60 Berdasarkan hasil identifikasi faktor internal pada bisnis buah semangka CV
SA, dapat diperoleh beberapa faktor internal yang dapat mempengaruhi keberlangsungan bisnis buah semangka CV SA. Faktor-faktor tersebut dapat
dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12.
Identifikasi Faktor Internal Bisnis Buah Semangka CV Salim Abadi
No. Aspek Faktor
Kekuatan kelemahan
1. Sumberdaya Manusia
Pembagian kerja
karyawan yang jelas
Kekuatan Visi dan misi perusahaan
belum tertulis dan jelas Kelemahan
2. Pemasaran Kegiatan
promosi belum
gencar Kelemahan
Mencakup pasar Jawa dan Sumatera
Kekuatan Kontrak jual beli belum kuat
Kelemahan 3. KeuanganAkuntansi
Memiliki system
pembukuan dan alat pengambilan keputusan
Kekuatan 4. ProduksiOperasi Memiliki SOP buah
semangka sendiri Kekuatan
Memiliki petani mitra dan musiman
Kekuatan Input produksi terjamin
ketersediaannya Kekuatan
SDM lapangan yang kurang professional
Kelemahan Masih menggunakan system
sewa lahan Kelemahan
5. Penelitian dan
pengembangan Belum mampu memenuhi
kebutuhan ekspor semangka Kelemahan
6. Sistem informasi manajemen
Fasilitas informasi manajemen yang lengkap
Kekuatan
6.2 Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kecenderungan dan kejadian yang berada di luar kontrol
perusahaan. Analisis lingkungan eksternal berfokus pada penentuan faktor-faktor kunci yang menjadi ancaman dan peluang bagi bisnis buah semangka CV SA,
sehingga memudahkan manajemen untuk menentukan strategi-strategi dalam
61 meraih peluang dan mengatasi ancaman. Dengan demikian, pihak perusahaan
diharapkan mampu mengidentifikasi serangkaian faktor strategis yang menjadi penentu dalam penyusunan strategi perusahaan.
Lingkungan eksternal perusahaan merupakan faktor-faktor di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi pilihan arah dan tindakan suatu perusahaan
yang pada akhirnya mempengaruhi struktur organisasi dan proses internal perusahaan.
1. Lingkungan Makro
Lingkungan makro merupakan situasi dan kondisi yang berada di luar perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi
perusahaan. Aspek utama yang bisa diperhatikan adalah a.
Kekuatan Ekonomi Lampung Tengah merupakan salah satu daerah sentra pertanian terbesar di
Provinsi Lampung yang mempunyai potensi sumberdaya alam sangat besar dan sumberdaya manusia yang memadai untuk pengembangan bidang pertanian. Hal
ini dapat terlihat dari kontribusi PDRB Kabupaten Lampung Tengah sebesar 5,94 persen terhadap Provinsi Lampung. Salah satu sektor unggulan yang dihasilkan
kabupaten Lampung Tengah adalah buah semangka yang mana dapat dilihat dengan rata-rata 30 tonhatahun dengan luas area penanaman semangka 928 ha
dan jumlah produksi pada tahun 2009 sebanyak 5,25 ton dan meningkat pada tahun 2010 sebanyak 8,65 ton, sehingga komoditi semangka menjadi komoditi
unggulan hortikultura yang telah dikembangkan Kabupaten Lampung Tengah. Menurut Data Susenas
8
2011, terjadi peningkatan akan konsumsi buah- buahan sebesar 0,44 persen dari tahun 2010 hingga tahun 2011. Meskipun tidak
merincikan data jenis buah yang mengalami peningkatan, namun secara umum hal ini menjadi peluang bagi perusahaan dalam membudidayakan buah khususnya
buah semangka. Kondisi ekonomi yang stabil mengarah pada pertumbuhan positif yang
dapat mendukung kelancaran usaha di suatu daerah tertentu dan dapat mendorong
8
Susenas Panel Maret 2011. Pengeluaran untuk konsumsi penduduk Indonesia. Buku I. Badan Pusat Statistik.
62 tumbuhnya usaha-usaha baru. Pertumbuhan kearah positif ini terlihat dari mulai
berkembangnya perusahaan industri buah segar di daerah Lampung Tengah yang kemudian CV SA mengambil peluang pada produksi buah segar khususnya
semangka di Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah. b.
Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan Jumlah Penduduk Kabupaten Lampung Tengah Hasil survei sosial
ekonomi tahun 2009 berjumlah 1.195.623 jiwa dan pada tahun 2010 jumlah penduduk Kabupaten Lampung Tengah sebesar 1.170.048 jiwa. Penduduk
Kabupaten Lampung Tengah didominasi oleh penduduk laki-laki. Tabel 13 menunjukkan persentase jumlah penduduk menurut kelompok umur.
Tabel 13. Persentase Jumlah Penduduk Kabupaten Lampung Tengah menurut
Kelompok Umur pada Tahun 2009-2010
Kelompok Umur tahun
2009 2010 Persentase
Persentase
0-14 30,20 28,80
15-64 63,70 63,00 65 6,00 8,20
Sumber : Dinas Pemerintahan Kabupaten Lampung Tengah, 2012 diolah
Pertumbuhan jumlah penduduk memberikan dampak pada tingkat konsumsi makanan begitu halnya pada buah-buahan. Pertumbuhan penduduk juga
memberikan peluang tersedianya pasar potensial bagi perusahaan buah segar khususnya bisnis buah semangka CV SA dalam menyediakan buah semangka
segar untuk kebutuhan vitamin dan mineral. Buah semangka merupakan salah satu sumber vitamin dan mineral hingga
saat ini banyak dikonsumsi. Pada aspek budaya, masyarakat menilai buah semangka sebagai buah potong segar selain melon dan pepaya. Konsumsi buah
semangka cenderung berfluktuatif, karena ketersediaan buah yang tidak mengenal musim menjadikan buah semangka sebagai buah prioritas konsumen.
Buah semangka seringkali dijadikan buah meja pada saat pesta-pesta besar seperti pernikahan, khitanan, ataupun acara keagamaan lainnya. Selain itu,
konsumen restoran dan hotel pun seringkali menggunakan buah semangka sebagai buah segar ataupun bahan tambahan makanan olahan seperti puding semangka,
63 jus semangka, dll. Permasalahan lain dengan adanya pengaruh produk buah
musiman seperti duku dan rambutan menyebabkan penurunan permintaan untuk produk buah semangka.
Kendala yang sering terjadi dalam kegiatan produksi buah semangka yaitu keamanan panen yang kurang terjaga. Masyarakat sekitar masih memiliki cara
pandang yang di luar bisnis dan menilai perusahaan sebagai perusahaan yang menetap di wilayah masyarakat sekitar sehingga masyarakat sekitar juga harus
mendapat bagian panen. Dalam bisnis buah semangka CV SA, kehilangan sebagian hasil panen buah semangka sudah menjadi bagian yang tidak jarang
terjadi. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan seringkali menyewa brimob, ataupun sejumlah preman untuk menjaga kegiatan panen apabila kuantitas panen
dinilai perusahaan cukup besar. Selain keamanan panen yang kurang terjaga, armada transportasi yang tidak
menentu pada saat panen juga menjadi kendala penting bagi perusahaan. Kesulitan dalam medapatkan armada transportasi pada saat panen sering kali
terjadi terutama pada saat adanya panen raya beberapa buah musiman seperti duku dan rambutan. Hal ini menyebabkan kurangnya armada transportasi bagi buah
semusim seperti semangka yang voluminous. Para agen armada transportasi lebih banyak memilih untuk menyewakan armada transportasinya kepada produsen
buah musiman karena tidak membutuhkan waktu yang lama, dan mudah dalam pengangkutan dan pendistribusiannya. Hal ini berbeda dengan semangka yang
membutuhkan banyak ruang, dan penanganan dalam pengangkutan dan mudah rusak selama pendistribusian. Mengatasi masalah tersebut, perusahaan telah
membeli tiga armada transportasi yang dapat digunakan untuk mengurangi kesulitan dalam pencarian armada transportasi.
