4. Kendala yang dihadapi oleh petani dan CV Bimandiri dalam pelaksanaan kemitraan ini adalah munculnya pesaing baru. Dengan adanya pesaing baru ini
membuat petani harus dapat mempertahankan kualitas dan bagi perusahaan persaingan dipasar menjadi semakin ketat. Manfaat pelaksanaan kemitraan ini
bagi petani adalah petani mendapatkan bimbingan dari CV Bimandiri sehingga pengetahuan menjadi bertambah.
5. Penerimaan usahatani semngka antara petani mitra dan petani semangka non mitra memiliki perbedaan. Hal ini disebabkan harga jual yng diterima petani
dan jumlah semangka yang dihasilkan. Harga jual semangka Baby Black lebih tinggi daripada semangka non Baby Black. Dari hubungan kemitraan yang
sudah dilaksanakan bisa disimpulkan bahwa pendapatan petani mitra mengalami kenaikan dibandingkan dengan petani non mitra . Pendapatan rata-
rata petani mitra adalah Rp 5.935.667 per hamusim tanam yaitu naik dari petani non mitra yang hanya Rp 2.430.733per hamusim tanam.
6. Dari hasil uji Mann Whitney U menunjukkan bahwa nilai probabilitas asymp.Sig. adalah 0.007 lebih kecil dari nilai
yaitu 0.05 maka kesimpulannya adalah tolak H
dan terima H
1
artinya adalah rata-rata pendapatan petani semangka Baby Black berbeda nyata dengan rata-rata
pendapatan petani semangka non BabyBlack.
8.2. Saran
1. Supaya manfaat kemitraan dapat dirasakan oleh seluruh anggota kelompok tani diharapkan agar membentuk kelompok usahatani bersama yang berbadan
hukum dalam bentuk koperasi guna lebih mengenal perilaku, tingkat kemampuan dan potensi masing-masing pihak. Setelah terbentuk kelompok
usahatani bersama, daya saing ditingkatkan untuk mendapatkan berbagai kemudahan dari pihak yang akan bekerja sama dengan kelompok usahatani
bersama tersebut. 2. Agar pihak perusahaan lebih memperluas pasar sehingga kebutuhan semangka
perusahaanpun meningkat dan perushaan mau menjalin hubungan kemitraan yang bisa mencakup seluruh anggota kelompok tani guna meningkatkan
pendapatan seluruh anggota kelompok tani. 3. Selain kemitraan semangka, diharapkan perusahaan dapat juga menjadi pasar
bagi produk-produk agribisnis lain yang berkembang di dareah Kebumen seperti, cabe, tomat dan sayuran lain.
4. Pelaksanaan kemitraan antara perusahaan agribisnis dengan petani mitra harus dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak agar saling
menguntungkan. Dalam pelaksanaan kemitraan tersebut dapat diterapkan pola kemitraan yang sesuai dengan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh
masing-masing pihak sehingga dapat menciptakan kerjasama yang berkesinambungan.
DAFTAR PUSTAKA
_________2002. Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-Buahan Indonesia. Badan Pusat Statistik. Jakarta.
Badan Agribisnis Departemen Pertanian. 1998. Kebijaksanaan Penjelasan Pola Kemitraan Usaha Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta.
Badan Agribisnis Departemen Pertanian. 1998. Model Kemitraan Usaha Pertanian Di Masa Krisis Ekonomi dan Di Era Reformasi. Departemen
Pertanian. Jakarta. Badan Pusat Statistik.2002. Produksi Buah-buahan di Indonesia. Jakarta
Dinas Pertanian Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. 2008. Data Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Semangka
Dirtjen Pembinaan Usaha Kecil.1994. Departemen Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil. Jakarta.
Hafsah, Mohammad Jafar.2000. Kemitraan Usaha Konsepsi dan Strategi. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.
Hernanto.1991. Pendapatan Usahatani. Jakarta Kurnia, Y. 2003. Kajian Pelaksanaan Pola Kemitraan Antara Perusahaan
Agribisnis Dengan Petani Mitra Studi Kemitraan CV. Mekar Dana Profitindo Dengan Petani Bawang Merah Brebes. Jurusan Ilmu-ilmu
Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Krisnamurthi,B.2001. Agribisnis. Diktat Kuliah Pengantar Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institu Pertanian Bogor.
Kadarsah, Ramdhani. 2002. Sistem Pendukung Keputusan. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Noor, Trisna Insan. 1998. Kemitraan Agribisnis. Diktat Kuliah Manajemen Agribisnis. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian.
Universitas Padjadjaran. Puspitasari, I.2003. Kajian Pelaksanaan Kemitraan Antara PT. Agro Inti Pratama
Dengan Petani Ubi Jalar Di Desa Sindang Barang, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan Propinsi Jawa Barat. Jurusan Ilmu-
ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.