Tahap Keputusan Tahapan Perumusan Strategi dan Alat Analisis

28

3.1.4.2 Tahap Pencocokan

Merupakan tahap yang dilakukan setelah tahapan input dilakukan. Pada tahap ini, dilakukan pencocokan faktor-faktor internal dan eksternal yang telah dimasukkan sebelumnya ke dalam matriks IFE dan EFE. Teknik pada tahap pencocokan diantaranya matriks Internal External IE dan Matriks Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats SWOT. 1. Matriks Internal External IE Berisi Sembilan macam sel yang nantinya merupakan pemetaan hasil ukur dari gabungan matriks IFE dan EFE. Tujuan penggunaan matriks IE adalah untuk memperoleh strategi di tingkat perusahaan yang lebih detil. Sembilan sel strategi perusahaan pada intinya merupakan bagian dari tiga kelompok strategi utama, yaitu: Strategi tumbuh dan membangun pada sel I, II dan IV, Strategi menjaga dan mempertahankan sel III, V dan VII dan Panen dan Divestasi sel VI, VII dan IX. 2. Matriks Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats SWOT Matriks SWOT adalah matriks yang membantu perusahaan sebagai alat untuk pencocokan empat tipe strategi, yakni : 1 Strategi S-O, yaitu strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal perusahaan, 2 Strategi W-O, yaitu strategi yang bertujuan meminimalisir kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan celah peluang eksternal perusahaan, 3 Strategi S-T, yaitu strategi yang memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk meminimalisir ancaman eksternal perusahaan, dan 4 Strategi W-T, yaitu strategi yang digunakan untuk mengurangi kelemahan internal perusahaan dan menghindari ancaman eksternal perusahaan.

3.1.4.3 Tahap Keputusan

Tahap keputusan adalah tahap terakhir dalam perumusan strategi. Keputusan pada stage ketiga ini menggunakan alat analisis matriks Quantitative Strategic Planning QSPM. QSPM adalah alat yang memungkinkan penyusun strategi untuk mengevaluasi alternatif strategi secara objektif berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal yang diidentifikasi sebelumnya. 29

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Alur kerangka pemikiran operasional dimulai dari identifikasi masalah yang sering terjadi pada bisnis buah semangka CV Salim Abadi antar lain produk buah semangka yang mudah rusak dan busuk yang menyebabkan buah tidak tahan lama dan tidak tahan angkut, Perilaku konsumen yang semakin selektif memilih buah menyebabkan adanya tuntutan pengembangan inovasi produk buah semangka yang lebih berkualitas dibandingkan jenis buah segar lainnya, serta adanya kebutuhan ekspor buah semangka yang belum dapat dipenuhi pihak CV SA. CV SA dalam menjalankan bisnis buah semangka sempat menandatangani kontrak ekspor dengan kementerian pertanian pada tahun 2010 dengan negara tujuan Dubai, Uni Emirat Arab, dan Singapura. Namun kebutuhan ekspor tersebut terkendala pada kontinuitas produk semangka serta prosedur persyaratan uji kualitas buah yang tidak dapat dipenuhi dalam bisnis buah semangka CV SA. Selanjutnya dilakukan pengidentifikasian mengenai bisnis buah semangka CV SA sebagai langkah awal untuk mempelajari seluruh sistem yang terjadi pada bisnis buah semangka CV SA termasuk pernyataan visi, misi, dan tujuan perusahaan. Untuk mewujudkan harapan dalam visi, misi, dan tujuan tersebut menuntut perusahaan menerapkan strategi yang tepat. Maka untuk mencapai rumusan strategi yang sesuai dengan kondisi perusahaan, perlu diidentifikasi lebih dahulu lingkungan internal dan eksternal. Identifikasi lingkungan internal dilakukan dengan menganalisis bidang fungsional meliputi SDM, produksi, pemasaran, keuangan, penelitian dan pengembangan serta sistem informasi komputer. Dari identifikasi tersebut dapat ditentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan ataupun kelemahan perusahaan. Sedangkan identifikasi faktor eksternal meliputi analisis lingkungan umum bisnis buah semangka dan analisis persaingan industri buah semangka. Analisis lingkungan umum meliputi analisis mengenai kondisi politik dan peraturan pemerintah, ekonomi, sosial budaya, teknologi sedangkan analisis lingkungan industri dengan model lima kekuatan Porter. Dari hasil identifikasi lingkungan eksternal dapat ditentukan juga faktor-faktor yang menjadi peluang ataupun ancaman bagi perusahaan.