10
II. PENDEKATAN TEORITIS
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1. Teori Tindakan Ekonomi
Dilihat dari segi tindakan ekonomi, dalam ekonomi mikro, pelaku diasumsikan mempunyai kondisi yang tetap stabil dan ditentukan oleh satuan
pilihannya dan alternatif tindakan untuk memaksimalkan utility atau profit. Ini dikatakan sebagai tindakanpilihan rasional rational choice. Berbeda dengan
sosiologi, karena pelaku memiliki berbagai kemungkinan dalam melakukan tindakan, seperti yang diillustrasikan Weber, bahwa tindakan ekonomi dapat
berarti rasional, tradisional, atau spekulatif irrational. Hal ini penting, karena ilmu ekonomi tidak memberi tempat pada tindakan tradisional Smelser dan
Swedberg, 1994. Selanjutnya tindakan ekonomi dilakukan dengan efisien yang berkaitan
dengan sumberdaya yang langka. Sedangkan sosiologi memiliki pandangan yang lebih luas, sebagaimana yang dikemukakan Weber, bahwa secara konvensional
memaksimalkan ‘utility’ dikatakan sebagai terminologinya kuantitatif atau dianggap sebagai “rasional formal”. Dalam sosiologi, juga dikenal “rasional
substantif”, yang mengacu pada pengalokasian dengan sejumlah prinsip seperti loyalitas komunal atau nilai-nilai yang luhur. Sehingga disini rasionalitas
dipandang oleh ahli ekonomi sebagai sebuah asumsi, sedangkan dalam sosiologi, rasionalitas dipandang sebagai sebuah variabel Smelser dan Swedberg, 1994.
Weber menjelaskan bagaimana kategori sosiologi tentang tindakan ekonomi. Bagi Weber, tindakan akan dikatakan menjadi “berorientasi secara
ekonomi” economically oriented, sepanjang itu sesuai dengan makna subjektifnya, yang difokuskan pada pemenuhan terhadap suatu kebutuhan atau
utility . Juga dikatakan bahwa tindakan ekonomi adalah tindakan yang oleh aktor
dianggap aman bagi kontrol aktor atas sumberdaya, terutama yang berorientasi ekonomi.
11
Menurut Weber yang dikutip oleh Damsar 2002 bahwa: 1 tindakan ekonomi adalah tindakan social; 2 tindakan ekonomi selalu melibatkan makna;
dan 3 tindakan ekonomi selalu memperhatikan kekuasaan. Tindakan ekonomi diinspirasikan oleh custom habit, convention norma, dan interest, artinya
tindakan ekonomi dapat berupa rasional, tradisional, dan spekulatif-rasional. Hal inilah yang membedakan dengan ilmu ekonomi yang tidak memberikan tempat
bagi tindakan tradisional. Tindakan ekonomi merupakan hubungan dua aktor atau lebih yang berorientasi satu sama lain, membentuk hubungan ekonomi. Hubungan
tersebut dapat mengambil beragam ekspresi, mencakup konflik, kompetisi, dan upaya untuk menguasai seseorang kekuasaan. Melalui analisa tindakan
ekonominya Weber tersebut dapat jelaskan bagaimana sebenarnya rumahtangga petani melakukan aktivitas ekonominya dalam rangka bertahan dan meningkatkan
taraf hidupnya yang didasarkan custom habit, convention norma, dan interest, artinya tindakan ekonomi tersebut didasari oleh rasionalitas, tradisional, dan
spekulatif-rasional.
2.1.2. Konsep Petani