Keadaan cuaca atau iklim yang tidak menentu dapat menjadi suatu ancaman bagi perusahaan dalam membudidayakan buah semangka. Hal ini terkait dengan
hasil produksi yang dihasilkan. Tanaman semangka merupakan jenis tanaman yang rentan terhadap hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh
perubahan iklim dan cuaca. Selain itu, penanganan tanaman akibat perubahan cuaca atau iklim tersebut hanya dilakukan untuk mengurangi tingkat kerugian atau
penurunan produksi buah pada saat panen. Oleh karena itu, perubahan cuaca atau
64 iklim menjadi kendala dalam kegiatan budidaya buah semangka yang tidak dapat
dikendalikan. Dalam kegiatan budidaya buah semangka, membutuhkan lahan sebagai
tempat produksi. Pemilihan lahan budidaya semangka juga sangat penting diperhatikan karena tanaman semangka rentan terhadap penyakit tanaman pada
satu family sehingga dibutuhkan rotasi tanaman. Hal ini menyebabkan budidaya tanaman semangka dilakukan berpindah-pindah dan adanya alih fungsi lahan
semangka. Adanya alih fungsi lahan pertanian tanaman hortikultura menjadi lahan tanaman perkebunan ataupun lahan tanaman pangan juga menjadi kendala bagi
perusahaan dalam membudidayakan buah semangka. Peralihan lahan semangka digantikan dengan tanaman perkebunan seperti karet dan sawit ataupun tanaman
pangan singkong dan jagung dengan masa tanam yang cukup lama. Hal tersebut membuat bisnis buah semangka CV SA sulit mencari lahan budidaya semangka
dan menjadi ancaman bagi perusahaan dalam kontinuitas produksi semangka. c.
Kekuatan Politik, Pemerintahan dan Hukum Faktor politik dan pemerintahaan merupakan faktor yang berkaitan dengan
kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, stabilitas politik negara serta perannya secara ekonomis dan politis. Mencukupi pasokan buah segar dalam negeri yang
terus mengalami peningkatan, Indonesia mengimpor beberapa jenis buah-buahan dari beberapa negara lain. Namun seringkali juga Indonesia mengekspor jenis
buah-buahan yang merupakan komoditi unggulan negara tropis seperti manggis, pisang, nanas, dan semangka.
Volume ekspor buah di Indonesia mengalami fluktuasi. Untuk ekspor pisang relatif mengalami peningkatan hingga tahun 2009, namun pada tahun 2002
ekspor pisang merosot tajam menjadi 105 ton. Volume manggis juga mengalami penurunan yang drastis pada tahun 2002 diikuti nanas, mangga, melon dan
semangka
9
. Keadaan ini menunjukkan bahwa hasil produksi buah Indonesia masih kurang mampu bersaing di pasar buah-buahan dunia dikarenakan mutunya yang
9
Departemen pertanian. Riset Unggulan Buah Tropis Indonesia. www.deptan.go.id
diakses 17 Agustus 2011
65 masih relatif rendah. Adanya kegiatan ekspor komoditi buah-buahan Indonesia
tersebut memberikan peluang yang besar bagi perusahaan yang bergerak di bidang buah-buahan.
Kegiatan ekspor menuntut perusahaan dalam penerapan teknik budidaya yang ramah lingkungan. Adanya peraturan pemerintah dalam lulus uji kualitas
buah baik untuk ekspor maupun impor melalui Pulau Jawa terminal peti kemas tanjung priok serta standar yang ditetapkan menjadi suatu kendala dalam
pemasaran buah semangka. Lulus uji kualitas buah tersebut memperhatikan tingkat residu pestisida yang terkandung dari setiap sampel buah dari kontainer.
Untuk dapat bersaing di pasar, semangka yang dihasilkan harus memenuhi standar yang ditetapkan pasar. Menurut Direktorat Tanaman Buah 2009,
terdapat standar umum yang ditetapkan dalam perdagangan internasional seperti Codex Stan
Standar Perdagangan Dunia, ASEAN Standard Standar Perdagangan di Negara Asean, dan SNI Standar Nasional Indonesia. Ketiga
standar tersebut sudah diselaraskan dengan semangka yang sudah memenuhi SNI dapat masuk ke perdagangan global. Selain itu, beberapa pasar juga menghendaki
standar tambahan dari standar umum tersebut untuk memenuhi keinginan konsumen yang spesifik. Standar mutu buah semangka dapat dilihat pada
Lampiran 7. Buah semangka dalam proses budidayanya tidak dapat terlepas dari
pemberian pestisida untuk menghasilkan kualitas buah yang baik. Tak jarang petani menggunakan pestisida secara berlebihan untuk menghindari tanaman dari
hama dan penyakit yang menyerang tanaman semangka. Terlebih di lapangan petani sering kali mengalami kesulitan dalam penanganan penyakit antracnosa
yang disebabkan oleh virus Rhyzoctonia sehingga penggunaan pestisida sering kali diterapkan. Namun untuk kandungkan residu pestisida di bawah 10 persen
masih dapat dikategorikan lulus uji kualitas
10
. Untuk mengembangkan generasi bangsa yang berkualitas, pemerintah Indonesia telah memberikan wacana
10
wawancara Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Lampung Tengah. 17 Maret 2012.
