D. Total Biaya Produksi

Tabel.11. Rata-rata Pendapatan Petani non Mitra Per Ha Musim Tanam Uraian Nilai Rp Presentase

A. Penerimaan 8.750.000

B. Biaya Tunai

1. Bibit 360.000 5.70 2. Sewa Lahan 800.000 12.65 3. Sewa Traktor 150.000 2.38 4. Bahan Bakar 201.600 3.20 5. Tenaga Kerja 1.880.000 29.75 6. Biaya Pupuk 1.600.233 25.32 7. Biaya Pestisida 658.433 10.41 Total Biaya Tunai 5.650267

89.41 C. Biaya Diperhitungkan

1. Penyusutan Alat

- Mesin pompa air 167.000 2.64 - Paralon 43.000 0.69 - Mulsa 350.000 5.53 - Sprayer 94.000 1.49 - Ember 15.000 0.23 Total Biaya Diperhitungkan 669.000

10.59 D. Total Biaya Produksi

6.319.267 100

E. Pendapatan Atas Biaya Tunai 3.099.733

F. Pendapatan Atas Biaya Total 2.430.733

G. RC Atas Biaya Tunai 1.5

H. RC Atas Biaya Total 1.4

Dari Tabel 10 di atas, dapat terlihat bahwa rata-rata penerimaan total petani non mitra per ha musim tanam adalah sebesar Rp. 8.750.000. Untuk pendapatan atas biaya tunai sebesar Rp. 3.099.733 dan pendapatan atas biaya total sebesar Rp. 2.430.733. Tabel 10 menunjukkan persentase biaya terbesar terhadap biaya total dalam usahatani petani non mitra adalah biaya untuk tenaga kerja, dimana seluruh responden menggunakan tenaga kerja luar keluarga. Persentase biaya tenaga kerja mencapai 29.75 persen atau sekitar Rp. 1.880.000.Rata-rata upah yang berlaku di lokasi penelitian adalah Rp. 10.000HKP. Penggunaan bibit pada petani non mitra umumnya lebih murah, dikarenakan petani non mitra menggunakan bibit dari luar perusahaan. Harga rata-rata bibit semangka non Baby Black adalah Rp. 30.000 per pack. Untuk penanaman semangka non Baby Black 1 hektar dibutuhkan bibit sebanyak 12 pack atau membutuhkan biaya sebesar Rp.360.000. Penggunaan pupuk pada petani semangka non mitra mencapai 25.32 persen atau Rp. 1.600.233 dari biaya total. Sedangkan penggunaan pestisida hanya mencapai 10.41 persen atau Rp. 658.433 dari biaya total. Sisanya terbagi menjadi sewa lahan sebesar 12.65 persen, sewa traktor 2.38 persen dan biaya bahan bakar 3.20 persen. RC rasio atas biaya tunai pada petani non mitra adalah 1.5 dan RC rasio atas biaya total adalah 1.4 yang berarti usahatani petani non mitra ini dalam kondisi yang menguntungkan. Berdasarkan hasil analisis usahatani yang telah dilakukan dari kedua jenis semangka maka dapat dilihat bahwa pendapatan petani mitra lebih besar dari pendapatan petani non mitra. Hal ini disebabkan oleh perbedaan harga jual kedua jenis semangka. Harga jual semangka non Baby Black mengikuti fluktuasi harga yang berlaku di pasaran sedangkan harga jual semangka Baby Black adalah tetap selama satu musim tanam. Hasil analisis imbangan penerimaan dan biaya RC rasio pada kedua kelompok petani menunjukkan RC rasio atas biaya tunai dan RC rasio atas biaya total seluruhnya menghasilkan nilai yang lebih besar dari satu. Hal ini memperlihatkan bahwa usahatani keduanya menguntungkan. Tetapi RC rasio atas biaya tunai dan RC rasio atas biaya total petani mitra lebih menguntungkan daripada petani non mitra.

7.3. Hasil Uji Mann-Whitney U

Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney U terhadap rata-rata pendapatan petani mitra dan non mitra menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan petani mitra berbeda nyata dengan rata-rata pendapatan petani non mitra. Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas asymp.Sig adalah 0.007 yang berarti bahwa nilainya lebih kecil dari nilai sehingga dapat diambil kesimpulan tolak H atau terima H 1. Sedangkan hasil uji Mann-Whitney U terhadap rata-rata rasio penerimaan dengan biaya petani mitra dan non mitra menunjukkan bahwa rata-rata rasio penerimaan dengan biaya petani mitra berbeda nyata dengan rata-rata rasio penerimaan dengan biaya petani non mitra. Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas asymp.Sig adalah 0.008 yang berarti bahwa nilainya lebih kecil dari nilai sehingga dapat diambil kesimpulan tolak H atau terima H 1. Dari hasil uji Mann-Whitney U terhadap dua komponen tersebut di atas masing- masing menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan petani mitra dan rata-rata rasio penerimaan dengan biaya petani mitra berbeda nyata dengan petani non mitra. Sehingga dapat disimpulkan bahwa menjadi petani mitra lebih menguntungkan daripada petani non mitra dari segi pendapatan dan rasio penerimaan dengan biaya.