25
3.1.3.2 Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan merupakan faktor-faktor di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi pilihan arah dan tindakan suatu perusahaan
yang pada akhirnya mempengaruhi struktur organisasi dan proses internal perusahaan. Menurut David 2010, faktor lingkungan eksternal merupakan
faktor-faktor yang pada dasarnya terletak di luar dan terlepas dari perusahaan.
1. Lingkungan Makro
Lingkungan makro merupakan situasi dan kondisi yang berada di luar perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi
perusahaan. Aspek utama yang bisa diperhatikan adalah: a.
Aspek ekonomi. Kondisi Ekonomi memiliki pengaruh terhadap potensi menarik atau
tidaknya berbagai strategi di suatu daerah. Kondisi ekonomi yang stabil bahkan menunjukkan pertumbuhan kearah positif dapat mendukung
kelancaran usaha dan dapat mendorong tumbuhnya kelompok-kelompok usaha baru.
b. Aspek sosial, budaya, demografi dan lingkungan
Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan, nilai, sikap, opini yang berkembang dan gaya hidup orang-orang
di sekitar lingkungan eksternal perusahaan. Trend baru menciptakan tipe konsumen yang berbeda yang mengakibatkan kebutuhan akan barang
berbeda, jasa yang berbeda dan strategi yang berbeda pula. c.
Aspek politik, pemerintah dan hukum Aspek politik, pemerintah dan hukum dapat menjadi peluang
sekaligus ancaman utama untuk perusahaan kecil maupun besar. Meningkatnya keterkaitan global antara ekonomi, pasar, pemerintah dan
organisasi mengharuskan perusahaan untuk memikirkan politik terhadap formulasi dan implementasi strategi yang kompetitif.
d. Aspek teknologi
Teknologi perlu diterapkan dalam sebuah perusahaan untuk menghindari keusangan dan meningkatkan inovasi perusahaan. Adaptasi
teknologi yang kreatif dapat memiliki dampak terhadap perencanaan
26 perusahaan melalui pengembangan proses produksi dan pemasaran produk
suatu perusahaan.
2. Lingkungan Mikro
Lingkungan berpengaruh langsung terhadap operasional perusahaan. Lingkungan mikro terdiri dari pemasok, pelanggan dan pesaing perusahaan.
Analisis lingkungan mikro atau lingkungan industri dilakukan berdasarkan konsep kekuatan bersaing Porter, yakni persaingan suatu industri dapat dilihat sebagai
kombinasi atas lima kekuatan yakni: a.
Persaingan antar perusahaan sejenis Merupakan kekuatan terbesar dalam lima kekuatan kompetitif.
Strategi yang dijalankan suatu perusahaan dapat berhasil hanya jika mereka memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan dengan pesaingnya.
Perubahan strategi oleh suatu perusahaan mungkin akan mendapat serangan balasan seperti menurunkan harga, meningkatkan kualitas, menambah
feature , menyediakan jasa dan lain-lain. Misalnya antar distributor buah
semangka dalam suatu jangkauan area yang sama. b.
Potensi masuknya pesaing baru Perusahaan baru tidak dengan mudahnya untuk masuk dalam dunia
industri. Terdapat beberapa hambatan untuk masuk diantaranya terkait teknologi dan pengetahuan khusus, pengalaman, tingkat kesetiaan pelanggan,
preferensi merek, jumlah modal dan jalur distribusi. c.
Potensi pengembangan produk substitusi Ancaman produk substitusi dipengaruhi oleh jumlah produk yang
memiliki fungsi sama. Produk pengganti yang secara strategi layak untuk diperhatikan adalah produk yang mampu bersaing dengan kualitas produk
industri. d.
Kekuatan tawar menawar penjual atau pemasok Kekuatan tawar menawar bertujuan untuk melihat sejauh mana
kebutuhan pemasok dalam mempengaruhi industri melalui kenaikan harga, pengurangan kualitas produk yang dipasok dan peran produk yang dipasok
bagi pelanggan.
27 e.
Kekuatan tawar menawar pembeli atau konsumen. Kekuatan tawar-menawar pembeli ditentukan oleh produk yang
ditawarkan produsen, misalnya jumlah pembelian, ciri produk, kemudahan beralih dari produk hasil produksi produsen, dan informasi yang dimiliki
pembeli.
3.1.4 Tahapan Perumusan Strategi dan Alat Analisis