66 kebijakan lulus uji kualitas buah tersebut bukan hanya untuk kegiatan ekspor
impor saja, melainkan juga untuk pemasaran buah antar pulau. Provinsi Lampung menetapkan beberapa program prioritas pengembangan
yaitu program peningkatan kesejahteraan petani melalui implementasi kegiatan antara lain: 1 pengembangan produk hortikultura buah dan sayuran yang
memiliki nilai ekonomi tinggi seperti semangka, durian, cabe merah dan jamur tiram, dan 2 pengembangan pertanian tanaman pangan dan hortikultura ramah
lingkungan pertanian organik. Program-program lainnya seperti kegiatan penyuluhan dan kerjasama antara petani semangka yang tergabung dalam
Paguyuban Petani Semangka Lampung MANDIRI dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, dan Bakorluh Badan Koordinasi Penyuluh
Pertanian. Melalui program pemerintah tersebut, pengembangan produk hortikultura khususnya semangka dapat semakin ditingkatkan.
d. Kekuatan Teknologi
Bisnis buah semangka CV SA telah menggunakan teknologi komunikasi berupa telepon, faksimail dan jaringan internet. Melalui teknologi ini, pihak CV
SA berinteraksi dengan pemasok, pembeli maupun kelompok petani sebagai promosi, mendapatkan informasi dan bertukar pikiran. Teknologi transportasi
digunakan dalam bisnis buah semangka CV SA untuk mendistribusikan produk buah semangka setelah panen dan juga produk saprotan kepada konsumen untuk
wilayah lokal. Teknologi peralatan pada bisnis buah semangka CV SA termasuk semi
modern. Bisnis buah semangka CV SA hingga saat ini menggunakan peralatan budidaya dengan sistem drip untuk pengairan semangka. Sistem drip ini
menggunakan selang yang mengalirkan air langsung pada pangkal batang tanaman semangka. Hal ini lebih memberikan kemudahan, dan dapat mengurangi
kebutuhan volume air yang dibutuhkan.
2. Lingkungan Mikro
Lingkungan yang berpengaruh langsung terhadap operasional perusahaan. Lingkungan mikro terdiri dari pemasok, pelanggan dan pesaing perusahaan.
Analisis lingkungan mikro atau lingkungan industri dilakukan berdasarkan konsep
67 kekuatan bersaing Porter, yakni persaingan suatu industri dapat dilihat sebagai
kombinasi atas lima kekuatan yakni: a
Persaingan antar perusahaan sejenis Salah satu pesaing bisnis buah semangka CV SA adalah Bapak Haji
Marno. Bapak Haji Marno juga memiliki usaha yang bergerak di bidang buah semangka di wilayah Metro. Varietas buah yang dibudidayakan sama dengan
buah yang dihasilkan oleh CV SA yaitu semangka merah varietas Innole dan Juve
. Namun bapak Haji Marno ini dalam memenuhi kebutuhan input produksi masih dilakukan dengan melakukan perencanaan tanam kemudian memesan input
produksi kepada distributor benih, pupuk dan pestisida. Berbeda halnya dengan bisnis buah semangka CV SA yang telah
melakukan integrasi bisnis kebelakang dengan membuka kiosoutlet dalam menyediakan input produksi bagi petani. Sistem kemitraan dengan petani
budidaya juga diterapkan oleh Bapak Haji Marno dalam pengembangan usahanya. Pemasaran buah semangka Haji Marno ini mencakup wilayah Sumatera seperti
Bengkulu dan Lampung. Dalam kegiatan budidayanya, bapak H. Marno melakukan tiga kali panen dalam satu musim tanam semangka. Hal ini berbeda
dengan bisnis buah semangka CV SA yang hanya melakukan satu kali panen. Namun bapak H. Marno hanya memiliki petani mitra sebanyak kurang lebih 30
orang dan tidak memiliki petani musiman. Bisnis buah semangka CV SA dalam persaingan antar perusahaan pesaing
relatif rendah dan belum memiliki banyak pesaing. Hal ini dikarenakan dalam bisnis buah semangka, masih dilakukan dengan sistem kemitraan, sehingga
persaingan terjadi pada sesama petani dan bukan berdasarkan persaingan perusahaan. Kegiatan bisnis buah semangka yang berawal dari petani semangka
hingga berkembang menjadi CV di Kabupaten Lampung Tengah belum ada selain CV Salim Abadi. Berdasarkan riwayat bisnis buah semangka, perusahaan
memiliki kekuatan dari para pesaingnya karena telah kurang lebih 10 tahun membudidayakan komoditi semangka sehingga mengenal produk serta pemasaran
buah tersebut.
