pengaruh yang negatif untuk sumberdaya ikan karena terlalu dieksploitasi. Perkembangan teknologi memberikan pengaruh yang positif kepada hasil
tangkapan dimana sumberdaya ikan yang ditangkap dalam jumlah yang cukup besar. Perlu adanya peraturan perikanan yang dapat mengoptimalkan pemanfaatan
sumberdaya ikan yang ada. Namun, peraturan perikanan dapat membatasi penggunaan teknologi penangkapan yang ada. Hasil tangkapan yang besar
mempengaruhi adanya pelelangan ikan di TPI dan pedagang membeli hasil tangkapan di TPI. Harga yang diberikan untuk hasil tangkapan ditentukan oleh
pihak TPI dan memberikan pengaruh kepada pemilik kapal atau nelayan yang dapat memberikan pengaruh pada kesejahteraan nelayan. Tempat pelelangan ikan
memberikan retribusi untuk pemerintah. Pemerintah membentuk strategi perikanan tangkap. untuk mengelola sumberdaya ikan, teknologi, dan memberikan
pengaruh positif untuk pedagang ikan. Strategi perikanan digunakan untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup nelayan.
5.3.3 Diagram input-output
Diagram input-output memberikan penjelasan mengenai informasi yang berkaitan dengan input yang ada sehingga menghasilkan output yang telah
ditentukan dengan kontrol dari lingkungan. Input berasal dari dalam maupun luar sistem. Input dapat berupa input terkontrol dan tidak terkontrol sehingga
menghasilkan output yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan. Input yang ada terbagi menjadi 3, yaitu input lingkungan, input tidak
terkendali, dan input terkendali. Output yang ada berupa output dikehendaki dan output yang tidak dikehendaki. Input lingkungan merupakan input yang berasal
dari luar sistem perikanan yang ada di Kabupaten Kulon Progo, berupa kebijakan yang berasal dari pemerintah melalui UU Perikanan no. 31 tahun 2004.
Input terkendali berupa teknologi penangkapan yang terdiri dari kapal, alat tangkap, dan mesin. Selain itu, input yang lainnya yaitu modal yang diberikan
oleh pemerintah melalui DAK Dana Alokasi Khusus untuk melaksanakan operasi penangkapan. Juragan kapal turut membantu dalam penyediaan unit
penangkapan untuk nelayan yang melaut dan koperasi yang menyediakan pinjaman modal bagi nelayan. Keterampilan nelayan merupakan salah satu input
terkontrol, karena pada setiap pelatihan mengenai pengoperasian dan teknologi
alat tangkap, para nelayan mempunyai keinginan yang besar untuk mengikutinya. Input tersebut dikategorikan terkendali karena dalam pelaksanaannya input yang
ada masih dapat dikontrol jumlahnya. Diagram input-output dapat dilihat pada Gambar 7.
Input tidak terkendali berupa kondisi alam, potensi SDI, harga ikan, dan musim penangkapan. Keempat faktor tersebut termasuk ke dalam kategori input
tak terkendali, karena tidak dapat dipastikan secara tepat dan tidak bisa dikontrol keberadaannya. Dalam hal ini, input tak terkendali merupakan faktor yang berasal
dari luar sistem, namun mendukung agar usaha dapat berjalan sesuai sistem. Output dikehendaki terdiri dari proses pelelangan berjalan dengan baik,
ketersediaan sarana dan prasarana, kualitas ikan, dan keuntungan usaha penangkapan. Keempat output yang terkehendaki tersebut merupakan hasil akhir
yang dibutuhkan dalam usaha perikanan tangkap di Kabupaten Kulon Progo. Output tidak dikehendaki berupa SDI menurun, hasil tangkapan menurun,
biaya operasional meningkat, harga turun, dan kerugian usaha penangkapan yang merupakan hasil akhir lainnya dari output yang tidak dapat dielakkan. Oleh karena
itu, perlu adanya manajemen usaha perikanan yang dapat meminimalisir output tidak dikehendaki.
Gambar 7 Diagram input-output.
Input terkendali • Teknologi penangkapan
• Modal • Keterampilan nelayan
Input tidak terkendali • Kondisi alam
• Potensi SDI • Harga ikan
• Musim penangkapan Input Lingkungan:
UU Perikanan No. 31 tahun 2004
Manajemen usaha perikanan
Output dikehendaki • Proses pelelangan berjalan dengan baik
• Ketersediaan sarana dan prasarana • Kualitas ikan
• Keuntungan usaha penangkapan
Usaha Perikanan Kabupaten Kulon Progo
Output tidak dikehendaki • SDI menurun
• Hasil tangkapan menurun • Biaya operasional meningkat
• Harga turun • Kerugian usaha penangkapan
5.4 Analisis Sistem Usaha Perikanan Tangkap