Evaluasi Pelaksanaan Kemitraan PELAKSANAAN KEMITRAAN

menyebabkan panen yang bersamaan sehingga produk berlebih pada satu waktu dan terjadi kekosongan produk karena waktu panen yang bersamaan. Pola kemitraan yang diterapkan oleh CV Bimandiri dengan petani mitra adalah pola subkontrak. Dimana CV Bimandiri hanya memberikan bantuan suplai bibit dan pembinaan petani. Dalam pelaksanaan kemitraan tersebut juga CV Bimandiri sebagai perusahaan agribisnis dan petani membuat kontrak yang disepakati bersama meliputi masalah harga, volume dan waktu. Dari pola kemitraan yang dijalankan oleh kedua belah pihak, ternyata petani masih berada di pihak yang lemah. Hal tersebut dapat dilihat pada pembatasan jumlah penanaman semangka Baby Black. Tiap petani hanya boleh menanam semangka Baby Black seluas 0,5 ha per orang yang tujuannya agar produksi tidak melebihi pesanan. Selain itu petani tidak dapat menjual semangka Baby Black ke pihak lain tanpa izin CV Bimandiri. Bagi petani mitra yang tidak menanam semangka Baby Black keuntungan yang didapat dari kemitraan ini yaitu memperoleh bimbingan teknis dalam budidaya semangka yang secara tidak langsung juga dapat meningkatkan pendapatan petani. Dari uraian di atas memperlihatkan bahwa pola kemitraan yang diterapkan oleh CV Bimandiri belum optimal karena masih ada sebagian petani yang belum merasakan keuntungan secara ekonomis dari pelaksanaan kemitraan ini. Alternatif perbaikan pola kemitraan yang sebaiknya diterapkan bagi pelaksanaan kemitraan antara petani semangka dengan CV Bimandiri adalah pola Kerjasama Operasional Agribisnis dimana petani mitra dapat menyediakan lahan, sarana dan tenaga kerja. Sedangkan perusahaan menyediakan modal, manajemen, dan pengadaan sarana produksi untuk mengusahakan atau membudidayakan suatu komoditas pertanian. Disamping itu, perusahaan juga berperan sebagai penjamin pasar produk dengan meningkatkan nilai tambah produk melalui pengolahan dan pengemasan.

