Prioritas Strategi Decision Stage

90 Melalui kerjasama dengan petani semangka lainnya, perusahaan juga dapat menerapkan teknik budidaya yang modern dalam pemberian informasi teknologi yang diperoleh untuk mengurangi tingkat kerugian yang disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca serta adanya alih fungsi lahan pertanian.

4. Strategi W-T

Strategi W-T merupakan strategi defensif untuk mengurangi kelemahan lingkungan internal perusahaan dengan berupaya menghindari ancaman dari lingkungan eksternal perusahaan. Terdapat dua strategi yang dapat diberikan. Strategi pertama adalah menetapkan kontrak perjanjian kepada pemasok dan pembeli. Strategi tersebut merupakan penerapan dari strategi integrasi kebelakang dan kedepan. Dengan adanya kerjasama yang baik dengan pemasok dapat mengembangkan teknik budidaya yang dapat dilakukan dalam menciptakan benih semangka yang tahan terhadap perubahan iklim dan cuaca. Selain itu, menetapkan kontrak perjanjian kepada pemasok dan pembeli dengan jelas dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian dari pihak perusahaan dalam penyediaan input produksi dan penjualan buah semangka kepada agen buah. Dengan demikian, penetapan kontrak perjanjian dapat mempermudah kegiatan transaksi jual beli. Strategi kedua, membeli lahan sendiri. Strategi tersebut merupakan strategi pengembangan produk. Perusahaan dapat mengembangkan produk buah semangka pada lahan sendiri dengan sumberdaya yang dimiliki. Selain itu, membeli lahan sendiri bagi perusahaan dapat dilakukan untuk menghindari adanya alih fungsi lahan pertanian untuk menjaga kontinuitas produksi buah semangka. Hal ini dilakukan sebagai aset perusahaan dalam menjamin ketersediaan produksi buah semangka serta keberlangsungan usaha.

7.4 Prioritas Strategi Decision Stage

Analisis Matriks QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix Tahap akhir setelah merumuskan strategi adalah pemilihan strategi terbaik dan prioritas yang sebaiknya dijalankan pada bisnis buah semangka. Alat analisis yang dipergunakan adalah QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix. Matriks QSP menggunakan input dari analisis Tahap Masukan Input Stage dan 91 Tahap Pencocokan Matching Stage untuk menentukan secara objektif diantara alternatif strategi. Matriks QSP menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan seberapa jauh faktor strategi internal dan strategi eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki pada bisnis buah semangka CV SA. Nilai AS Attractiveness Score pada QSPM menentukan daya tarik masing-masing strategi terhadap faktor kunci yang dimiliki, dimana nilainya diperoleh melalui pengisian kuesioner oleh responden internal perusahaan CV SA yaitu Bapak Joko sebagai General Manager . Responden ini dinilai paling mengetahui kondisi perusahaan dan memiliki kapasitas sebagai pengambil keputusan mengenai strategi yang akan dijalankan. Selanjutnya menentukan TAS Total Attractiveness Score yang diperoleh dari hasil perkalian bobot rata-rata dan nilai AS dari tiap faktor kunci strategis, dimana bobot yang digunakan adalah bobot dari responden internal saja. Hasil penjumlahan tiap komponen dalam TAS, yakni STAS Sum Total Attractiveness Score dilakukan untuk melihat total skor tertinggi yang kemudian menjadi pertimbangan prioritas perusahaan untuk dilaksanakan. Berdasarkan hsil analisis QSPM yang dilakukan Lampiran 8, maka prioritas strategi yang terbaik dan sebaiknya utama dilakukan adalah strategi pertama, yaitu mengembangkan kinerja SDM untuk meningkatkan produksi dan sasaran pasar yang lebih luas dengan STAS sebesar 5,4266. Secara keseluruhan, prioritas strategi yang diperoleh untuk menambah pangsa pasar dan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk bersaing maka diperlukan strategi pengembangan bisnis buah semangka CV Salim Abadi, yaitu : 1. Mengembangkan kinerja SDM untuk meningkatkan produksi dan sasaran pasar yang lebih luas dengan STAS sebesar 5,4266. 2. Memberikan pelatihan dan pendidikan bagi karyawan dengan STAS sebesar 5,3211. 3. Melakukan kerjasama dengan petani semangka lainnya dengan STAS sebesar 5,2724. 4. Membeli lahan sendiri dengan STAS sebesar 4,9583. 92 5. Memanfaatkan potensi daerah serta dukungan pemerintah dan teknologi yang ada dengan STAS sebesar 4,8788. 6. Menetapkan kontrak perjanjian kepada pemasok dan pembeli dengan STAS sebesar 4,6254. 7. Menetapkan visi dan misi perusahaan dengan STAS sebesar 4,5137.

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian yang sudah dilakukan mengenai strategi pengembangan bisnis buah semangka pada CV Salim Abadi dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat 13 faktor strategis internal yang dapat diidentifikasi pada bisnis buah semangka CV Salim Abadi meliputi kekuatan maupun kelemahan yang dimiliki. Adapun faktor strategis internal yang menjadi kekuatan sebanyak tujuh faktor dengan faktor mencakup pasar Jawa dan Sumatera sebagai kekuatan utama bisnis buah semangka CV Salim Abadi. Sedangkan faktor strategis internal yang menjadi kelemahan sebanyak enam faktor dengan kegiatan promosi belum gencar merupakan kelemahan utama. 2. Faktor strategis eksternal yang dapat diidentifikasi sebanyak 10 faktor meliputi peluang dan ancaman yang dihadapi dalam menjalankan bisnis buah semangka. Adapun faktor strategis eksternal yang menjadi peluang sebanyak lima faktor, dimana adanya perdagangan ekspor impor menjadi peluang terbesar bisnis buah semangka CV Salim Abadi. Faktor strategis berupa ancaman sebanyak lima faktor dengan terjadinya perubahan iklim dan cuaca merupakan ancaman terbesar. 3. Hasil analisis Matriks I-E, menempatkan bisnis buah semangka CV Salim Abadi pada kuadran IV yakni perusahaan memiliki kemampuan internal kuat dan eksternal yang sedang. Strategi yang dapat dilakukan perusahaan adalah tumbuh dan membangun grow and build yang dapat dilakukan dengan melakukan strategi intensif seperti penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk, serta dapat dilakukan dengan strategi integratif seperti integrasi kedepan, integrasi kebelakang dan integrasi horizontal. Berdasarkan Matriks SWOT, dihasilkan tujuh buah strategi dimana prioritas pelaksanaan strategi tersebut diurutkan dari prioritas strategi utama yang dapat diutamakan untuk dijalankan lebih dahulu pada bisnis buah semangka CV Salim Abadi dengan menggunakan perhitungan QSPM. Urutan prioritas strategi yaitu 1 mengembangkan kinerja SDM untuk meningkatkan produksi dan sasaran