58 modal kegiatan. Hal yang membedakan antara petani mitra dan musiman
adalah petani musiman tidak membayar upah tenaga kerja pada saat panen dan pengangkutan. Keseluruhan biaya tersebut menjadi tanggung jawab dari
CV SA. Petani musiman hanya membudidayakan semangka saja tanpa melakukan kegiatan panen dan pemasaran. Dalam pembagian hasil panen
terhadap petani musiman pada dasarnya memiliki kesamaan dengan petani mitra. Petani musiman mendapatkan upah kerja dari hasil keuntungan
penjualan semangka yang dilakukan oleh pihak CV SA. Petani musiman mendapatkan kesempatan untuk melakukan budidaya semangka hanya
berdasarkan keputusan dari pihak CV SA saja, apabila pada waktu tertentu kekurangan petani budidaya ataupun tidak ada petani yang ingin bermitra.
Dalam kegiatan produksinya, CV SA mampu berproduksi dengan rata-rata 100 ton40 habulan. Kegiatan produksi buah semangka CV SA yang dilakukan di
lapangan, diberikan tanggung jawab kepada SDM lapangan dalam mengatasi kegiatan dan kendala budidaya. Namun SDM lapangan yang dimiliki oleh CV SA
ini kurang berkompeten dalam bidang pendidikan. SDM tersebut hanya berdasarkan pengalaman yang dimiliki dalam budidaya semangka dan tidak
menempuh jenjang pendidikan di bidang pertanian. Sehingga sering terjadi kendala dalam hal pemahaman dan tindak lanjut dari suatu masalah yang terjadi di
lapangan sehingga membutuhkan waktu, biaya dan tenaga yang lebih. Hal ini menjadi bagian yang penting bagi perusahaan untuk diperhatikan.
Dalam membudidayakan buah semangka, CV SA masih menggunakan sistem sewa lahan. Hal ini dilakukan perusahaan karena sulitnya mencari lahan
untuk dijadikan lahan budidaya yang masih banyak digunakan sebagai lahan perkebunan. Harga sewa lahan sebesar Rp 2.000.000,-hektarmusim tanam.
6.1.5 Aspek Penelitian dan Pengembangan
Bisnis buah semangka CV SA aktif dalam melakukan penelitian dan pengembangan mengenai buah semangka. Dalam melakukan penelitian buah
semangka, CV SA tidak memiliki lahan tersendiri. Dengan lahan yang ada, penelitian masih dapat dijalankan karena penelitian dilakukan sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan, sehingga menurut perusahaan tidak membutuhkan
59 lokasi khusus untuk penelitian buah semangka. Meskipun penelitian yang
dilakukan membutuhkan biaya yang cukup tinggi, bisnis buah semangka CV SA bekerja sama dengan perusahaan swasta yang bergerak dibidang pestisida untuk
melakukan penelitian dalam hal formulator obat, uji residu pestisida, dan uji benih.
Pengembangan yang dilakukan pada bisnis buah semangkaCV SA hingga saat ini adalah telah memiliki usaha yang berbadan hukum CV sejak tahun 2010.
Sebelum CV SA berbadan hukum, merupakan usaha dagang secara perorangan. CV SA terus melakukan pengembangan dengan mendirikan kiosoutlet saprotan.
Pendirian kiosoutlet ini selain bertujuan untuk menjamin ketersediaan input produksi buah semangka, CV SA juga mampu memperoleh keuntungan lebih dari
pemasok benih, pupuk, dan pestisida dengan pembelian input dalam jumlah besar.
Pengembangan lainnya yang dilakukan oleh perusahaan adalah pemasaran produk buah semangka. Bisnis buah semangka CV SA pada awal tahun 2011
menandatangani kontrak kerjasama dengan Kementerian Pertanian untuk kegiatan ekspor buah semangka. Namun kegiatan tersebut hingga saat ini belum dapat
dipenuhi oleh perusahaan dikarenakan prosedur ekspor dan kontinuitas produk buah semangka yang belum dapat dipenuhi. Permintaan ekspor buah semangka ke
Dubai, Uni Emirat Arab, dan Singapura sebesar kurang lebih 25 tonminggu satu kontainer. Pada awalnya permintaan tersebut mampu dipenuhi oleh perusahaan,
namun hingga saat ini kontinuitas produk yang dibutuhkan sulit untuk dipenuhi.
6.1.6 Aspek Sistem Informasi Manajemen
Bisnis buah semangka CV SA dalam penerapan sistem informasi manajemen telah menggunakan fasilitas seperti telepon, faksimail dan jaringan
internet dalam kegiatan usahanya. Keberadaan fasilitas seperti telepon dan faksimail dapat digunakan dengan baik oleh karyawan sehingga terjalin
komunikasi yang baik antar karyawan maupun terhadap para konsumen dan pemasok. Namun jaringan internet yang ada masih kurang dimanfaatkan dengan
baik.
60 Berdasarkan hasil identifikasi faktor internal pada bisnis buah semangka CV
SA, dapat diperoleh beberapa faktor internal yang dapat mempengaruhi keberlangsungan bisnis buah semangka CV SA. Faktor-faktor tersebut dapat
dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12.
Identifikasi Faktor Internal Bisnis Buah Semangka CV Salim Abadi
No. Aspek Faktor
Kekuatan kelemahan
1. Sumberdaya Manusia
Pembagian kerja
karyawan yang jelas
Kekuatan Visi dan misi perusahaan
belum tertulis dan jelas Kelemahan
2. Pemasaran Kegiatan
promosi belum
gencar Kelemahan
Mencakup pasar Jawa dan Sumatera
Kekuatan Kontrak jual beli belum kuat
Kelemahan 3. KeuanganAkuntansi
Memiliki system
pembukuan dan alat pengambilan keputusan
Kekuatan 4. ProduksiOperasi Memiliki SOP buah
semangka sendiri Kekuatan
Memiliki petani mitra dan musiman
Kekuatan Input produksi terjamin
ketersediaannya Kekuatan
SDM lapangan yang kurang professional
Kelemahan Masih menggunakan system
sewa lahan Kelemahan
5. Penelitian dan
pengembangan Belum mampu memenuhi
kebutuhan ekspor semangka Kelemahan
6. Sistem informasi manajemen
Fasilitas informasi manajemen yang lengkap
Kekuatan
6.2 Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan