22 of resource and eviromental ministry
1987 mengemukan bahwa hubungan antara kadar Cd dengan nilai kesadahan adalah berbanding lurus. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 2 yang memperlihatkan bahwa jika kesadahan naik maka
kosentrasi Cd mengikutinya. Tabel 2 Kadar Cd pada beberapa nilai kesadahan
Kesadahan mgL CaCO3 Kadar Timbal mgL
0 – 60 Lunaksoft 60 – 120 sedangMedium
120 -180 SadahHard 180 sangat SadahVery hard
0,2 0,8
1,3 1,8
Menurut WHO, kadar Cd maksimum pada air yang diperuntukkan untuk air minum adalah 0,005 mgL dan untuk peruntukkan pertanian dan perikanan
sebaiknya tidak lebih dari9 0,05 mgL Moore, 1991. Kadmium bersifat akumulatif dan toksik bagi manusia karena dapat mengakibatkan gangguan fungsi ginjal dan
paru-paru, meningkatkan tekanan darah tinggi, dan kemandulan pada pria dewasa. Kadmium juga bersifat sangat toksik dan bersifat bioakumulasi terhadap
organisme. Di Jepang telah terjadi keracunan oleh Cd, yang menyebabkan penyakit lumbago yang berlanjut ke arah kerusakan tulang dengan akibat melunak dan
retaknya tulang O’Neill, 1994. Batas toleransi Cd dalam tubuh manusia dewasa yang ditetapkan oleh badan kesehatan dunia WHO dan FAO adalah 57-71 µg
perhari. Sedangkan batas masukan per minggu adalah sebesar 400 - 500 µg per 70 kg berat badan Hutagalung et al., 1995.
2.6. Pencemaran Air
Pencemaran lingkungan disebabkan oleh produksi polusi seperti fly ash, belerang bioksida, karbon dan nitrogen, dan logam berat Cicek et al., 2004.
Pencemaran sebagaimana didefinisikan oleh keputusan menteri negara lingkungan hidup nomor 51 tahun 2004 tentang baku mutu air laut adalah ”masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai pada tingkat tertentu
yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya”. Pencemaran perairan adalah suatu perubahan fisika, kimia dan biologi yang tidak
23 dikehendaki pada ekosistem perairan yang akan menimbulkan kerugian pada
sumber kehidupan, kondisi kehidupan dan proses industri Odum, 1971. Pencemaran dari limbah sungai menyebabkan eutrophication badan air yang
akhirnya akan mengarah ke degradasi kualitas air Søndergaard et al., 2003. Pencemaran air adalah suatu perubahan kualitas fisik, kimia dan biologi air yang
tidak diinginkan, sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi konsumen dan organisme perairan Odum, 1971. Menurut keputusan menteri negara
kependudukan dan lingkungan hidup No.51MENKLHI2004, yang dimaksud dengan polusi atau pencemaran air dan udara adalah masuk dan dimasukkannya
mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam airudara dan atau berubahnya tatanan komposisi airudara oleh kegiatan manusia atau proses alam,
sehingga kualitas airudara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan airudara menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Pencemaran air merupakan segala pengotoran atau penambahan organisme atau zat-zat lain ke dalam air, sehingga mencapai tingkat yang mengganggu
penggunaan dan pemanfaatan kelestarian perairan tersebut Saeni, 1989. Masalah pencemaran air menimbulkan kerugian, karena mempengaruhi sistem kehidupan
baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa jenis pencemaran air yang dikenal adalah: a pencemaran fisik warna, karena zat organik dan anorganik,
turbiditas dan zat tersuspensi, suhu, buih atau busa, b pencemaran fisiologi rasa dan bau, c pencemaran biologi pertumbuhan ganggang dan bakteri termasuk
bakteri patogen, d pencemaran kimia baik zat organik maupun anorganik Siregar, 1987.
Masalah pencemaran ini disebabkan karena aktivitas manusia seperti pembukaan lahan untuk pertanian, pengembangan kota dan industri, penebangan
kayu dan penambangan di daerah aliran sungai DAS. Pembukaan lahan atas sebagai bagian dari kegiatan pertanian telah meningkatkan limbah pertanian baik
padat maupun cair yang masuk ke perairan pesisir dan laut melalui aliran sungai. Masalah pencemaran air menimbulkan kerugian, karena mempengaruhi sistem
kehidupan baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa jenis pencemaran air yang dikenal adalah: a pencemaran fisik warna, karena zat
organik dan anorganik, turbiditas dan zat tersuspensi, suhu, buih atau busa,
24 b pencemaran fisiologi rasa dan bau, c pencemaran biologi pertumbuhan
ganggang dan bakteri termasuk bakteri patogen, d pencemaran kimia baik zat organik maupun anorganik Siregar, 1987.
Sumber pencemaran laut dan pantai secara umum berasal dari berbagai kegiatan baik di darat maupun di laut sendiri Wardoyo, 1981. Namun demikian
sumber pencemaran laut dapat berasal dari : a limbah indutri, b limbah pemukiman, c limbah pertanian, dan d limbah alami. Pengembangan kota dan
industri merupakan sumber bahan sedimen dan pencemaran perairan pesisir dan laut. Pesatnya perkembangan pemukiman dan kota telah meningkatkan jumlah
sampah baik padat maupun cair yang merupakan sumber pencemaran pesisir dan laut yang sulit dikontrol. Sektor industri dan pertambangan yang menghasilkan
limbah kimia berupa sianida, timah, nikel, khrom, dan lain-lain yang dibuang dalam jumlah besar ke aliran sungai sangat potensial mencemari perairan pesisir
dan laut, terlebih bahan sianida yang terkenal dengan racun yang sangat berbahaya.
2.7. Bahan Pencemar Dan Ekosistem Perairan