68 b
Potensi masuknya pesaing baru Pada usaha buah-buahan khususnya buah semangka, potensi masuknya
pendatang atau pesaing baru relatif rendah. Hal ini dikarenakan untuk mengusahakan bisnis semangka dapat dilakukan dengan bermitra dengan
pengusaha semangka, tidak membutuhkan modal yang besar, serta kegiatan budidayanya pun relatif mudah. Hanya saja pendatang atau pesaing baru buah
semangka harus benar-benar memahami lingkungan pasar dan produksi buah semangka. Buah semangka merupakan komoditi buah yang rentan terhadap
perubahan iklimcuaca sehingga terkadang tidak menghasilkan keuntungan bagi petani serta membutuhkan pengalaman dalam membudidayakan buah semangka.
Pertahanan dalam bisnis semangka yang seperti ini menjadi sulit bagi pendatang atau pesaing baru yang ingin berbisnis di budidaya dan pemasaran buah
semangka. c
Potensi pengembangan produk substitusi Produk substitusi dari buah semangka ini dapat dilihat dari adanya buah-
buahan tahunan yang dapat membuat konsumen beralih pada produk buah tahunan seperti duku dan rambutan yang masa panen buahnya setahun sekali.
Oleh karena itu, produk substitusi merupakan ancaman bagi bisnis buah semangka CV SA.
d Kekuatan tawar menawar penjual atau pemasok
Pihak perusahaan telah menjalankan strategi integrasi kebelakang yaitu dengan membuka kiosoutlet untuk memperoleh kontrol atau kepemilikan dari
pemasok. Bisnis buah semangka CV SA tidak menjalin kontrak khusus dengan pemasok. Hal ini dilakukan atas dasar untuk menjamin ketersediaan input
produksi buah semangka dan perusahaan tidak bergantung pada satu harga dari satu pemasok saja bila terjadi fluktuasi harga input. Apabila satu pemasok
memberikan harga yang lebih tinggi, maka perusahaan dapat beralih kepada pemasok lain yang harganya lebih murah. Selain itu, sering terjadi kasus pada
beberapa pemasok yang tidak dapat dipercaya, dan tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan secara konsisten. Namun terdapat beberapa pemasok yang
69 bermitra pada bisnis buah semangka CV SA. Beberapa pemasok yang memasok
input produksi bisnis buah semangka CV SA dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14.
Beberapa Pemasok Input Produksi Bisnis Buah Semangka CV Salim Abadi
No. Perusahaan Pemasok
Merek Dagang Jenis
1. PT. Tanindo
Kapal Terbang Benih, Pestisida
2. PT. East West Seed
Panah Merah Benih
3. PT. Andal Hasa Prima
Hasa Seed Benih, Pestisida
4. PT. Primsid
Primasid Benih
5. PT. Pupuk Sriwijawa
Pusri Pupuk Urea
6. PT. Petro Kimia Gresik Phonska
Pupuk NPK 15:15:15 7.
