77 Sinar Ginanjar maupun dari luar, ada hal yang dapat memperkuat posisi
Penggilingan Padi Sinar Ginanjar. Berdasarkan hasil analisis aspek sosial dan lingkungan, Penggilingan Padi
Sinar Ginanjar layak untuk dijalankan. Hal tersebut dikarenakan Penggilingan Padi Sinar Ginanjar mampu mengelola dengan baik limbah sekam. Selain itu,
kelayakan Penggilingan Padi Sinar Ginanjar untuk dijalankan dapat dilihat dari manfaat positif yang diberikan yaitu penyerapan tenaga kerja masyarakat sekitar
dan mempermudah akses perolehan makanan pokok seperti beras.
6.2. Analisis Aspek Finansial
Analisis aspek finansial pada usaha Penggilingan Padi Sinar Ginanjar dilakukan untuk mengetahui kelayakan usaha ini, sehingga hasilnya dapat
direkomendasikan untuk dilakukan suatu investasi pengembangan skala usaha. Kelayakan terdapat dua kondisi yaitu kondisi I tanpa memperhitungkan risiko
dan kondisi II dengan memperhitungkan risiko. Kondisi II memiliki tiga skenario yaitu skenario I, skenario II dan skenario III kondisi terburuk. Skenario I yaitu
analisis kelayakan dengan kondisi terbaik. Skenario II yaitu analisis kelayakan dengan kondisi normal dasar dan skenario III yaitu analisis dengan kondisi
terburuk. Komponen yang dianalisis pada aspek finansial ini adalah :
1. Arus Biaya
Outflow
Komponen biaya yang dikeluarkan oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar mencakup biaya investasi dan biaya reinvestasi serta biaya operasional yaitu biaya
variabel dan biaya tetap. Biaya investasi dan biaya operasional Penggilingan Padi Sinar Ginanjar diasumsikan sama untuk kondisi tanpa risiko dan kondisi dengan
risiko Adapun penjelasan masing-masing biaya tersebut sebagai berikut:
1.1. Biaya Investasi dan Biaya Reinvestasi
Biaya investasi dikeluarkan pada saat suatu usaha akan menjalankan usahanya, dengan tujuan memperoleh keuntungan dalam periode mendatang
78 yakni selama umur usaha atau selama usaha dijalankan. Rincian biaya yang
dikeluarkan oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar dapat dilihat pada Tabel 7. Besarnya biaya investasi yang dikeluarkan sebesar Rp. 190.938.000,-
yang terdiri dari biaya pembangunan gedung, lantai jemur, pembelian mesin penggilingan, peralatan dan perlengkapan untuk penggilingan seperti alat
tampung beras, timbangan, mesin jahit, sampai dengan alat pemadam kebakaran. Seluruh biaya investasi ini dilkeluarkan secara tunai. Biaya investasi dikeluarkan
awal pendirian usaha, namun biaya tersebut setiap tahunnya mengalami penyusutan dengan proporsi yang berbeda.
Penyusutan barang investasi dipengaruhi oleh umur teknis masing-masing barang yang diinvestasikan. Umur teknis setiap barang yang dinvestasikan
ditentukan berdasarkan tingkat kemampuan barang, yakni masih layak untuk digunakan dan masih memiliki fungsi yang baik dalam penggunaannya sehingga
dapat mendukung jalannya usaha. Umur teknis dari mesin penggilingan, gedung dan lantai jemur ditentukan selama 15 tahun, hal ini dilihat dan diperhitungkan
berdasarkan kelayakannya. Karena setelah 15 tahun fungsi dari mesin dan gedung sudah tidak optimal lagi untuk dipergunakan. Hal tersebut dikarenakan pada baik
pada gedung ataupun mesin penggilingan banyak mengalami kerusakan, seperti atap yang berlubang, mesin penggilingan lebih sering tidak optimal dalam
beroperasi dan harus sering dilakukan perawatan. Umur teknis dari gedung, lantai jemur dan mesin penggilingan ditentukan sebagai umur usaha Penggilingan Padi
Sinar Ginanjar, hal tersebut dikarenakan selain gedung dan mesin penggilingan merupakan salah satu asset yang memiliki umur teknis paling panjang, gedung,
lantai jemur dan mesin penggilingan juga merupakan salah satu komponen yang terpenting dalam pelaksanaan usaha dan memiliki nilai.
79
Tabel 7 . Biaya Investasi Usaha Penggilingan Padi Sinar Ginanjar
Investasi Satuan
Jumlah Harga
Jumlah Per satuan
Per Satuan Biaya
Rp Rp
Mesin Penggilingan a. Pemecah beras
unit 1
40.000.000 40.000.000
b. Penyosoh beras unit
1 30.000.000
30.000.000 c. Separator
unit 1
1.500.000 1.500.000
Bangunan gedung 85.000.000
Lantai jemuran 16 m x 14 m
30.000.000 Timbangan
a. Timbangan duduk unit
1 1.500.000
1.500.000 b. Timbangan gantung
unit 1
400.000 400.000
Meja tulis dan kursi unit
1 400.000
400.000 Bak air
unit 2
500.000 1.000.000
Alat pemadam kebakaran 2.5 kilogram
unit 1
300.000 300.000
Mesin Jahit unit
1 450.000
450.000 Perlengkapan lainnya
a. Alat Tampung berasBak plastik kecil
unit 12
10.000 120.000
b. Drum air unit
2 70.000
140.000 c. TampiNyiru
unit 2
5.000 10.000
d. Sapu lidi unit
6 3.000
18.000 e. serok
unit 2
50.000 100.000
Total 190.938.000
Sementara itu,untuk timbangan,bak air, meja tulis dan kursi, mesin jahit serta alat pemadam kebakaran, masing-masing memiliki umur teknis 1 tahun
sampai 15 tahun. Setelah melewati batas umur teknis, barang investasi tersebut sudah tidak layak untuk digunakan dan dapat menghambat jalannya usaha.
