22 3.
Untuk bisnis-bisnis yang umurnya lebih lama dari 25 tahun dapat diambil 25 tahun, karena nilai-nilai sesudah itu jika di-discount dengan discount rate
sebesar 10 persen keatas maka present valuenya sudah sangat kecil.
3.1.2. Biaya dan Manfaat
Menurut Gitinger 1986, secara sederhana biaya adalah suatu yang mengurangi suatu tujuan. Biaya tersebut dikeluarkan sebelum bisnis dimulai dan
akan terus ada selama bisnis berlangsung. Sedangkan manfaat adalah sesuatu yang dihasilkan oleh suatu kegiatan yang menggunakan sejumlah biaya, atau
segala sesuatu yang menambah tujuan. Untuk melakukan analisis bisnis, biaya dan manfaat yang diperhitungkan adalah biaya dan manfaat yang dapat diukur
nilainya tangible. Termasuk kedalam biaya tangible diantaranya adalah 1 biaya investasi, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memulai dan pada saat
menjalankan usaha; 2 biaya operasional, yaitu biaya yang muncul ketika suatu usaha berjalan. Biaya ini termasuk biaya tetap dan biaya variable. Sedangkan yang
termasuk kedalam manfaat tangible adalah penerimaan penjualan unit usaha. Kadariah et al 1999 membagi benefit bisnis menjadi tiga, yaitu : direct
benefit,indirect benefit, dan intangible benefit. Direct benefit dapat berupa kenaikan dalam output fisik atau kenaikan nilai output yang diakibatkan oleh
adanya perbaikan kualitas, perubahan lokasi, perubahan waktu penjualan, penurunan kerugian dan penurunan biaya. Kenaikan dalam nilai output dapat
disebabkan oleh kenaikan produk fisik, perbaikan mutu produk, perbaikan dalam lokasi dan waktu penjualan, dan perubahan dalam bentuk. Sedangkan penurunan
biaya dapat berupa keuntungan dari mekanisasi, penurunan biaya pengangkutan, dan penurunan kerugian. Indirect benefit merupakan benefit yang dirasakan diluar
bisnis karena adanya realisasi suatu bisnis. Indirect benefit terdiri dari multiplier effect dari bisnis, benefit yang disebabkan karena adanya economic of scale, dari
benefit yang ditimbulkan karena adanya dynamic secondary effect berupa perubahan dalam produktifitas tenaga kerja yang disesbkan oleh perbaikan
kesehatan atau keahlian. Intangible benefit suatu bisnis adalah benefit yang sulit dinilai dengan uang, seperti perbaikan lingkungan hidup, perbaikan pemandangan
23 karena adanya suatu taman, perbaikan distribusi pendapatan, integrasi nasional,
dan sebagainya. Menurut Husnan dan Muhammad 2000 suatu studi kelayakan bisnis
umunya akan menyangkut tiga aspek, yaitu : 1.
Manfaat ekonomis tersebut bagi bisnis itu sendiri sering disebut sebagai manfaat finansial, yang berarti apakah bisnis itu dipandang cukup
menguntungkan pabila dibandingkan dengan risiko bisnis. 2.
Manfaat bisnis tersebut bagi negara tempat bisnis itu dilaksanakan sering disebut juga sebagai manfaat ekonomi nasional, yang menunjukan
manfaat bisnis tersebut bagi ekonomi makro suatu negara. 3.
Manfaat sosial bisnis bagi masyarakat sekitar bisnis tersebut. Ini merupakan studi yang relatif paling sulit untuk dilakukan.
3.1.3. Aspek – Aspek Studi Kelayakan