CV. Mekar Jaya Mutiara
Pupuk lengkap 16:16:16 Sumber : Data CV Salim Abadi 2012
Perusahaan menjalin kemitraan dengan pemasok terpilih dalam upaya untuk mengurangi biaya persediaan dan logistik pengiriman tepat waktu, dan menekan
pengeluaran bagi kedua belah pihak. Akibat lain dari kemitraan tersebut adalah kegiatan transaksi hanya berdasarkan atas kepercayaan dan tidak memiliki
kekuatan hukum yang jelas. e
Kekuatan tawar menawar pembeli atau konsumen Dari sisi harga, harga buah semangka tidak dengan mudah naik maupun
turun dalam kisaran yang besar oleh seorang penjual buah, karena biasanya harga buah semangka berdasarkan harga pasar. Kondisi pasar yang menentukan harga
buah semangka. Daya tawar menawar konsumen akan tinggi jika produk buah semangka di pasar tidak mencukupi kebutuhan pasar kelangkaan namun juga
sebaliknya, jika produk buah semangka berlebihan, maka daya tawar menawar konsumen akan rendah.
70 Berdasarkan hasil identifikasi faktor eksternal pada bisnis buah semangka
CV SA, dapat diperoleh beberapa faktor eksternal yang dapat mempengaruhi keberlangsungan usaha bisnis buah semangka CV SA. Faktor-faktor tersebut
dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15.
Identifikasi Faktor Eksternal Bisnis Buah Semangka CV Salim Abadi
No. Aspek Faktor
PeluangAncaman
1. Ekonomi Konsumsi
buah-buahan meningkat 0,44 persen
Peluang Buah semangka merupakan
komoditi unggulan Lampung Tengah
Peluang 2. Sosial, Budaya,
Demografi dan Lingkungan
Adanya alih fungsi lahan Ancaman
Terjadinya perubahan iklim dan cuaca
Ancaman 3. Politik,
Pemerintah dan Hukum
Dukungan pemerintah terhadap pengembangan
potensi daerah Peluang
Kebijakan lulus uji kualitas buah
Ancaman Adanya perdagangan ekspor
impor Peluang
4. Teknologi Perkembangan teknologi
budidaya Peluang
5. Persaingan industri
Adanya produk buah musiman
Ancaman Hambatan masuk pendatang
baru rendah Ancaman
VII. PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS
BUAH SEMANGKA CV SALIM ABADI
7.1 Analisis Lingkungan Perusahaan
Hasil analisis lingkungan perusahaan dilakukan melalui pengamatan di lapangan dan wawancara secara interaktif dengan General Manager perusahaan
CV Salim Abadi dan juga pihak-pihak terkait. Berdasarkan analisis, faktor strategi internal dan eksternal perusahaan dapat diuraikan sebagai berikut.
7.1.1 Identifikasi Faktor Internal
Faktor strategi internal berupa kekuatan dan kelemahan pada bisnis buah semangka CV Salim Abadi yang bergerak pada bidang usaha produksi dan
distribusi buah semangka. Beberapa faktor strategi internal yang menjadi kekuatan bisnis buah semangka CV SA adalah: 1 pembagian kerja karyawan
yang jelas, 2 mencakup pasar Jawa dan Sumatera, 3 sudah memiliki sistem pembukuan dan alat pengambilan keputusan, 4 memiliki SOP buah semangka
sendiri, 5 memiliki petani Mitra dan Musiman, 6 input produksi terjamin ketersediaannya, dan 7 fasilitas informasi manajemen yang lengkap. Sedangkan
faktor strategi internal yang menjadi kelemahan bisnis buah semangka CV SA adalah: 1 visi dan misi perusahaan belum tertulis dan jelas, 2 Kegiatan promosi
belum gencar, 3 kontrak jual beli belum kuat, 4 SDM lapangan yang kurang profesional, 5 masih menggunakan sistem sewa lahan, dan 6 belum mampu
memenuhi kebutuhan ekspor semangka.
7.1.2 Identifikasi Faktor Eksternal
Berdasarkan hasil
analisis lingkungan eksternal perusahaan, maka
diperoleh beberapa faktor strategi eksternal yang berupa peluang dan ancaman bisnis buah semangka CV SA. Beberapa faktor strategi eksternal yang menjadi
peluang bisnis buah semangka CV SA adalah: 1 konsumsi buah-buahan yang meningkat 0,44 persen, 2 buah semangka merupakan komoditi unggulan
Lampung Tengah, 3 dukungan pemerintah terhadap pengembangan potensi daerah, 4 adanya perdagangan ekspor impor, dan 5 perkembangan teknologi
budidaya. Sedangkan faktor strategi eksternal yang menjadi ancaman bisnis buah