Timbangan memiliki umur teknis selama 3 tahun, akan tetapi karena sering dilakukan pembaharuan atau kir ukuran timbangan, setelah melewati umur teknis
barang investasi tersebut masih layak untuk dijalankan. Hal serupa juga terjadi
80 untuk barang investasi yang lain yaitu alat pemadam kebakaran, alat pemadam
kebakaran memiliki umur teknis 15 tahun dikarenakan selama jalannya usaha Penggilingan Padi Sinar Ginanjar, alat pemadam kebakaran tidak pernah
digunakan hanya sebatas isi ulang saja setiap satu tahun sekali. Hal tersebut mengakibatkan alat pemadam kebakaran memiliki umur teknis yang cukup lama.
Tabel 8 . Umur Teknis dari Investasi yang Ditanamkan dalam Usaha Penggilingan
Padi Sinar Ginanjar
Investasi Umur
Ekonomis tahun
Mesin Penggilingan a. Pemecah beras
15 b. Penyosoh beras
15 c. Separator
5 Bangunan gedung
15 Lantai jemuran 16 m x 14 m
15 Timbangan
a. Timbangan duduk 3
b. Timbangan gantung 3
Meja tulis dan kursi 15
Bak air 10
Alat pemadam kebakaran 2.5 kilogram 15
Mesin Jahit 5
Perlengkapan lainnya a. Alat Tampung berasBak plastik kecil
0,5 b. Drum air
3 c. TampiNyiru
0,5 d. Sapu lidi
0,5 e. serok
3
Perlengkapan lainnya seperti bak air, memiliki umur teknis selama 10 tahun,setelah melewati umur teknisnya bak air tersebut sudah tidak bisa
dipergunakan lagi. Hal tersebut dikarenakan banyak terjadi kerusakan seperti bak
81 bocor, berlubang dan dinding disekitarnya runtuh. Untuk itu pihak Penggilingan
Padi Sinar Ginanjar menggantinya dengan drum air. Umur teknis drum air adalah 3 tahun, akan tetapi alat ini jauh lebih murah dan menggunakan bahan dari plastik
sehingga mudah untuk dibersihkan. Sampai saat ini penggilingan padi masih memakai drum air dan tidak melakukan perbaikan bak air yang dibuat dari semen
dan pasir. Barang investasi lainnya yaitu alat tampung beras atau bak plastik kecil, tampi atau nyiru, sapu lidi dan serok, memiliki umur teknis yang relatif pendek
yaitu satu tahun. Hal tersebut dikarenakan barang-barang investasi tersebut sering dipergunakan pada saat proses penggilingan berlangsung. Sehingga perlu
dilakukan suatu reinvestasi terhadap barang-barang tersebut. Untuk melakukan pergantian terhadap barang-barang investasi yang sudah
habis umur teknisnya, Penggilingan Padi Sinar Ginanjar mengeluarkan biaya yaitu biaya reinvestasi Tabel 9. Biaya reinvestasi dikeluarkan tepat setelah secara
teknis barang investasi tersebut tidak layak atau tidak optimal untuk digunakan. Untuk bak plastik kecil, tampi atau nyiru dan sapu lidi biaya- biaya reinvestasi ini
dikeluarkan pada tahun ke-0 sampai tahun ke-15, hal tersebut dikarenakan barang- barang investasi seperti bak plastik kecil, tampi atau nyiru dan sapu lidi memiliki
umur teknis 6 bulan sehingga setiap tahunnya harus dilakukan reinvestasi. Untuk barang investasi seperti serok dan drum air dikeluarkan pada tahun ke-4, tahun ke-
8 dan tahun ke-12. Barang investasi separator, biaya reinvestasinya dikeluarkan pada tahun ke-6 dan tahun ke-11, untuk barang investasi bak air hanya pada tahun
ke-11, sedangkan untuk reinvestasi gedung dilakukan pada tahun ke-15. Tabel 9 menunjukan bahwa pengeluaran untuk biaya reinvestasi paling
besar yaitu di tahun ke-11 yaitu sebesar Rp. 3.036.011. hal ini disebabkan oleh adanya reinvestasi yang bersamaan yaitu separator, bak air, alat tampung
beras,tampi dan sapu lidi. Sedangkan biaya reinvestasi paling rendah dikeluarkan pada tahun ke-15 yaitu sebesar Rp.636.015, hal ini disebabkan pada tahun ke-15
reinvestasi yang dilakukan hanya pada barang-barang investasi yang setiap tahunnya memang ada dan reinvestasi yang dilakukan setiap 3 tahun sekali,
barang investasi tersebut yaitu alat tampung beras, tampi, sapu lidi dan serok.
82
Tabel 9 . Biaya Reinvestasi yang dikeluarkan oleh Penggilingan Padi Sinar
Ginanjar Pada Tahun Ke-
Barang investasi 4
6 8
11 12
15
Mesin Penggilingan
c. Separator 1.500.000
1.500.000 Bak air
1.000.000 Perlengkapan
lainnya a. Alat Tampung
berasBak plastik kecil
480.000 480.000
480.000 480.000
480.000 480.000
b. Drum air 140.000
140.000 140.000
c. TampiNyiru 20.000
20.000 20.000
20.000 20.000
20.000 d. Sapu lidi
36.000 36.000
36.000 36.000
36.000 36.000
e. serok 100.000
100.000 100.000
100.000
Total Biaya Reinvestasi
776.000 2.036.006
776.008 3.036.011
776.012 35.636.000
Barang-barang investasi tersebut mengalami penyusutan setiap tahunnya. Nilai penyusutan ditentukan dengan metode garis lurus, yaitu harga beli asset
dikurangi dengan nilai sisa dan dibagi dengan umur teknis, nilai sisa ditentukan sebesar 5 persen. Penyusutan dari setiap barang investasi memiliki nilai yang
berbeda Tabel 10. Hal tersebut dipengaruhi oleh nilai beli awal barang investasi,umur teknis dan nilai sisa barang tersebut. Nilai penyusutan dimasukan
kedalam hitungan rugi laba,sedangkan nilai sisa dari barang-barang investasi tersebut dimasukan sebagai tambahan di akhir tahun umur usaha.
