Asumsi Dasar
Analisis kelayakan investasi pada pengusahaan penggilingan padi Sinar Ginajar di Desa Jomin Timur, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang
menggunakan asumsi sebagai berikut: 1.
Penggilingan padi yang dianalisis adalah penggilingan padi berskala kecil. Studi kasus penelitian ini pada penggilingan padi Sinar Ginanjar milik Bapak