Pendekatan dan tahap-tahap Penelitian Teknik Pengumpulan Data

30 peneliti menggunakan paradigm konstruktivisme. Hal ini dikaitkan dengan pertimbangan: secara ontologis, aliran ini menyatakan bahwa realitas itu ada dalam bentuk bermacam-macam konstruksi mental, berdasarkan pengalaman sosial, bersifat lokal dan spesifik dan tergantung pada orang yang melakukannya. Karena itu, suatu realitas yang diamati oleh seseorang tidak bisa digeneralisasikan kepada semua orang seperti yang biasa dilakukan di kalangan positivis atau postpositivis. Karena dasar filosofi ini, maka hubungan epistemologi antara pengamatan dan objek, menurut aliran ini bersifat satu kesatuan, subjektif dan merupakan hasil perpaduan interaksi diantara keduanya Salim, 2006.

3.3. Pendekatan dan tahap-tahap Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif qualitative approach, dengan informasi yang bersifat subyektif dan historis. Strategi yang digunakan adalah studi kasus, dengan pertimbangan bahwa: 1 pertanyaan penelitian berkenaan dengan ”bagaimana” dan ”mengapa”, 2 penelitian ini memberikan peluang yang sangat kecil bagi peneliti untuk mengontrol gejala atau peristiwa sosial yang diteliti, dan 3 menyangkut peristiwa atau gejala kontemporer dalam kehidupan yang rill Yin, 1996. Kegiatan penelitian ini dilakukan melalui dua tahap, tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut: 1. Memahami profile desa tempat penelitian. Kegiatan ini dilakukan untuk memahami gambaran secara umum tentang desa yang akan diteliti. Profile desa diperoleh melalui analisis data sekunder dan data primer. Data sekunder di peroleh dari data potensi desa maupun kecamatan dalam angka. Sementara data primer dilakukan dengan melakukan wawancara dengan aparat dan sesepuh desa. Beberapa informasi penting yang akan digali antara lain terutama kondisi demografi, kondisi fisik, dan kondisi sosial lainnya 2. Memahami strategi nafkah rumahtangga petani. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam kepada tineliti untuk mendapatkan informasi: 1 etika moral ekonomi apa yang melandasi petani dalam membangun sistem nafkahnya?; 2 bagaimana bentuk strategi nafkah 31 rumahtangga petani?; 3 kelembagaan apa saja yang dibangun sebagai implementasi dari sistem nafkah rumahtangga petani?; dan 4 sejauh mana strategi nafkah yang diterapkan dapat membangun sistem nafkah yang berkelanjutan sustainable livelihood?