83
Tabel 10 . Penyusutan dari Barang Investasi Penggilingan Padi Sinar Ginanjar Per
Tahun
Investasi Nilai penyusutan
per tahun Rp
Mesin Penggilingan a. Husker
2.533.333 b. Polisher
1.900.000 c. Separator
285.000 Bangunan gedung
2.216.667 Lantai jemuran 16 m x 14 m
950.000 Timbangan
a. Timbangan duduk 475.000
b. Timbangan gantung 126.667
Meja tulis dan kursi 25.333
Bak air 95.000
Alat pemadam kebakaran 2.5 kilogram 19.000
Mesin Jahit 85.500
Perlengkapan lainnya a. Alat Tampung berasBak plastik kecil
228.000 b. Drum air
44.333 c. TampiNyiru
9.500 d. Sapu lidi
17.100 e. serok
95.000
Total 9.105.433
Total nilai penyusutan barang-barang investasi tersebut mencapai Rp.9.105.433 per tahun. Mesin penggilingan seperti pemecah beras dan penyosoh
beras serta gedung memiliki nilai penyusutan yang besar, yaitu Rp.2.533.333 , Rp.1.900.000 dan Rp. 2.216.667. Hal tersebut dipengaruhi oleh nilai awal dan
umur teknis dari masing-masing barang investasi tersebut yang tinggi. Sedangkan untuk barang-barang investasi lain seperti separator memiliki nilai penyusutan
sebesar Rp.285.000 per tahun, timbangan duduk mempunyai nilai penyusutan sebesar Rp.475.000 dan timbangan gantung mempunyai nilai penyusutan sebesar
84 Rp.126.667 pertahun. Barang-barang investasi yang memiliki umur teknis diatas 3
tahun, akan mempunyai nilai penyusutan yang cukup besar dan memiliki nilai sisa diakhir umur ekonomis cukup besar. Sedangkan barang investasi yang memiliki
umur teknis dibawah 1 tahun mempunyai nilai penyusutan dan nilai sisa yang relatif kecil bahkan tidak mempunyai nilai sisa lagi.
1.2. Biaya Operasional
Biaya operasional merupakan biaya keseluruhan yang berhubungan dengan kegiatan operasional Penggilingan Padi Sinar Ginanjar, biaya operasional
terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya ini berkaitan dengan jalannya proses produksi, yaitu jumlah input yang digunakan serta output yang dihasilkan.
A. Biaya Variabel
Biaya variabel yang dikeluarkan oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar antara lain biaya bahan baku gabah, biaya peralatan pendukung seperti karung
dan benang, biaya bahan bakar mesin, biaya pelumas, biaya kuli angkut dan biaya sewa kendaraan. Besarnya biaya variabel yang dikeluarkan selama umur usaha
tidak selalu sama setiap tahunnya, hal tersebut dikarenakan selama umur usaha bahan-bahan produksi Penggilingan Padi Sinar Ginanjar baik bahan baku maupun
pelengkap akan mengalami kenaikan mengikuti harga yang berkembang dipasaran.
Biaya variabel Penggilingan Padi Sinar Ginanjar dikeluarkan mulai dari tahun pertama yaitu pada tahun persiapan atau tahun ke-0, karena Penggilingan
Padi Sinar Ginanjar mulai beroperasi pada triwulan terakhir. Pada tahun pertama kapasitas produksi belum optimal sehingga biaya variabel yang dikeluarkan lebih
sedikit jika dibandingkan dengan tahun-tahun berikutnya yaitu sebesar Rp.530.958.000. Pada tahun kedua sampai dengan tahun ke-15, biaya variabel
mengalami kenaikan yaitu sebesar 1 persen. Kenaikan biaya variabel tersebut disebabkan oleh adanya fluktuasi harga bahan baku gabah dan beberapa bahan
pendukung lainnya seperti pelumas, bahan bakar dan lainnya. Kenaikan tersebut juga disebabkan adanya inflasi setiap tahunnya yang mempengaruhi harga-harga
85 dipasaran. Namun kenaikan biaya variabel di Penggilingan Padi Sinar Ginanjar
diasumsikan terus meningkat setiap tahunnya sebesar 1 persen.
