untuk dikembangkan sebagai sumber bahan baku yang dibutuhkan perusahaan- perusahaan besar. Oleh sebab itu keberadaan kemitraan usaha ini bagi perusahaan
besar bisa mengurangi biaya overhead dan resiko yang harus diterimanya. Sementara itu petani kecil akan menerima berbagai bantuan seperti modal,
teknologi, manajemen dan kepastian pemasaran produknya.
3.1.3 Pola Kemitraan
Dalam sistem agribisnis Indonesia, terdapat lima bentuk kemitraan antara petani dengan pengusaha besar. Adapun bentuk-bentuk kemitraan yang dimaksud
adalah sebagai beikut :
1. Pola Kemitraan Inti Plasma
Pola ini merupakan hubungan antara petani, kelompok tani, atau kelompok mitra sebagai plasma dengan perusahaan inti yang bermitra usaha. Perusahaan inti
menyediakan lahan, sarana produksi, bimbingan teknis, manajemen, menampung dan mengolah, serta memasarkan hasil produksi. Sementara itu, kelompok mitra
bertugas memenuhi kebutuhan perusahaan inti sesuai dengan persyaratan yang telah disepakati.
Kelebihan dari pola inti plasma adalah: 1. Tercipta saling ketergantungan dan saling memperoleh keuntungan,
2. Tercipta peningkatan usaha, 3. Dapat mendorong perkembangan ekonomi.
Kelemahan dari pola inti plasma adalah : 1. Pihak plasma masih kurang memahami hak dan kewajibannya sehingga
kesepakatan yang telah ditetapkan berjalan kurang lancar,
2. Komitmen perusahaan inti masih lemah dalam memenuhi fungsi dan kewajibannya sesuai dengan kesepakatan yang diharapkan oleh plasma
Gambar 1. Pola Kemitraan Inti-Plasma Sumber : Badan Agribisnis, Departemen Pertanian 1998
2. Pola Kemitraan Subkontrak
Pola subkontrak merupakan pola kemitraan antara perusahaan mitra usaha dengan kelompok mitra usaha yang memproduksi komponen yang diperlukan
perusahaan mitra sebagai bagian dari produksinya. Kelebihan dari pola subkontrak adalah :
Pola subkontrak ditandai dengan adanya kesepakatan tentang kontrak bersama yang mencakup volume, harga, mutu dan waktu kondusif bagi
terciptanya alih teknologi, modal, keterampilan, dan produktivitas, serta terjaminnya pemasaran produk pada kelompok mitra.
perusahaan Plasma
Plasma Plasma
Plasma
Kelemahan dari pola subkontrak adalah : 1. Hubungan subkontrak yang terjalin semakin lama cenderung mengisolasi
produsen kecil dan mengarah ke monopoli atau monopsoni, terutama dalam penyediaan bahan baku serta dalam hal pemasaran.
2. Berkurangnya nilai-nilai kemitraan antara kedua belah pihak. Perasaan saling menguntungkan, saling memperkuat dan saling menghidupi berubah menjadi
penekanan terhadap harga input yang tinggi atau pembelian produk dengan harga rendah.
3. Kontrol kualitas produk ketat, tetapi tidak diimbangi dengan sistem pembayaran yang tepat. Dalam kondisi ini, pembayaran produk perusahaan
inti sering terlambat bahkan cenderung dilakukan secara konsinyasi. Disamping itu, timbul gejala eksploitasi tenaga kerja untuk mengejar target
produksi.
Gambar 2. Pola Kemitraan Subkontrak Sumber : Badan Agribisnis, Departemen Pertanian 1998
Kelompok Mitra
Pengusaha Mitra
Kelompok Mitra Kelompok Mitra
Kelompok Mitra
3. Pola kemitraan Dagang Umum