6.3. Kendala dan Manfaat Dalam Pelaksanaan Kemitraan

Dalam melaksanakan kemitraan ini banyak sekali kendala-kendala yang dihadapi oleh para petani maupun CV Bimandiri. Kegagalan panen karena kondisi cuaca tidak dapat terelakkan karena itu merupakan faktor alam yang tidak dapat kita rubah. Munculnya pesaing baru semangka Baby Black dipasaran merupakan salah satu kendala yang harus dihadapi oleh petani dan CV Bimandiri. Dengan adanya pesaing baru membuat petani harus dapat mempertahankan kualitas semangka yang ditanam. Sedangkan bagi CV Bimandiri persaingan di pasar menjadi semakin ketat. Dari latar belakang pendidikan petani pada umumnya menyebabkan keterbatasan petani dalam hal kemampuan sistem manajerial. Rata-rata tingkat pendidikan petani di Kecamatan Mirit hanya sampai Sekolah Dasar. Dari kondisi seperti inilah yang mengakibatkan para petani belum bisa mengelola usahatani secara efektif, efisien dan komersil.Pada umumnya para petani di Kecamatan Mirit ini hanya mengandalkan dari usahatani. Untuk bercocok tanam ini dibutuhkan modal yang tidak sedikit mulai dari lahan, bibit, obat-obatan, pupuk dan alat-alat penunjang lainnya. Kebanyakan lahan yang digunakan adalah lahan sewa dan para petani menanam semangka di lahan yang berbeda- beda setiap musim tanamnya. Hal ini disebabkan karena lahan yang sudah ditanami semangka pada satu musim tanam tidak dapat ditanami lagi semangka pada musim tanam berikutnya. Kebiasaan petani yang turun temurun atau mengikuti tradisi menyebabkan petani kurang cepat dalam menyerap teknologi baru. Lokasi yang jauh juga menjadi hambatan para petani untuk mendapatkan informasi sehingga menyulitkan petani untuk melihat akses pasar. Pada saat penelitian ini dilakukan, di Kecamatan Mirit ini belum ada alat komunikasi seperti telepon, sehingga akses informasi ini sangat terbatas sekali. Dari keterbatasan modal yang dimiliki oleh petani ini, menyebabkan pengelolaan usahatani kurang mandiri sehingga mudah tersubordinasi oleh kepentingan pihak yang lebih kuat. Salah satu contohnya adalah petani yang tidak mempunyai modal bisa mendapatkan pinjaman dari tengkulak dengan syarat harus menjual hasil panennya kepada tengkulak tersebut. Selain itu dalam pelaksanaan kemitraan ini membutuhkan biaya yang cukup besar. Bagi petani biaya ini untuk modal. Untuk mencapai hasil yang maksimal maka biaya yang dibutuhkan juga cukup besar. Sedangkan bagi perusahaan biaya ini diperlukan untuk manajemen kemitraan itu sendiri misalnya untuk biaya supervisi. Dengan adanya perusahaan-perusahaan agribisnis diharapkan dapat membantu para petani dalam hal permodalan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjalin kemitraan. Kurangnya kesadaran pihak perusahaan agribisnis dalam mendukung permodalan petani yang lemah menyebabkan petani menjadi kesulitan mengembangkan produk usahatani sesuai dengan kebutuhan pasar. Misalnya, di daerah Kebumen ini banyak sekali jenis usahatani yang dapat dikembangkan seperti jagung, kedelai, kacang tanah dan tebu. Tetapi perusahaan agribisnis yang mau menjadi investor di daerah ini masih sedikit. Hal ini disebabkan karena informasi tentang pengembangan komoditas belum meluas di kalangan pengusaha agribisnis.Pada hakikatnya, jalinan kemitraan terbentuk karena kebutuhan dua belah pihak yang saling berkepentingan. Oleh karena itu diharapkan dalam jalinan kemitraan ini dapat saling menguntungkan dengan berprinsip pada win-win solution. Dengan adanya kemitraan diharapkan kesadaran petani akan pentingnya pengendalian mutu akan timbul dengan adanya pembinaan dari pihak perusahaan. Sehingga komoditas yang dihasilkan dapat sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan adanya program kemitraan antara CV Bimandiri dan kelompok tani Mekar Buah ini tentu ada juga manfaatnya. Manfaat kemitraan bagi petani adalah petani mendapatkan bimbingan teknis oleh tim penyuluh dari CV Bimandiri tentang cara-cara bercocok tanam semangka yang baik, cara penanggulangan atau pengendalian hama tanaman, dan informasi-informasi pertanian. Dengan demikian, petani beranjak menjadi petani yang maju dan berwawasan sehingga bisa menghasilkan produk yang baik dan berkualitas yang akan bersaing di pasaran. Dengan adanya kontrak harga yang telah disepakati bersama, petani tidak khawatir akan fluktuasi harga. Dengan harga kontrak yang relatif lebih tinggi dari semangka biasa, petani mendapat keuntungan lebih dibandingkan dengan semangka biasa. Dan manfaat yang paling utama adalah petani mempunyai jaminan pasar yang pasti. Bagi petani yang hanya menanam semangka biasa, mereka hanya mendapatkan bimbingan saja dari CV Bimandiri. Manfaat yang diperoleh CV Bimandiri dalam kemitraan ini adalah perusahaan mendapatkan produk sesuai dengan kriteria yang ditetapkan secara kontinyu sehingga kebutuhan akan produk untuk pasar terpenuhi. Selain itu, CV Bimandiri juga mendapat nilai lebih dari pelanggan karena dapat menyediakan produk yang berkualitas dan kontinyu sehingga permintaan dari pelanggan pun terus meningkat.