Tabel 11. Biaya Variabel yang dikeluarkan Penggilingan Padi Sinar Ginanjar
Biaya Variabel 1
6 11
15
Biaya bahan Baku Gabah
Biaya peralatan pendukung
545.600.000 573.431.083
602.681.832 627.153.131
a. Karung 7.040.000
7.399.111 7.776.540
8.092.298 b. Benang
1.848.000 1.942.267
2.041.342 2.124.228
Biaya bahan bakar mesin
15.840.000 16.647.999
17.497.214 18.207.672
Biaya pelumas 640.000
672.646 706.958
735.663 Biaya kuli
angkut 4.400.000
4.624.444 4.860.337
5.057.687 Biaya Sewa
Kendaraan 6.160.000
6.474.222 6.804.472
7.080.761
Total Biaya Variabel
515.358.000 635.759.255
701.929.589 759.791.161
Jumlah biaya variabel yang dikeluarkan Penggilingan Padi Sinar Ginanjar tidak sama untuk setiap tahunnya. Dimulai dengan tahun ke-2 sampai dengan
tahun ke-15 biaya variabel diasumsikan naik sebesar 1 persen Lampiran 9. Setiap tahunnya Penggilingan Padi Sinar Ginanjar mengeluarkan biaya variabel
untuk pengeluaran yang sama yaitu biaya bahan baku gabah, biaya peralatan pendukung seperti karung, benang, biaya bahan bakar mesin, biaya pelumas,
biaya kuli angkut, dan biaya sewa kendaraan. Untuk biaya bahan baku gabah, Penggilingan Padi Sinar Ginanjar biasanya
membeli gabah kering simpan GKS dari petani. Harga yang diberikan sesuai dengan harga yang berlaku dipasaran dan atau sesuai dengan kualitas gabah yang
dimiliki oleh petani. Gabah yang diperoleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar tidak hanya dari daerah sekitarnya, terkadang berasal dari berbagai daerah di
86 Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang. Biasanya hal tersebut dilakukan
jika pasokan gabah di daerah sekitar penggilingan sedikit. Gabah dihargai Rp.3.100 per kilogram, sehingga untuk memenuhi kebutuhan Penggilingan Padi
Sinar Ginanjar akan gabah, dengan asumsi kapasitas menggiling normal maksimal yaitu 2 ton dengan frekuensi menggiling 10 kali dalam satu bulan serta bulan
operasinya Penggilingan Padi Sinar Ginanjar hanya 8,8 bulan, maka biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli gabah mencapai Rp
. 515.358.000 dalam satu tahun.
Biaya peralatan pendukung seperti karung dan benang, Karung yang
digunakan di Penggilingan Padi Sinar Ginanjar adalah karung plastik dengan harga Rp.2,000 per karung ukuran 50 kilogram. Kebutuhan karung untuk satu kali
produksi dengan kapasitas produksi beras yang dihasilkan 1 ton adalah 40 karung ukuran 50 kilogram. Jika diasumsikan produksi beras 1 ton frekuensinya dalam
satu bulan adalah 10 kali dan bulan operasinya Penggilingan Padi Sinar Ginanjar hanya 8,8 bulan,maka biaaya yang harus dikeluarkan oleh Penggilingan Padi
Sinar Ginanjar adalah sebesar Rp. 7.040.000 dalam satu tahun. Sedangkan untuk kebutuhan benang, jika dalam satu kali produksi adalah sama dengan jumlah
kebutuhan karung yang dipakai untuk mengemas beras, maka benang yang digunakan dalam satu kali produksi adalah 3 gulung. Harga benang untuk satu
gulung adalah Rp.7.000, sehingga untuk kebutuhan satu tahun Penggilingan Padi Sinar Ginanjar mengeluarkan biaya sebesar Rp. 1.848.000.
Biaya bahan bakar mesin Penggilingan Padi Sinar Ginanjar dikeluarkan setiap tahunnya sebesar Rp. 15.840.000, dengan kebutuhan bahan bakar mesin
penggilingan Sinar Ginanjar adalah 40 liter per satu kali produksi dengan asumsi frekuensi penggilingan dalam satu bulan 10 kali. Bahan bakar mesin tersebut
dipakai untuk dua motor penggerak mesin penggilingan yaitu pemecah beras dan penyosoh beras. Sedangkan biaya pelumas Penggilingan Padi Sinar Ginanjar
mencapai Rp. 640.000 per tahun dengan harga beli pelumas adalah Rp.20,000 per liter. Pelumas ini digunakan untuk merawat motor-motor penggerak, yang
dilakukan setiap tiga bulan sekali. Penggunaan pelumas untuk masing-masing motor penggerak berbeda kebutuhannya. Untuk motor penggerak mesin
87 penggilingan pemecah beras kebutuhan pelumas untuk perawatan adalah 3 liter,
sedangkan untuk motor penggerak penyosoh beras membutuhkan 5 liter pelumas. Biaya kuli angkut dan biaya sewa kendaraan biasanya dilakukan dalam
waktu yang bersamaan. Biaya kuli angkut dan sewa kendaraan Penggilingan Padi Sinar Ginanjar jika diasumsikan beras yang diangkut adalah 1 ton dengan
frekuensi pengangkutan 10 kali. Biaya kuli angkut adalah sebesar Rp.25,000 per ton. Biaya yang dikeluarkan dalam satu tahun sebesar Rp. 4.400.000. Biasanya 2
ton beras tersebut dapat diangkut oleh 2 orang dalam satu kali angkut. Sedangkan biaya sewa kendaraannya dihitung berdasarkan jarak, namun rata-rata biaya
pengangkutan beras yang dilakukan oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar adalah Rp.70,000 per ton. Biaya yang dikeluarkan oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar
mencapai Rp. 6.160.000 per tahun.
B. Biaya Tetap
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar antara lain biaya perawatan, biaya listrik, biaya Pajak, isi ulang alat pemadam kebakaran,
kir timbangan, dan biaya upah tenaga kerja Tabel 12. Besarnya biaya tetap yang dikeluarkan oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar tidak dipengaruhi oleh
perubahan input maupun output yang dihasilkan. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar untuk
perawatan mesin adalah sebesar Rp. 1.820.000 per tahun. Perawatan mesin tersebut untuk perawatan masing-masing mesin yaitu sebesar Rp.60,000 per
bulan, sehingga Penggilingan Padi Sinar Ginanjar mengeluarkan biaya untuk perawatan mesin dalam satu tahun mencapai Rp. 360.000. Perawatan mesin
tersebut dilakukan 3 kali dalam satu tahun yang dilakukan dengan menggunakan jasa operator mesin. Biaya untuk jasa operator adalah Rp. 60,000 per satu kali
perawatan. Biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar jasa tersebut dalam satu tahun mencapai Rp. 240.000. Untuk perawatan dan perbaikan mesin-mesin
penggilingan dan motor-motor penggerak dilakukan setiap 4 bulan sekali atau tergantung kerusakan yang terjadi pada mesin. Biaya untuk perawatan dan
perbaikan adalah Rp.100.000 untuk mesin penggilingan yaitu pemecah kulit gabah dan penyosoh beras, sedangkan untuk motor penggerak sebesar Rp.150.000
88 per satu kali perawatan dan perbaikan. Namun jika kerusakan mesin-mesin
tersebut memerlukan pergantian onderdil maka biayanya pun akan lebih besar. Biaya untuk untuk perawatan dan perbaikan masing-masing mesin penggilingan
seperti pemecah kulit gabah dan penyosoh beras dan motor penggerak dalam satu tahun adalah Rp. 400.000, Rp. 400.000 dan Rp. 600.000.
