Struktur sistem Diagram lingkar sebab akibat

Daya Dukung Lingkungan Koefisien Pertumbuhan Kematian Alami Sumberdaya ikan Identifikasi komoditas dan produktivitas Identifikasi unit penangkapan ikan Analisis teknis, sosial, finansial Strategi pengembangan Pendapatan nelayan Teknologi 4 Sistem pendataan belum baik. 5 Sub bidang perikanan baru disatukan dengan Dinas Peternakan pada bulan Januari 2009 yang sebelumnya digabung dengan Departemen Pertanian. 6 PPI Karangwuni belum dapat berjalan dengan baik karena pembangunan breakwater yang belum selesai. 7 Proses pelelangan di TPI Karangwuni tidak berjalan karena masih sedikit nelayan yang melaut dari PPI Karangwuni. 8 Pada TPI yang ada di Kabupaten Kulon Progo seperti TPI Congot, TPI Glagah, TPI Bugel, dan TPI Trisik memiliki fasilitas yang terbatas. 9 Keengganan nelayan Glagah untuk mendaratkan ikannya di PPI Karangwuni, bertolak belakang dengan keinginan pemerintah untuk memusatkan kegiatan perikanan PPI Karangwuni. 10 Akses transportasi yang sulit. 11 Adanya perencanaan penambangan pasir besi.

5.3 Identifikasi Sistem

5.3.1 Struktur sistem

Keterkaitan antar elemen dalam suatu usaha perikanan tangkap dapat memberikan solusi pengembangan perikanan tangkap yang ada di Kulon Progo. Struktur sistem usaha perikanan tangkap Kabupaten Kulon Progo terlihat pada Gambar 5. Gambar 5 Struktur sistem usaha perikanan Kabupaten Kulon Progo. Ketersediaan sumberdaya perikanan dan unit penangkapan ikan saling terkait dalam menganalisis usaha perikanan tangkap yang menguntungkan bagi nelayan. Ketersediaan SDI dan unit penangkapan dapat dikaji dengan pendekatan jenis ikan unggulan, daya dukung lingkungan, koefisien pertumbuhan, jenis teknologi, nelayan, kelayakan teknis, dan kelayakan finansial. Hasil dari kajian mengenai ketersediaan SDI dan unit penangkapan diharapkan dapat memberikan strategi pengembangan perikanan tangkap.

5.3.2 Diagram lingkar sebab akibat

Diagram lingkar sebab akibat memperlihatkan keterkaitan antar elemen yang memegang peranan penting dalam sistem usaha perikanan. Penyusunan diagram lingkar sebab akibat terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi sistem tersebut. Pada faktor yang memberikan dampak positif maka diberi tanda positif + dan faktor yang memberikan tanda negatif akan diberi tanda negatif -. Diagram lingkar sebab akibat dapat dilihat pada Gambar 6. Berdasarkan diagram lingkar sebab akibat, sumberdaya ikan yang ada memiliki potensi yang cukup besar sehingga dapat dimanfaatkan oleh teknologi penangkapan ikan. Namun, teknologi yang tidak terkontrol dapat memberikan Gambar 6 Diagram lingkar sebab akibat usaha perikanan Kabupaten Kulon Progo. - + + + + + + + + + + + + + + + - TPI Pedagang H arga SDI Strategi perikanan tangkap Pemerintah Pemilik kapal- nelayan Teknologi Hasil tangkapan RetribusiPAD Kesejahteraan nelayan Peraturan perikanan pengaruh yang negatif untuk sumberdaya ikan karena terlalu dieksploitasi. Perkembangan teknologi memberikan pengaruh yang positif kepada hasil tangkapan dimana sumberdaya ikan yang ditangkap dalam jumlah yang cukup besar. Perlu adanya peraturan perikanan yang dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya ikan yang ada. Namun, peraturan perikanan dapat membatasi penggunaan teknologi penangkapan yang ada. Hasil tangkapan yang besar mempengaruhi adanya pelelangan ikan di TPI dan pedagang membeli hasil tangkapan di TPI. Harga yang diberikan untuk hasil tangkapan ditentukan oleh pihak TPI dan memberikan pengaruh kepada pemilik kapal atau nelayan yang dapat memberikan pengaruh pada kesejahteraan nelayan. Tempat pelelangan ikan memberikan retribusi untuk pemerintah. Pemerintah membentuk strategi perikanan tangkap. untuk mengelola sumberdaya ikan, teknologi, dan memberikan pengaruh positif untuk pedagang ikan. Strategi perikanan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup nelayan.

5.3.3 Diagram input-output