Perumusan Masalah Sistem Pemasaran

Untuk mencari nilai U untuk masing-masing variabel digunakan persamaan sebagai berikut : U = n1n2 +[ 0.5 nxnx+1 – Rx] Dimana : n1 = jumlah variabel n2 = jumlah variabel 2 Rx = jumlah ranking X = Kode variabel, jika dihitung sampel 1, maka akan menjadi n

3.6. Kerangka Pemikiran Opearsional

Kemitraan antara petani semangka di kabupaten Kebumen dfengan CV. Bimandiri diawali dari program yang dimiliki oleh CV. Bimandiri untuk mengembangkan semangka varietas WD. 1005 atau yang lebih dikenal dengan semangka gandul atau Baby Black. Melalui program kemitraan ini diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak yang bermitra. Dalam melaksanakan program kemitraan ini banyak sekali kendala yang dihadapi, baik oleh pihak petani maupun perusahaan. Kualitas, kuantitas dan kontinuitas menjadi faktor yang sangat penting dalam melaksanakan program kemitraan ini. Hasil yang diharapkan dari program kemitraan ini bagi petani adlah terjaminnya pasar bagi semangka yang diproduksinya serta dapat meningkatkan pendapatan mereka. Sedangkan bagi prusahaan adalah dapat memenuhi kebutuhan pasar.

IV. PELAKSANAAN KEMITRAAN

CV. Bimandiri telah menjalankan kemitraan dengan kelompok tani Mekar Buah di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah sejak bulan April 2003. Kerjasama ini dilatar belakangi oleh CV. Bimandiri yang ingin mengembangkan bibit semangka yang belum banyak dikembangkan oleh para pengusaha agribisnis. Bibit yang akan dikembangkan ini adalah varietas WD.1005 atau yang lebih dikenal dengan nama semangka gandul atau Baby Black. Untuk menanam semangka Baby Black ini CV. Bimandiri membutuhkan satu kelompok penanam semangka yang dapat diajak untuk bekerja sama, berpikir maju dan mau menanam sesuai dengan kualitas, kuantitas dan kontinyuitas yang diinginkan oleh perusahaan. Untuk itu CV. Bimandiri mencari lokasi yang cocok untuk menanam semangka Baby Black ini. Setelah melakukan survey, maka CV. Bimandiri memutuskan untuk melakukan kerjasama dengan kelompok tani Mekar Buah yang terletak di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Pada awalnya, kerjasama antara CV. Bimandiri dengan petani semangka di Kabupaten Kebumen jawa Tengah diawali dengan kerjasama antara CV. Bimandiri dengan Carrefour. Sekitar tahun 1998 Carrefour mulai berkembang di Indonesia. Pertama kali CV. Bimandiri hanya mensuplai sayur-sayuran. Seiring dengan berkembangnya Carrefour di Indonesia, maka CV. Bimandiri juga memerlukan diferensiasi produk. Oleh karena itu maka CV. Bimandiri ingin mengembangkan suatu komoditas yang masih jarang, tetapi produk tersebut dapat diterima oleh konsumen dengan mudah. Akhirnya CV. Bimandiri memutuskan untuk mengembangkan komoditas semangka Baby Black atau semangka gandul yang pada saat itu masih jarang ditemukan oleh masyarakat di pasar tradisional. Berdasarkan atas permintaan pasar akan kebutuhan semangka Baby Black dibutuhkan sebanyak 10 ton per minggu. Untuk pencapaian target tersebut petani mengikuti jadwal penanaman yang sudah dibuat oleh perusahaan sehingga dapat terjadi dua kali panen dalam seminggu. Rata-rata produksi yang dicapai oleh petani adalah 5.351 Kg per minggu atau 53 dari permintaan pasar. Ini menunjukkan bahwa hasil produksi petani sudah memenuhi dari target perusahaan. Selain target dalam jumlah produksi, kualitas juga menjadi target perusahaan yang dibedakan berdasarkan gradenya. Dimana target perusahaan adalah 85 untuk grade A dan 15 untuk grade B. Sedangkan hasil yang dicapai oleh petani adalah grade A 78 dan grade B 22. Dalam melaksanakan kemitraan ini banyak sekali kendala-kendala yang dihadapi oleh para petani maupun CV. Bimandiri. Kegagalan panen karena kondisi cuaca tidak dapat terelakkan karena itu merupakan faktor alam yang tidak dapat kita rubah. Munculnya pesaing baru semangka Baby Black dipasaran merupakan salah satu kendala yang harus dihadapi oleh petani dan CV. Bimandiri. Dengan adanya pesaing baru membuat petani harus dapat mempertahankan kualitas semangka yang ditanam. Sedangkan bagi CV. Bimandiri persaingan di pasar menjadi semakin ketat. Dari latar belakang pendidikan petani pada umumnya menyebabkan keterbatasan petani dalam hal kemampuan system manajerial. Rata-rata tingkat pendidikan petani di Kecamatan Mirit hanya sampai Sekolah Dasar. Dari kondisi seperti inilah yang mengakibatkan para petani belum bisa mengelola usahatani secara efektif, efisien dan komersil.

V. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN, ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI DAN UJI

MANN-WHITNEY U Karakteristik umum responden diklasifikasikan ke dalam kelompokumur, tingkat pendidikan, pengalaman usahatani, dan luas lahan dan status kepemilikan. Sedangkan untuk mengetahui besarnya pendapatan rata-rata petani dilakukan dengan analisis pendapatan usahatani. Dan uji Mann-Whitney U digunakan untuk mengetahui perbedaan tingkat pendapatan petani mitra dan non mitra.

VI. KESIMPULAN SARAN

Kesimpulan : 1. Dalam palaksanaan program kemitraan antara CV Bimandiri dengan petani semangka di kabupaten Kebumen kedua belah pihak telah menjalankan hak dan kewajiban, sesuai dengan kesepakatan bersama. Dalam pelaksanaan kemitraan ini CV Bimandiri tidak menyediakan bantuan dalam bentuk modal tetapi memberikan bantuan dalam bentuk suplai bibit dan pembinaan petani, serta penjamin pasar untuk semangka Baby Black hasil petani mitra dengan harga yang sudah di sepakati yaitu Rp 1200 per kg. Dipihak petani, petani menyediakan hasil sesuai dengan ketentuan yang sudah disepakati dalam segi jumlah, yaitu produksi petani sebanyak 10.733kg minggu dianggap sudah mencukupi dari kebutuhan CV Bimandiri yang hanya 10.000 kg minggu, dan segi kualitas juga kontinyuitas.