Tabel 12 . Biaya Tetap Yang Dikeluarkan Oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar
Biaya Tetap Pengeluaran Per Tahun
Biaya perawatan a. Service Mesin
360.000 b. Husker
400.000 c. Polisher
400.000 d. motor penggerak
600.000 e. ongkos tukang
240.000 Biaya listrik
880.000 Biaya Pajak
a. PBB 200.000
Isi ulang alat pemadam kebakaran 60.000
Kir Timbangan a. Timbangan duduk
120.000 b. Timbangan gantung
70.000 Biaya upah tenaga kerja
52.800.000
Total Biaya Tetap 55.770.000
Pengeluaran biaya listrik Penggilingan Padi Sinar Ginanjar dalam satu bulan adalah Rp.100,0000,sehingga dalam satu tahun pengeluaran Penggilingan
Padi Sinar Ginanjar untuk listrik mencapai Rp. 880.000. Listrik di Penggilingan Padi Sinar Ginanjar biasanya digunakan untuk penerangan, pompa air dan mesin
jahit. Untuk Pajak Bumi dan Bangunan, Penggilingan Padi Sinar Ginanjar mengeluarkan biaya sebesar Rp. 200.000. Tanah yang digunakan untuk usaha
Penggilingan Padi Sinar Ginanjar adalah tanah milik pribadi, sehingga dalam perhitungan tidak dipertihungkan sebagai sewa. Biaya upah tenaga kerja di
89 Penggilingan Padi Sinar Ginanjar adalah secara harian yaitu Rp. 50.000 per hari.
Tenaga kerja yang ada di Penggilingan Padi Sinar Ginanjar berjumlah empat orang, tiga orang laki-laki dan satu orang perempuan. Sehingga biaya yang harus
dikeluarkan untuk upah tenaga kerja dalam satu tahun mencapai Rp. 52.800.000. Tenaga kerja ini bekerja setiap lima hari dalam satu minggu, terkadang jika tidak
ada bahan baku para pekerja tersebut tidak datang. Biaya tetap lain yang dikeluarkan oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar
adalah biaya isi ulang alat pemadam kebakaran, yaitu sebesar Rp. 60.000 per tahun. Sampai saat ini, alat pemadam kebakaran tersebut belum pernah
digunakan, pengisian ulang alat pemadam kebakaran ini untuk mengikuti persyaratan yang ditetapkan kepada usaha penggilingan, tujuannya adalah agar isi
gas dalam alat pemadam kebakaran selalu dalam kondisi baik jika suatu saat dibutuhkan. Biaya tetap lain yang harus dikeluarkan oleh Penggilingan Padi Sinar
Ginanjar adalah kir timbangan, baik itu timbangan gantung maupun timbangan duduk. Biaya kir timbangan tersebut berbeda untuk jenisnya, yaitu untuk
timbangan gantung sebesar Rp.70,000 per tahun dan untuk timbangan duduk sebesar Rp.120,000 per tahun. Tujuan dari kir timbangan ini adalah untuk selalu
memperbaharui ukuran timbangan yang berlaku di pasaran, sehingga tidak ada kesalahan pada saat penimbangan dan tentu saja tidak menimbulkan kerugian.
2. Arus Manfaat
Benefit
Manfaat yang diterima dari usaha Penggilingan Padi Sinar Ginanjar merupakan pemasukan atau penerimaan bagi pemilik penggilingan. Manfaat
merupakan seluruh kondisi yang mendorong tercapainya suatu tujuan usaha yaitu keuntungan. Manfaat yang diterima oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar adalah
dari jasa penggilingan, penjualan beras dan hasil sampingannya seperti dedak, menir,dan sekam. Hasil sampingan dari pengguna jasa giling pemakai tidak
dimasukan kedalam penerimaan, karena biasanya hasil sampingan tersebut dibawa pulang oleh pengguna jasa kecuali sekam. Nilai sisa untuk barang-barang
investasi setelah mengalami penyusutan juga dimasukan sebagai pemasukan diakhir tahun umur usaha. Manfaat dari usaha Penggilingan Padi Sinar Ginanjar
didapatkan pada tahun pertama usaha dijalankan.
90 Asumsi untuk penerimaan jasa penggilingan dan hasil sampingan
penggilingan dianggap tetap setiap tahunnya, baik itu untuk kondisi tanpa risiko atau dengan risiko. Pada tahun pertama produksi Penggilingan Padi Sinar
Ginanjar masih belum optimal sehingga penerimaan yang diperoleh hanya Rp.356.756.602. Sedangkan untuk tahun ke-2 sampai dengan tahun ke-14,
penerimaan Penggilingan Padi Sinar Ginanjar dianggap konstan yaitu Rp.872.071.693, kecuali pada tahun ke-15 penerimaan penggilingan padi Sinar
Ginanjar ada tambahan dari nilai sisa barang-barang investasi yaitu sebesar Rp.6.290.500 sehingga total penerimaan tahun ke-15 Rp. 878.362.193 Tabel 13.
