dilakukan proses penanganan, pendistribusian, dan pemasaran dengan tujuan akhir adalah memperoleh nilai manfaat atau keuntungan.
2.2 Definisi Sistem
Sistem berasal dari istilah Yunani yaitu “systema” yang mengandung arti keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian, berarti pula hubungan yang
berlangsung antara satuan-satuan atau komponen secara teratur. Sistem bisa dikatakan sebagai sehimpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan
dan berkaitan dengan rencana untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu Awad, 1979 yang dikutip oleh Amirin, 1992.
Sistem memiliki beberapa ciri pokok yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
1 Setiap sistem mempunyai tujuan. 2 Setiap sistem mempunyai “batas” boundaries yang memisahkannya dari
lingkungannya. 3 Walau sistem itu memiliki “batas”, akan tetapi sistem itu bersifat terbuka,
dalam arti berinteraksi juga dengan lingkungannya. 4 Suatu sistem terdiri dari beberapa subsistem yang biasa pula disebut bagian,
unsur, atau komponen. 5 Meskipun sistem itu terdiri dari berbagai bagian, unsur-unsur, tidak berarti
bahwa sistem sekedar kumpulan dari bagian, unsur, atau komponen tersebut, melainkan merupakan satu kebulatan yang utuh dan padu.
6 Terdapat saling hubungan dan saling ketergantungan baik di dalam sistem maupun antara sistem dengan lingkungan.
7 Setiap sistem melakukan kegiatan atau proses transformasi mengubah masukan menjadi keluaran.
8 Di dalam sistem terdapat mekanisme kontrol dengan memanfaatkan tersedianya umpan balik.
9 Dengan adanya mekanisme kontrol, sistem memiliki kemampuan mengatur diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya atau keadaan secara
otomatis Amirin, 1992. Adapun empat tolak ukur atau kriteria untuk memilih penting tidaknya suatu
tujuan dari sistem, yaitu mutu atau kualitasnya, banyaknya atau kuantitasnya,
waktu, dan biaya. Keempat kriteria tersebut tidak selalu sejalan namun dapat dipilih yang paling menguntungkan.
Menurut Shrode dan Voich 1974 yang diacu oleh Amirin 1992, sistem dapat dijelaskan sebagai berikut:
1 Sistem sebagai suatu wujud entitas Menganggap sistem sebagai suatu wujud, pada dasarnya bersifat deskriptif.
Hal ini dapat memberikan kemungkinan untuk menggambarkan maupun membedakan antara benda-benda yang berlainan dan yang menetapkan batas-
batas di sekelilingnya maupun memilah untuk kepentingan penganalisaan dan untuk mempermudah pemecahan masalah.
2 Sistem sebagai suatu metode Dalam hal ini sistem dipergunakan untuk menunjukkan tata cara prosedur
yang berarti memiliki sifat preskriptif. Preskriptif merupakan suatu metode atau alat untuk mencapai suatu tujuan. Konsep pengertian sistem sebagai suatu metode
ini dapat dikenal dengan pendekatan sistem.
2.3 Pendekatan Sistem