Analisis pengembangan perikanan tangkap

Kuadran 3 Mendukung strategi turn around BERBAGAI PELUANG KELEMAHAN INTERNAL BERBAGAI ANCAMAN Kuadran 1 Mendukung strategi agresif Kuadran 4 Mendukung strategi defensif Kuadran 2 Mendukung strategi diversifikasi KEKUATAN EKSTERNAL

3.4.3 Analisis pengembangan perikanan tangkap

Analisis SWOT digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengembangan perikanan tangkap. Analisis ini menggambarkan peluang dan ancaman sebagai faktor eksternal yang dihadapi oleh perikanan tangkap dan disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan sebagai faktor internal yang dimilikinya. Analisis SWOT ini pada dasarnya berpatokan dengan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strength dan peluang opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weakness dan ancaman threats. Proses pengambilan keputusan strategi berkaitan dengan tujuan pengembangan perikanan tangkap. Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif growth oriented strategy. Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan Gambar 2 Diagram analisis SWOT Rangkuti, 2006. peluang jangka panjang dengan cara stratifikasi diversifikasi produkpasar. Kuadran 3 : Perusahaaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendalakelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Menurut Rangkuti 2006, dalam pembuatan analisis SWOT dibutuhkan analisis terhadap faktor internal dan eksternal. Analisis internal dan eksternal ini dapat dilakukan dengan menggunakan matriks IFE dan EFE dilakukan dengan membuat matriks SWOT. Penyusunan matriks IFE dan EFE dilakukan dengan menyusun seluruh kekuatan dan kelemahan pada matriks IFE dan peluang dan ancaman pada matriks EFE. Menurut Kinnear dan Taylor 1991, penentuan bobot dilakukan dengan menggunakan metode “Paired Comparison” yang memberikan penilaian terhadap bobot di setiap faktor internal dan eksternal. Dalam penentuan bobot digunakan skala 1,2,3 yang dimanfaatkan untuk pengisian kolom, sebagai berikut: 1 = Apabila indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Apabila indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Apabila indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Bobot pada tiap variabel didapatkan dengan menetapkan nilai pada tiap variabel terhadap jumlah keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus, yaitu: �� = �� ∑ �� � �=1 Keterangan: �� = bobot variabel ke − i �� = nilai variabel ke − i � = 1,2,3, … . n n = jumlah variabel Penilaian bobot faktor strategis internal dan eksternal dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5. Tabel 4 Penilaian bobot faktor strategis internal Faktor strategis internal A B C ... Total Indikator A Indikator B Indikator C .... Total Sumber: Kinear dan Taylor 1991. Tabel 5 Penilaian bobot faktor strategis eksternal Faktor strategis eksternal A B C ... Total Indikator A Indikator B Indikator C .... Total Sumber: Kinnear dan Taylor 1991. Pada pemberian rating untuk tiap-tiap faktor diberikan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi usaha perikanan tangkap di Kulon Progo Rangkuti, 2006. Skala peringkat yang digunakan untuk matriks IFE, antara lain: 1 = sangat lemah 3 = kuat 2 = lemah 4 = sangat kuat Sedangkan skala peringkat yang digunakan untuk matriks EFE, antara lain: 1 = rendah 3 = tinggi 2 = sedang 4 = sangat tinggi Nilai dari bobot dan rating dikalikan pada tiap-tiap faktor dan hasil dari perkalian tersebut dijumlahkan secara vertikal agar mendapatkan total skor pembobotan. Hasil dari pembobotan dan rating dapat ditampilkan dalam bentuk Tabel 6 dan Tabel 7. Tabel 6 Matriks Internal Factor Evaluation Faktor strategis internal Bobot Rating Skor Kekuatan: 1. 2. : Kelemahan: 1. 2. : Total Sumber: David 2003. Tabel 7 Matriks External Factor Evaluation Faktor strategis eksternal Bobot Rating Skor Peluang: 1. 2. : Ancaman: 1. 2. : Total Sumber: David 2003. Menurut David 2003, seberapa banyak faktor yang dimasukkan dalam matriks IFE dan EFE, jumlah nilai terbobot dapat berkisar 1,0 yang rendah sampai dengan 4,0 yang tertinggi, dan 2,5 sebagai rata-rata. Total nilai rata-rata terbobot yang jauh di bawah 2,5 merupakan ciri organisasi yang lemah secara internal. Sedangkan jumlah yang jauh di atas 2,5 menunjukkan posisi internal yang kuat. Alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis adalah matriks SWOT. Matriks ini menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis. 1 Strategi SO strength-opportunity Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu perikanan tangkap, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. 2 Strategi ST strength-threat Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman. Perumusan Pernyataan Misi Analisis Internal Mengembangkan Alternatif Strategi Alternatif Strategi Analisis Eksternal 3 Strategi WO weakness-opportunity Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 4 Strategi WT weakness-threat Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Matriks Strength Weakness Opportunities Threats Internal Eksternal Kekuatan strength Kelemahan weakness Peluang opportunities Strategi SO: Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi WO: Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Ancaman threats Strategi ST: Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Strategi WT: Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Dari empat set kemungkinan strategi di atas, dapat dikaitkan tiap-tiap faktor internal dan eksternal, sehingga dapat dilihat peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi oleh suatu perusahaan yang dapat dikaitkan dengan kelemahan dan kekuatan internalnya. Model perumusan strategi dapat dilihat pada Gambar 3.

3.4.4 Matriks IE Internal-Eksternal