Manfaat yang pertama diperoleh usaha Penggilingan Padi Sinar Ginanjar yaitu dari jasa giling padi. Jasa giling padi ini terbagi menjadi dua yaitu jasa giling
padi untuk pedagang dan jasa giling padi untuk pemakai. Jasa giling untuk pedagang merupakan jasa giling yang diperuntukan bagi pedagang beras yang
melakukan penggilingan di Penggilingan Padi Sinar Ginanjar. Harga jasa giling untuk pedagang sebesar Rp.150 per kilogram, gilingan untuk pedagang biasanya
dalam jumlah besar sehingga harga yang diberikan pun lebih rendah dari pada untuk penggiling pemakai. Dalam satu bulan biasanya para pedagang mampu
menggiling padi 10 kali dengan gabah yang digiling rata-rata sebesar 2 ton GKG. Sehingga pendapatan yang diperoleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar untuk
setiap bulannya mencapai Rp. 3.000.000. Sehingga penerimaan untuk Penggilingan Padi Sinar Ginanjar dalam satu tahun, dengan asumsi dalam satu
tahun hanya ada 8,8 bulan berproduksi adalah Rp. 26.400.000. Manfaat berikutnya berasal dari jasa giling pemakai, yaitu merupakan jasa
giling yang diperuntukan untuk konsumsi rumah tangga bukan untuk dijual kembali. Harga jasa giling untuk pemakai adalah Rp. 200 per kilogram, gilingan
untuk pemakai biasanya lebih tinggi, hal tersebut dikarenakan gilingan dari pemakai jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan pedagang, sehingga
untuk menghindari kerugian harga jasa giling dibedakan. Dalam satu bulan, gilingan dari pemakai mencapai 10 kali dengan gabah yang digiling mencapai 1,5
ton GKG. Penerimaan yang diterima oleh penggilingan padi adalah Rp. 3.000.000 per bulan, sedangkan penerimaan Penggilingan Padi Sinar Ginanjar per tahun
91 dengan asumsi dalam satu tahun hanya ada 8,8 bulan berproduksi yaitu
Rp.26.400.000. Manfaat lain yang diterima Penggilingan Padi Sinar Ginanjar adalah dari
penjualan beras. Beras yang dijual oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar adalah beras kualitas sedang dengan rendemen rata-rata 62-65 persen. Bahan baku gabah
kering giling GKG yang dikeluarkan Penggilingan Padi Sinar Ginanjar untuk menghasilkan beras kualitas sedang sebesar 2 ton. Bahan baku tersebut
disesuaikan dengan kapasitas mesin penggilingan yang dimiliki oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar. Sehingga dengan bahan baku gabah 2 ton GKG mampu
menghasilkan beras sebesar 57 persen, dedak 9 persen, sekam 14,14 persen, dan menir sebesar 26 persen yang di bagi kedalam tiga jenis yaitu 8 persen untuk
menir gitai, 10 persen untuk menir bebek dan 5 persen untuk menir tonggok. Penggilingan Padi Sinar Ginanjar menghasilkan beras sebesar 57 persen
dari 2 ton GKG atau sebesar 1140 kilogram. Harga jual beras Penggilingan Padi Sinar Ginanjar berbeda untuk konsumen langsung dan pedagang besar. Perbedaan
tersebut mengikuti harga pasar yang berlaku dan biaya produksi penggilingan. Harga jual beras untuk pedagang yaitu Rp.6,000 sampai Rp.6,400, sedangkan
harga jual untuk konsumen langsung yaitu Rp.6,500 sampai Rp.6,600. Penerimaan yang diperoleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar dari penjualan beras
apabila yang digunakan adalah harga rata-rata Rp. 6.200 yaitu Rp.68.200.000 per bulan. Asumsi untuk penjualan beras Penggilingan Padi Sinar Ginanjar adalah 10
kali produksi dan asumsi dalam satu tahun hanya ada 8,8 bulan berproduksi. Maka penerimaan Penggilingan Padi Sinar Ginanjar dengan penjualan beras dalam satu
tahun yaitu Rp. 621.984.000 Tabel 13. Penggilingan Padi Sinar Ginanjar juga mempunyai manfaat dari hasil
sampingan beras, baik yang berasal dari bahan baku gabah milik sendiri atau bahan baku gabah yang berasal dari jasa giling. Dedak yang dihasilkan oleh
Penggilingan Padi Sinar Ginanjar adalah sebesar 180 kilogram yang berasal dari 2 ton GKG, sedangkan hasil dari jasa giling yaitu 180 kilogram. Sehingga total
dedak yang diperoleh mencapai 360 kilogram. Harga jual dedak adalah Rp.800 per kilogram, sehingga penerimaan Penggilingan Padi Sinar Ginanjar dalam satu
92 tahun dengan asumsi penggilingan berproduksi 10 kali dan dalam satu tahun
hanya ada 8,8 bulan berproduksi yaitu Rp.25.344.000.
