Kontinyuitas produksi KP Analisis Penetapan Jenis Ikan Unggulan

5.5.1 Kontinyuitas produksi KP

Kontinyuitas produksi dapat dilihat dari keberadaan ikan per triwulan pada kurun waktu 2004 sampai dengan 2008, yang di didaratkan di tiap TPI yang ada di Kabupaten Kulon Progo. Kontinyuitas produksi dapat dinilai berdasarkan ketersediaan ikan per triwulan selama 5 tahun terakhir dengan adanya pemberian skor yang telah ditetapkan dari triwulan yang ada pada Tabel 16. Tabel 16 Nilai kontinyuitas produksi per jenis ikan per triwulan periode 2004- 2008 No. Jenis ikan Rata-rata 1. Manyung 4 2. Kacangan 3 3. Ekor kuning 3 4. Kuwe 3 5. Layang 3 6. Talang-talang 2 7. Kakap 2 8. Gerot-gerot 4 9. Peperek 4 10. Belanak 4 11. Kuniran 4 12. Tiga waja 4 13. Kembung 4 14. Banjar 3 15. Tenggiri 4 16. Bawal putih 4 17. Layur 4 18. Cucut 4 19. Pari 4 20. Lobster 4 Sumber: Data diolah dari data statistika DKPP Kabupaten Kulon Progo 2004-2008. Keterangan nilai: 1 = Tidak kontinyu 2 = Kurang kontinyu 3 = Cukup kontinyu 4 = Kontinyu Keterangan: Triwulan I = Januari, Februari, Maret Triwulan II = April, Mei, Juni Triwulan III = Juli, Agustus, September Triwulan IV = Oktober, November, Desember Berdasarkan Tabel 16, jenis ikan yang memiliki kategori kontinyu yaitu manyung Arius thalassinus, gerot-gerot Pomadasys maculatum, peperek Leiognathus sp., belanak Mugil sp., kuniran Parupeneus cyclostomus, tigawaja Johnius dussumieri, kembung Rastrelliger kanagurta, tenggiri Scomberomerus sp., bawal putih Pampus argentus, layur Trichiurus sp., cucut Charcharinus sp., pari Trigon sephen, dan lobster Panulirus sp.. Pada kategori cukup kontinyu dimiliki oleh ikan kacangan Megalaspis cordyla, ekor kuning Caesio tricogaster, kuwe Carangoides malabaricus, layang Decapterus sp., dan banjar Rastrelliger sp.. Kategori kurang kontinyu dimiliki pada ikan talang-talang Chorinemus tala dan kakap Lutjanus sp.. Sebagian besar ikan di Kabupaten Kulon Progo memiliki kekontinyuan yang baik karena ikan selalu ada sepanjang waktu baik pada musim hasil tangkapan sedikit maupun musim hasil tangkapan banyak.

5.5.2 Rata-rata jumlah produksi RJP