waktu, dan biaya. Keempat kriteria tersebut tidak selalu sejalan namun dapat dipilih yang paling menguntungkan.
Menurut Shrode dan Voich 1974 yang diacu oleh Amirin 1992, sistem dapat dijelaskan sebagai berikut:
1 Sistem sebagai suatu wujud entitas Menganggap sistem sebagai suatu wujud, pada dasarnya bersifat deskriptif.
Hal ini dapat memberikan kemungkinan untuk menggambarkan maupun membedakan antara benda-benda yang berlainan dan yang menetapkan batas-
batas di sekelilingnya maupun memilah untuk kepentingan penganalisaan dan untuk mempermudah pemecahan masalah.
2 Sistem sebagai suatu metode Dalam hal ini sistem dipergunakan untuk menunjukkan tata cara prosedur
yang berarti memiliki sifat preskriptif. Preskriptif merupakan suatu metode atau alat untuk mencapai suatu tujuan. Konsep pengertian sistem sebagai suatu metode
ini dapat dikenal dengan pendekatan sistem.
2.3 Pendekatan Sistem
Menurut Eriyatno 1998, pendekatan sistem merupakan cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya
sejumlah kebutuhan-kebutuhan sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap efektif. Menggunakan pendekatan sistem berarti menuntut
pemahaman bahwa setiap benda atau sistem itu berada dan menjadi bagian dari sistem yang lebih besar atau lebih luas sehingga seluruh sistem, dengan suatu cara
yang saling berkaitan Amirin, 1992. Adapun karakteristik dalam pendekatan sistem, yaitu: 1 kompleks, dimana
interaksi antar elemen cukup rumit, 2 dinamis, dalam arti faktornya ada yang berubah menurut waktu dan ada pendugaan ke masa depan, 3 probabilistik,
dibutuhkannya fungsi peluang dalam inferensi kesimpulan maupun rekomendasi Eriyatno, 1998.
Menurut Eriyatno 1998, metodologi sistem pada dasarnya memiliki tahapan sebelum tahap sintesa rekayasa, meliputi:
1 Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan awal mula dalam pengkajian suatu sistem. Dalam melakukan analisa ini dapat dinyatakan dengan kebutuhan-kebutuhan yang
ada, kemudian dilakukan tahap pengembangan terhadap kebutuhan-kebutuhan yang dapat dideskripsikan. Analisis ini harus dilakukan secara hati-hati terutama
dalam menentukan kebutuhan-kebutuhan dari semua orang dan institusi yang dapat dihubungkan dengan sistem yang telah ditentukan.
Analisis kebutuhan berkaitan dengan interaksi antara respon yang timbul dari seorang pengambil keputusan terhadap jalannya sistem. Analisis ini dapat
meliputi suatu survei, pendapat seorang ahli, diskusi, observasi lapang, dan sebagainya.
2 Formulasi masalah Formulasi masalah merupakan definisi suatu masalah yang spesifik,
sehingga masalah tersebut mencapai sesuatu individualitas yang memungkinkan dapat dilaksanakannya usaha ke arah pemecahan. Formulasi masalah didasarkan
pada penentuan informasi yang terperinci yang dihasilkan selama identifikasi sistem sebagai pernyataan sistem harus bekerja agar output dapat terpenuhi.
3 Identifikasi sistem Identifikasi sistem merupakan suatu rantai hubungan antara pernyataan dari
kebutuhan-kebutuhan, dengan pernyataan khusus dari masalah yang perlu dipecahkan untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Identifikasi sistem
dapat digambarkan dalam bentuk diagram lingkar sebab-akibat causal loop. Interpretasi dari diagram sebab-akibat adalah konsep kotak gelap black box.
Dalam menyusun kotak gelap perlu diketahui jenis informasi yang dikategorikan menjadi tiga golongan, yaitu: 1 peubah input, 2 peubah output, 3 parameter-
parameter yang membatasi struktur sistem.
2.4 Pengembangan Perikanan Tangkap