Tabel 13. Penerimaan Usaha Penggilingan Padi Sinar Ginanjar Tanpa Risiko
Uraian Tahun
1 6
11 15
1. Penerimaan Penggilingan
Padi Jasa Giling Padi
a. Pemakai 12.000.000
26.400.000 26.400.000
26.400.000 b. Pedagang
12.000.000 26.400.000
26.400.000 26.400.000
Penjualan Beras b. Beras mutu
sedang 282.720.000
621.984.000 621.984.000
621.984.000 Penjualan Hasil
Sampingan Penggilingan Padi
a. Dedak 11.520.000
25.344.000 25.344.000
25.344.000 b. Menir
1. Gitai 21.888.000
48.153.600 48.153.600
48.153.600 2. Tanggok
20.000.000 44.000.000
44.000.000 44.000.000
3. Bebek 24.000.000
52.800.000 52.800.000
52.800.000 c. Sekam
12.268.224 26.990.093
26.990.093 26.990.093
Total 356.756.602
872.071.693 872.071.693
872.071.693 2. Nilai sisa
6.290.500 Total Inflow
356.756.602 872.071.693
872.071.693 878.362.193
Penerimaan lain dari hasil sampingan beras yaitu menir. Menir yang diperoleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar merupakan hasil penggilingan
gabah,baik dari produksi beras atau dari hasil jasa gilingan. Menir yang ada di Penggilingan Padi Sinar Ginanjar terbagi menjadi tiga, yaitu menir bebek, menir
tanggok dan menir gitai. Menir bebek yaitu menir yang dihasilkan dari sisa penyaringan dedak, dalam hal ini menir bebek merupakan menir yang paling
banyak dihasilkan. Penggunaan 2 ton GKG mampu menghasilkan menir bebek 10 persen atau sebesar 200 kilogram, namun karena adanya jasa giling gabah maka
93 menir yang diperoleh bertambah sebesar 200 kilogram sehingga menjadi 400
kilogram. Menir bebek dihargai Rp. 1,500 per kilogram, pendapatan yang diterima oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar untuk penjulan menir bebek
sebesar 400 kilogram adalah Rp. 52.800.000 per tahun. Pendapatan tersebut
diasumsikan produksi menir dalam sebulan adalah 10 kali produksi dan dalam satu bulan hanya 8,8 bulan berproduksi.
Manfaat yang diperoleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar berasal dari menir lainnya yaitu menir tanggok. Menir tanggok merupakan menir yang berasal
dari keluaran gabah pada saat digiling dengan penyosoh beras. Penggunaan 2 ton GKG mampu menghasilkan menir tanggok sebesar 5 persen atau 100 kilogram.
Penerimaan menir tanggok Penggilingan Padi Sinar Ginanjar tidak hanya dari hasil produksi beras, tetapi berasal dari hasil jasa giling yaitu hasil jasa giling
sebesar 100 kilogram. Sehingga total menir tanggok yang diperoleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar adalah 200 kilogram. Harga jual untuk menir tanggok relatif
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan menir bebek yaitu sebesar Rp.2,500 per kilogram, hal tersebut dikarenakan menir tanggok jauh lebih sedikit dihasilkan
jika dibandingkan dengan menir bebek. Penerimaan yang diterima oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar untuk menir tanggok yaitu Rp. 44.000.000 per
tahun dengan asumsi dalam sebulan adalah 10 kali produksi dan dalam satu bulan hanya 8,8 bulan berproduksi.
Menir terakhir yang memberikan manfaat untuk Penggilingan Padi Sinar Ginanjar yaitu menir gitai. Menir gitai merupakan beras patah yang dihasilkan
dari penggilingan pada saat beras sedang disaring menggunakan separator. Penggunaan 2 ton GKG mampu menghasilkan menir gitai sebesar 8 persen atau
sebesar 91,2 kilogram. Penerimaan menir gitai Penggilingan Padi Sinar Ginanjar tidak hanya dari hasil produksi beras, tetapi berasal juga dari hasil jasa giling
sebesar 91,2 kilogram. Sehingga total menir gitai yang diperoleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar adalah 182 kilogram. Harga jual untuk menir gitai adalah
Rp.3,000 kilogram, harga jual ini jauh lebih tinggi dibandingkan menir-menir lainnya. Menir gitai merupakan menir yang tidak tercampur dengan dedak sama
sekali sehingga harganya lebih tinggi. Penerimaan yang diperoleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar mencapai Rp. 48.153.600 per tahun, dengan asumsi dalam
94 sebulan adalah 10 kali produksi dan dalam satu bulan hanya 8,8 bulan
berproduksi. Terkadang Penggilingan Padi Sinar Ginanjar ataupun para pengguna jasa giling tidak memisahkan menir gitai dengan beras kepala, hal tersebut
dikarenakan beras yang dihasilkan akan lebih sedikit. Sehingga dalam penelitian ini, beras yang dihasilkan diasumsikan sudah berupa beras kepala yang utuh.
Hasil sampingan beras yang mampu memberikan manfaat adalah sekam. Sekam yang dihasilkan dengan penggunaan 2 ton GKG mencapai 14,44 persen
atau sebesar 288,80 kilogram. Sekam Penggilingan Padi Sinar Ginanjar berasal dari produksi beras perusahaan, jasa giling pedagang dan jasa giling pemakai.
Sehingga total sekam yang dihasilkan oleh Penggilingan Padi Sinar Ginanjar adalah 794,20kilogram. Harga jual untuk sekam yaitu Rp. 600 per karung ukuran
50 kilogram, sehingga jumlah sekam yang diperoleh jika dilakukan pengemasan mencapai 511,2
karung. Penerimaan Penggilingan Padi Sinar Ginanjar dari penjualan sekam yaitu Rp
.
26.990.093 per tahun, dengan asumsi dalam sebulan adalah 10 kali produksi dan dalam satu bulan hanya 8,8 bulan berproduksi.
Penerimaan yang terakhir Penggilingan Padi Sinar Ginanjar adalah nilai sisa dari barang-barang investasi Tabel 14. Penerimaan untuk nilai sisa ini
diperoleh pada tahun terakhir umur usaha yaitu pada tahun ke-15.
