36
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Penggilingan padi merupakan salah satu tahapan pasca panen padi yang terdiri dari rangkaian beberapa proses untuk mengolah gabah menjadi beras siap
dikonsumsi. Penggilingan padi sebagai mata rantai akhir dari proses produksi beras, mempunyai peranan yang penting untuk ditingkatkan kinerja dan
efisiensinya sehingga dapat menyumbang pada peningkatan produksi beras. Kabupaten Karawang memiliki luas lahan sawah mencapai 94.311 ha
Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, 2009 . Besarnya areal sawah yang dimiliki mengakibatkan pengusahaan penggilingan di daerah tersebut berkembang
dengan baik. Sinar Ginanjar merupakan penggilingan padi berskala kecil yang berada di
Desa Jomin Timur, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang. Saat ini penggilingan padi sinar ginajar menggunakan konfigurasi mesin penggilingan
yang terdiri dari Husker-Separator-Polisher. Namun penggunaan mesin-mesin penggilingan padi yang digunakan adalah mesin yang sudah tua sehingga
mempengaruhi rendemen beras yang dihasilkan. Akan tetapi, penggunaan separator di Sinar Ginanjar cukup membantu dalam meningkatkan rendemen
beras yaitu dengan mencapai 2.5 ton per hari, bila dibandingkan dengan penggilingan padi skala kecil tanpa separator yaitu hanya menghasilkan rendemen
beras satu ton per hari. Untuk memperoleh hasil giling lebih banyak dengan mutu yang lebih baik
serta meningkatnya nilai tambah, penggilingan padi Sinar Ginanjar memerlukan konfigurasi mesin penggilingan yang lebih modern. Akan tetapi penambahan
konfigurasi mesin penggilingan padi tersebut membutuhkan biaya yang relatif besar. Pemenuhan kebutuhan akan mesin-mesin pengilingan padi,serta dalam
rangka peningkatan nilai tambah dari output yang dihasilkan, dilakukan dengan kegiatan investasi. Penggilingan padi Sinar Ginjar memerlukan investasi untuk
meringankan beban biaya yang harus ditanggung untuk pemenuhan mesin-mesin penggilingan padi. Namun, dalam melakukan kegiatan investasi pada
penggilingan padi termasuk pada penggilingan padi Sinar Ginanjar, memiliki berbagai risiko yang dapat ditimbulkan.
37 Risiko yang mungkin timbul pada kegiatan investasi di penggilingan padi
Sinar Ginanjar adalah risiko produksi dan risiko harga. Risiko produksi pada kegiatan investasi di penggilingan padi Sinar Ginanjar, disebabkan oleh fluktuasi
perolehan bahan baku utama yaitu gabah, yang tidak selalu kontinu didapatkan oleh penggilingan padi Sinar Ginanjar. Sedangkan risiko harga pada kegiatan
investasi di penggilingan padi Sinar Ginanjar, yaitu berupa fluktuasi harga output yang dihasilkan yaitu beras dan akses pada penggilingan padi, serta akses dalam
perolehan bahan baku utama. Kenaikan harga tersebut meliputi juga kenaikan harga bahan baku. Untuk itu perlu dilakukan tinjauan kegiatan investasi pada
penggilingan padi Sinar Ginanjar untuk agar menghindari kerugian yang terlalu besar dalam penanaman modal, meminimimalisasi biaya, dan mempertimbangkan
risiko dalam investasi. Maka untuk itu diperlukan suatu analisis kelayakan investasi usaha penggilingan padi Sinar Ginanjar pada kondisi risiko.
Analisis kelayakan investasi pada pengusahaan penggilingan padi dengan menganalisis aspek teknis, aspek pasar, aspek sosial dan lingkungan, aspek
manajemen,aspek hukum dan aspek finansial. Kriteria kelayakan investasi yang dianalisis adalah NPV, IRR, Net BC, dan PP. Setelah analisis tersebut dilakukan,
selanjutnya adalah menganalisis tingkat risiko yang ditimbulkan dengan menggunakan Tingkat pengembalian yang diharapkan, standar deviasi dari tingkat
pengembalian yang diharapkan dan Coefficient Variation dari tingkat pengembalian yang diharapkan. Setelah rangkaian analisis tersebut dilakukan,
maka dapat diketahui apakah invetasi yang dilakukan pada Penggilingan Padi Sinar Ginanjar di Desa Jomin Timur, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten
Karawang, Jawa Barat layak diusahakan atau tidak. Bila tidak layak, maka perlu dilakukan suatu evaluasi terhadap penggunaan biaya oleh penggilingan padi Sinar
Ginanjar. Jika analisis tersebut menunjukan kelayakan, maka upaya kegiatan investasi pada penggilingan padi dapat dijalankan. Ada pun kerangka pemikiran
mengenai kelayakan investasi pada pengusahaan penggilingan padi tersebut ditunjukan pada Gambar 4.
38
Gambar 4 . Kerangka Pemikiran Operasional
Risiko Produksi
Teknologi Mesin Penggilingan Padi Kecil Oleh Sinar Ginanjar
Analsisis Kelayakan Investasi Penggilingan Padi Meninjau Efisiensi dan Efektifitas
Penggilingan Padi
Upaya Perbaikan Nilai Tambah, Peningkatan Rendemen Beras dengan Penambahan
Konfigurasi Mesin Penggilingan
Tidak Layak
Tinjauan ulang oleh Sinar Ginanjar
Layak
Kegiatan Investasi dapat dilanjutkan
Investasi Pada Penggilingan
Risiko Investasi Pada Penggilingan Padi
Risiko Harga
Aspek Finansial
1. NPV
2. IRR
3. Net BC
4. PP
1. Tingkat
Pengembalian yang diharapkan
2. Standar Deviasi
3. Koefisien Variasi
Aspek Non Finansial
Aspek Teknis, Aspek Pasar, Aspek Manajeman
dan Hukum, Apek Sosial dan Lingkungan
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di penggilingan padi Sinar Ginanjar milik Bapak Candran di Desa Jomin Timur, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang,
Jawa Barat. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan, bahwa daerah ini merupakan salah satu sentra produksi
padi, hal tersebut dapat dilihat dari besarnya luas areal sawah di Kecamatan Kota Baru pada tahun 2009 yang mencapai 1.276.558 ha. Pemilihan lokasi tersebut
juga dikarenakan di Desa Jomin Timur, Kecamatan Kota Baru memiliki empat penggilingan padi khususnya penggilingan padi berskala kecil. Akan tetapi
penggilingan padi Sinar Ginanjar merupakan penggilingan yang memiliki akses terdekat dengan jalan raya dan sudah memiliki investor untuk ikut
mengembangkan skala usaha penggilingan padi tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Desember 2010 yang mencakup penyusunan
proposal hingga penyusunan draft skripsi.
4.2. Metode Penentuan Sampel
Metode penentuan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik Purposive Sampling dengan jenis Judgment Sampling, pemilihan teknik
sampling tersebut dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa tempat tersebut sesuai untuk dijadikan lokasi penelitian karena memiliki sejumlah informasi yang
dibutuhkan oleh peneliti. Pada hal ini tempat penelitian yang digunakan adalah satu penggilingan padi berskala kecil di Desa Jomin Timur, Kota Baru, Kabupaten
Karawang yang sedang dilakukan penambahan modal oleh investor untuk menjadi penggilingan padi berskala besar.
4.3. Data dan Instrumentasi
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer berupa informasi tentang penggilingan padi yang diperoleh
dari pengamatan langsung, wawancara langsung secara terpadu dengan pemilik