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Studi kasus adalah studi aras mikro menyorot satu atau beberapa kasus dan menggunakan multi-metode. Dalam pengumpulan data menggunakan teknik: 1 pengamatan berperan serta, 2 wawancara mendalam, 3 analisis dokumen, 4 dan studi pendahuluan melalui survey dasar untuk memahami gambaran tentang strategi nafkah dari level rumahtangga petani strata atas, menengah, dan bawah. Pengamatan berperan serta adalah proses penelitian yang mempersyaratkan interaksi antara peneliti dengan tineliti dalam lingkungan sosial tineliti sendiri, guna keperluan pengumpulan data dengan cara yang sistematis Taylor dan Bogdan, 1984 yang dikutip Sitorus, 1998. Paling tidak ada dua alasan penting menggunakan metode pengamatan berperan serta: 1 pengamatan berperan serta memungkinkan peneliti melihat, merasakan, dan memaknai dunia beserta ragam peristiwa dan gejala sosial di dalamnya sebagaimana tineliti melihat, merasakan dan memaknainya; dan 2 pengamatan berperan serta memungkinkan pembentukan pengetahuan secara bersama oleh peneliti dan tineliti intersubyektivitas Moelong, 1989 yang dikutip Sitorus, 1998. Dalam konteks penelitian ini Kegunaan masing-masing metode tersebut diuraikan pada tabel 3.1. Wawancara mendalam merupakan temu-muka berulang antara peneliti dan tineliti dalam rangka memahami pandangan tineliti mengenai hidupnya, pengalamannya, ataupun situasi sosial sebagaimana ia ungkapkan dalam bahasanya sendiri Taylor dan Bogdan, 1984 yang dikutip Sitorus, 1998. Teknik wawancara dilakukan secara tidak berstruktur dimana wawancara bersifat lepas dengan subyek penelitian, namun terlebih dahulu dibuat pokok-pokok pertanyaan. 32 Sebagai pendukung penyimpanan data dari ketiga teknik yang dipakai, maka peneliti membuat catatan harian. Catatan harian yang dimaksud berisi data kualitatif hasil pengamatan berperan serta dan wawancara mendalam dalam bentuk uraian rinci maupun kutipan langsung Sitorus, 1998 contoh bentuk catatan harian dapat dilihat pada lampiran 5. Tabel 3.1. Data yang akan dikumpulkan dan teknik yang dipergunakan Teknik pengumpulan data Data yang akan dikumpulkan Pengamatan berperan serta • Aktivitas RT dalam kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi tembakau • Pola interaksi petani-petani, petani-pedagang, pemilik lahan-buruh • Kondisi agro-ekologi lahan pertanian • Aktifitas strategi nafkah dari berbagai lapisan • Aktifitas pembagian kerja anggota keluarga • Aktifitas diversifikasi dalam strategi nafkah Wawancara mendalam • Sejarah pemilikan atau penguasaan lahan • Kalender musim • Pembagian kerja dalam satuan rumahtangga petani • Kegiatan usahatani tembakau cara memperoleh input produksi, modal, teknologi, jenis tembakau, harga, dan lainnya • Alur kegiatan distribusi produk tembakau • Kelembagaan yang dibangun baik dalam kegiatan produksi maupun distribusi • Peran aktivitas non-pertanian dalam menopang kehidupan ekonomi dan mengapa bekerja pada sektor non-pertanian • Bagaimana alur perjalanan modal petani mulai dari kegiatan pertanian, pasar, hingga konsumsi atau akumulasi, dan kembali untuk modal pertanian atau bidang lainnya Analisis dokumen • Mengkaji sejarah desa • Mengkaji kondisi sosio-ekonomi rumahtangga petani • Mengkaji sejarah pertembakauan di Kabupaten Temanggung • Mengkaji data terkait dengan pertanian tembakau, seperti: luas lahan, produksi pertahun, jumlah rumahtangga petani, dan lainnya

3.5. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Dokumen yang terkait

Perubahan Desa Menjadi Kota (Studi Deskriptif di Desa Tembung, Kecamatan Percut SeiTuan, Kabupaten Deli Serdang)

22 218 93

STRATEGI NAFKAH RUMAHTANGGA PETANI MISKIN DI DESA SUKORAHAYU KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

0 16 9

Strategi Nafkah Rumahtangga Nelayan (Studi Kasus di Dua Desa Nelayan Tangkap Kabupaten Lamongan Jawa Timur)

0 6 208

Strategi Nafkah Rumahtangga Petani Lahan Kering (Kasus Komunitas Petani Lahan Kering Di Desa Lolisang, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan)

0 10 188

Dampak Krisis Ekologi terhadap Strategi Nafkah Rumahtangga Petani di Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran

1 18 99

Strategi Dan Struktur Nafkah Rumahtangga Petani Sekitar Hutan Desa Seputih Kecamatan Mayang Kabupaten Jember

2 21 89

Strategi Dan Kelentingan Nafkah Rumahtangga Petani Di Daerah Rawan Bencana (Kasus Rumahtangga Petani Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat)

4 10 138

Kelentingan Nafkah Rumahtangga Petani Di Wilayah Rentan Banjir: Studi Kasus Dua Desa Di Kabupaten Kudus

0 7 133

DINAMIKA NAFKAH RUMAHTANGGA PETANI PEDESAAN DENGAN PENDEKATAN SUSTAINABLE LIVELIHOD APPROACH (SLA) (Kasus Petani Tembakau di Lereng Gunung Merapi-Merbabu, Propinsi Jawa Tengah).

0 0 9

POLA HUBUNGAN ANTARA TENGKULAK DAN PETANI TEMBAKAU DI LERENG GUNUNG SINDORO SUMBING (Studi Kasus Desa Pagergunung Kecamatan Bulu dan Desa Gentingsari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung) - UNS Institutional Repository

1 1 14