95
Tabel 14 . Nilai Sisa Barang Investasi Penggilingan Padi Sinar Ginanjar per Tahun
Investasi Nilai sisa
di akhir umur ekonomis Rp
Mesin Penggilingan a. Husker
2.000.000 b. Polisher
1.500.000 c. Separator
75.000 Bangunan gedung
1.750.000 Lantai jemuran 16 m x 14 m
750.000 Timbangan
a. Timbangan duduk 75.000
b. Timbangan gantung 20.000
Meja tulis dan kursi 20.000
Bak air 50.000
Alat pemadam kebakaran 2.5 kilogram 15.000
Mesin Jahit 22.500
Perlengkapan lainnya a. Alat Tampung berasBak plastik kecil
6.000 b. Drum air
7.000 c. TampiNyiru
d. Sapu lidi e. serok
Total 6.290.500
Nilai sisa diperoleh dari barang-barang investasi yang masih memiliki nilai di akhir tahun umur usaha. Berdasarkan tabel diatas, total nilai sisa yang
diperoleh pada akhir tahun umur usaha adalah Rp.6.290.500. Tidak semua barang investasi memiliki nilai di akhir tahun umur usaha, hal tersebut dikarenakan umur
ekonomis barang-barang investasi tersebut relatif lebih pendek. Kerjasama yang dilakukan oleh penggilingan padi Sinar Ginanjar dengan
investor berdampak pada pembagian keuntungan yang diperoleh. Laba yang diperoleh penggilingan padi Sinar Ginanjar, setiap tahunnya tidak selalu sama,
pembagian labanya hanya pada penjualan menir, dedak, sekam dan beras.
96 Pembagian laba tersebut telah disepakati oleh kedua belah pihak, saat ini penanam
modal diasumsikan menanamkan modalnya sebesar Rp.70.0000.000 di penggilingan padi Sinar Ginanjar. Jika mengasumsikan laba yang diberikan
kepada penannam modal sebesar suku bunga pinjaman yaitu 12 persen, maka penanam modal setiap tahunnya akan memperoleh keuntungan sebesar
Rp.8.400.000 per tahun. Namun karena pada tahun pertama keuntungan yang diperoleh Sinar Ginanjar belum maksimal, maka pembagian laba kepada penanam
modal hanya sebesar Rp. 7.560.000.
3. Kelayakan Investasi Usaha Penggilingan Padi Sinar Ginanjar Tanpa
Risiko Kelayakan investasi usaha penggilingan padi Sinar Ginanjar dilihat dari
empat kriteria utama yaitu Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR,Net Benefit Cost Ratio Net BC dan Payback Periode PP. Pada kriteria
penilaian investasi, apabila nilai NPV 0, IRR discout rate 12 persen, Net BC 1 serta PP umur usuha penggilingan padi Sinar Ginanjar, maka usaha
penggilingan padi Sinar Ginanjar layak untuk dijalankan. Berdasarkan perhitungan kriteria investasi yang dilakukan dengan umur usaha 15 tahun,
didapatkan hasil sebagai berikut Tabel 15.
Tabel 15 . Hasil Perhitungan Kriteria Investasi Usaha Penggilingan Padi Sinar
Ginanjar
Kriteria Investasi Perhitungan
NPV 322.915.059
Net BC 1,83
IRR 28
PP 3 Tahun
Nilai NPV usaha penggilingan padi Sinar Ginanjar tanpa kondisi risiko sebesar Rp. 322.915.059, yang menunjukan bahwa manfaat bersih atau
keuntungan yang diperoleh penggilingan padi Sinar Ginanjar selama 15 tahun dengan tingkat diskonto 12 persen sebesar Rp. 322.915.059. Nilai tersebut lebih
97 besar dari pada nol atau bernilai positif sehingga berdasarkan kriteria NPV, usaha
penggilingan padi Sinar Ginanjar layak untuk dilakukan investasi. Sementara itu, nilai IRR usaha penggilingan padi Sinar Ginanjar tanpa
kondisi risiko 28 persen. Hal tersebut menunjukan bahwa tingkat pengembalian dari invesatasi yang ditanamkan pada usaha penggilingan padi Sinar Ginanjar
sebesar 28 persen. Nilai tersebut lebih besar dari tingkat diskonto yang ditentukan yaitu sebesar 12 persen IRR 28 persen 12 persen. Sehingga berdasarkan
kriteria penilaian investasi untuk IRR, usaha penggilingan padi Sinar Ginanjar tanpa kondisi risiko layak untuk dilakukan investasi. Nilai IRR 28 persen
menunjukan bahwa usaha penggilingan padi Sinar Ginanjar layak untuk dijalankan hingga tingkat IRR sebesar 28 persen.
Kriteria kelayakan investasi berikutnya yaitu Net BC, berdasarkan perhitungan nilai Net BC yang dihasilkan sebesar 1,83 menunjukan bahwa setiap
satu satuan biaya yang dikeluarkan untuk usaha penggilingan padi Sinar Ginanjar akan memberikan keuntungan sebesar 1,83 satuan. Berdasarkan kriteria penilaian
investasi apabila nilai Net BC lebih dari 1 Net BC 1,83 1 maka usaha tersebut layak untuk dijalankan.
Nilai Payback Periode dari usaha penggilingan padi Sinar Ginanjar tanpa kondisi risiko adalah 3 tahun karena mengikuti asumsi dalam satu bulan hanya
ada 8,8 bulan maka waktu pengembaliannya mencapai 4 tahun 0,9 bulan. Nilai ini menunjukan, bahwa seluruh biaya investasi yang dikeluarkan untuk usaha
Penggilingan Padi Sinar Ginanjar, akan dapat dikembalikan pada tahun pertama. Nilai Payback Periode memiliki periode yang lebih kecil dibandingkan umur
usaha penggilingan padi Sinar Ginanjar yakni 15 tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa investasi untuk usaha penggilingan padi Sinar Ginanjar layak
untuk dijalankan.
6.3. Perhitungan Risiko pada Usaha Penggilingan Padi Sinar Ginanjar