43 tahap konstruksi berlangsung. Dampak lingkungan yang ditimbulkan dari
kegiatan ini adalah penurunan kualitas udara akibat debu yang meningkat dan gangguan kebisingan dan getaran yang bisa mengakibatkan gangguan terhadap
kesehatan masyarakat. b.
Pembangunan dan peningkatan jalan tambang. Kegiatan pembangunan dan peningkatan jalan tambang dimaksudkan untuk
menambah, memperluas dan meningkatkan kualitas jalan tambang yang telah ada sebelumnya. Dampak yang timbul akibat kegiatan ini antara lain perubahan
komponen ruang lahan dan tanah, penurunan kualitas udara, gangguan berupa getaran, perubahan iklim mikro, gangguan terhadap siklus hidrologi, peningkatan
erosi tanah dan sedimentasi, penurunan kualitas air. c.
Pembukaan lahan. Pembukaan lahan dilakukan untuk membersihkan lokasi penambangan yang
masih tertutup vegetasi. Akibat kegiatan tersebut maka akan terjadi dampak lingkungan berupa perubahan komponen ruang, lahan dan tanah, penurunan
kualitas udara gangguan berupa getaran, perubahan iklim mikro, gangguan terhadap siklus hidrologi, peningkatan erosi tanah dan sedimentasi, penurunan
kualitas air, gangguan terhadap biota darat flora dan fauna dan gangguan terhadap biota perairan.
d. Pembangunan sarana penunjang.
Pembangunan sarana penunjang berupa pembangunan fasilitas akomodasi, perkantoran dan laboratoriun.
4.3.3. Tahap Operasional Eksploitasi
Kegiatan-kegiatan dalam tahapan eksploitasi adalah sebagai berikut : a.
Pengupasan tanah penutup overburden. Pengupasan tanah penutup overburden berupa pengupasan tanah pucuk
top soil dan penggalian tanah penutup yang menutupi lapisan yang mengandung
bijih nikel. Akibat kegiatan tersebut, maka akan terjadi dampak lingkungan pada komponen ruang, lahan dan tanah, penurunan kualitas udara gangguan berupa
bising dan getaran, gangguan terhadap siklus hidrologi, peningkatan erosi tanah dan sedimentasi, penurunan kualitas air, gangguan terhadap biota perairan.
44 b.
Penimbunan tanah penutup. Penimbunan tanah penutup, terutama tanah pucuk dilakukan karena akan
digunakan sebagai material reklamasi dan reboisasi pada tahap pasca penambangan. Akibat kegiatan tersebut, maka akan terjadi dampak lingkungan
pada komponen ruang, lahan dan tanah, penurunan kualitas udara gangguan berupa bising dan getaran, gangguan terhadap siklus hidrologi, peningkatan erosi
tanah dan sedimentasi, penurunan kualitas air, gangguan terhadap biota perairan. c.
Penambangan bijih. Penambangan bijih merupakan kegiatan eksploiasi lapisan yang
mengandung bijih nikel setelah tanah penutupnya dikupas. Akibat kegiatan tersebut, maka akan terjadi dampak lingkungan pada komponen ruang, lahan dan
tanah, penurunan kualitas udara gangguan berupa bising dan getaran, gangguan terhadap siklus hidrologi, peningkatan erosi tanah dan sedimentasi, penurunan
kualitas air, gangguan terhadap biota perairan. d.
Penyaringan. Pada tahap ini, material tambang hasil eksploitasi disaringdipilah antara
material yang kandungan nikelnya tinggi dengan yang rendah. selanjutnya material ini dikumpulkan untuk diangkut ke tempat penampungan stockpile
melalui jalan produksi. Akibat kegiatan tersebut, maka akan terjadi dampak lingkungan berupa penurunan kualitas udara, gangguan berupa bising dan getaran.
e. Pengangkutan.
Aktivitas berupa pengangkutan material tambang dari lokasi tambang ke tempat penampungan stockpile melalui jalan produksi. Akibat kegiatan tersebut,
maka akan terjadi dampak lingkungan berupa penurunan kualitas udara gangguan berupa bising dan getaran.
f. Penimbunan bijih.
Penimbunan bijih dilakukan di tempat penampungan stoskpile. Kegiatan ini menggunakan alat-alat berat berupa buldozer dan escavator. Akibat kegiatan
tersebut, maka akan terjadi dampak lingkungan berupa penurunan kualitas udara gangguan berupa bising dan getaran.
45
4.3.4. Tahap Pra