53 Merujuk Baku Mutu Kepmen-LH No. 51 Tahun 2004 tentang baku mutu
air laut untuk biota laut yang mensyaratkan nilai kekeruhan sebesar 5 NTU, maka hanya pada stasiun 6 yaitu galangan kapal yang melebihi ambang batas
kekeruhan. Sedangkan pada stasiun yang lainnya masih dalam toleransi yang cukup untuk menunjang kehidupan biota
5.1.4. Padatan Tersuspensi Total TSS
Padatan tersuspensi total TSS merupakan materi padat seperti pasir, lumpur, tanah deprice, detritus maupun logam berat, baik yang tergolong bahan
organik atau anorganik yang tersuspensi di dalam perairan. Effendi 2003 menyatakan bahwa padatan tersuspensi total total suspended solid adalah bahan-
bahan tersuspensi berdiameter 1 μm yang tertahan pada saringan dengan
diameter 0,45 μm. TSS terdiri dari lumpur dan pasir halus serta jasad-jasad renik
yang terutama disebabkan oleh kikisan tanah atau erosi tanah yang terbawa ke badan air.
TSS merupakan salah satu parameter biofisik perairan yang secara dinamis mencerminkan perubahan yang terjadi di daratan dan di perairan. TSS
memberikan gambaran mengenai bahan-bahan tersuspensi, baik bahan organik maupun anorganik yang berupa partikel pada suatu perairan. Nilai TSS dapat
dijadikan sebagai indikator kualitas suatu perairan karena sifat TSS yang berpengaruh terhadap kekeruhan dan kecerahan perairan, sehingga akan
mempengaruhi aktivitas di perairan tersebut Abel, 1989. Hasil analisis TSS di lokasi penelitian untuk stasiun sungai dan outlet pabrik ditampilkan pada Gambar
13.
Gambar 13 TSS pada stasiun pengamatan sungai dan outlet pabrik.
54 Berdasarkan baku mutu peraturan pemerintah nomor 82 Tahun 2001
tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran, TSS pada semua stasiun pemantauan di sungai dan outlet masih dalam kondisi baik dan
mendukung kehidupan organisme perairan. Pada stasiun pemantauan di laut, konsentrasi TSS berada pada kisaran 76,48 mgl - 108,67 mgl Gambar 14.
Konsentrasi TSS yang ditemukan cukup variatif, namun pada semua stasiun menunjukan bahwa konsentrasi TSS di perairan laut telah melebihi baku mutu
yang disyaratkan Kepmen-LH No. 51 Tahun 2004 tentang baku mutu air laut untuk biota laut sebesar 20 mgl. Hal ini diduga sebagai akibat adanya turbulensi
pada perairan pesisir sehingga sedimen-sedimen yang awalnya mengendap di dasar perairan terangkat ke permukaan. Selain itu juga diduga kondisi ini
disebabkan adanya transpor sedimen yang berasal dari lokasi eksploitasi tambang dan terbawa ke perairan pesisir melalui sungai-sungai dan outlet pabrik.
Gambar 14 TSS pada stasiun pengamatan di laut.
5.2. Parameter Kimia