72 semangka CV SA adalah: 1 adanya produk buah musiman, 2 adanya alih fungsi
lahan, 3 terjadinya perubahan iklim dan cuaca, 4 kebijakan lulus uji kualitas buah, dan 5 hambatan masuk pendatang baru rendah.
7.2 Tahap Masukan Input Stage
Tahap masukan ini terdiri dari Matriks IFE Internal Factor Evaluation dan Matriks EFE External Factor Evaluation. Analisis kedua matriks tersebut
dibuat berdasarkan hasil identifikasi kekuatan Strengths, kelemahan Weaknesses sebagai faktor-faktor internal usaha dan faktor-faktor eksternal yang
terdiri dari peluang Opportunities dan ancaman Threats.
7.2.1 Analisis Matriks IFE Internal Factor Evaluation
Setelah diperoleh faktor strategis internal bisnis buah semangka CV Salim Abadi yang meliputi kekuatan Strengths dan kelemahan Weaknesses,
dilakukan pemberian kuesioner kepada 14 orang responden. Responden internal terdiri dari seorang General Manager yaitu Bapak Joko, dan responden eksternal
yakni Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Lampung Tengah, Bapak Haji Marno sebagai pesaing, enam orang petani mitra dan lima orang
petani musiman di Kabupaten Lampung Tengah. Kuesioner diberikan kepada responden guna pengisian Matriks IFE.
Matriks IFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan dari faktor- faktor internal yang terdapat pada perusahaan. Matris IFE menggambarkan
kondisi internal bisnis buah semangka yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dihitung berdasarkan bobot dan peringkat yang diambil.
Setiap responden melakukan pembobotan. Pembobotan dengan menggunakan paired comparison matrix sehingga diperoleh bobot dari masing-
masing variabel internal. Untuk selanjutnya bobot akhir yang dipakai merupakan pembobotan rata-rata dari 14 orang responden. Demikian halnya dengan
pemberian peringkat oleh masing-masing responden yang sama, peringkat akhir yang dipakai adalah rataan peringkat dari ketiga orang responden tersebut.
Setelah nilai bobot dan peringkat diperoleh baru dapat diketahui skor bobot tiap variabel. Nilai skor bobot ini merupakan hasil perkalian nilai bobot
rata-rata dengan nilai peringkat rata-rata. Kekuatan utama bagi perusahaan adalah
73 variabel kekuatan dengan skor bobot paling besar, sedangkan kelemahan utama
adalah variabel dengan skor bobot paling kecil.
Tabel 16.
Analisis Matriks IFE Bisnis Buah Semangka CV Salim Abadi No.
Faktor Strategis Internal Bobot Peringkat
Skor Bobot
Kekuatan 1. Pembagian kerja karyawan
yang jelas 0,0765 3,3571 0,2567
2. Mencakup pasar Jawa dan Sumatera
0,0820 3,9286 0,3220
3. Memiliki sistem pembukuan dan alat pengambilan
keputusan 0,0772 3,6429 0,2811
4. Memiliki SOP buah semangka sendiri
0,0762 3,486 0,2614 5. Memiliki petani Mitra dan
Musiman 0,0801 3,7143 0,2976
6. Input produksi terjamin ketersediaannya
0,0719 3,6429 0,2619 7. Fasilitas informasi manajemen
yang lengkap 0,0723 3,3571 0,2429
Total Kekuatan 1,9236
Kelemahan 8. Visi dan misi perusahaan
belum tertulis dan jelas 0,0776 2,5000 0,1940
9. Kegiatan promosi belum gencar
0,0744 1,9286 0,1435
10. Kontrak jual beli belum kuat 0,0769 2,9286 0,2253 11. SDM lapangan yang kurang
profesional 0,0797 2,2857 0,1878
12. Masih menggunakan sistem sewa lahan
0,0804 2,9286 0,2353 13. Belum mampu memenuhi
kebutuhan ekspor semangka 0,0749 2,8571 0,2139
Total Kelemahan 1,1998
Total Kekuatan dan Kelemahan 3,1234
Pada Matriks IFE bisnis buah semangka pada CV SA dapat dilihat urutan dari tingkat kekuatan utama hingga didapatkan tingkat kelemahan utama hasil
penilaian analisis adalah sebagai berikut : 1
Mencakup pasar Jawa dan Sumatera merupakan kekuatan utama bagi bisnis buah semangka CV SA. Tingkat penting relatif faktor ini terhadap
74
keberhasilan industri usaha buah semangka adalah sebesar 0,0820 dengan
nilai bobot skor sebesar 0,3220. Bisnis buah semangka CV SA dalam pemasarannya hingga saat ini telah mencakup pasar lokal di Pulau Jawa dan
Sumatera dengan tujuan pasar yaitu pasar induk di daerah Jakarta, Palembang, Jambi dan Lampung. Buah semangka yang telah dipasok ke pasar
induk tersebut kemudian disebar ke berbagai wilayah di pulau Jawa dan Sumatera oleh agen buah. CV SA mampu menyediakan kurang lebih 100 ton
buah semangka untuk pasar lokal. Dengan kemampuan menyerap pasar lokal ini, menjadikan CV SA memperoleh kemudahan dalam memasarkan produk
buah semangka. 2
Memiliki petani Mitra dan Musiman merupakan kekuatan kedua dalam bisnis buah semangka CV SA. Nilai bobot rata-rata faktor ini sebesar 0,0801 dengan
nilai bobot skor sebesar 0,2976. Pengusahaan buah semangka menuntut adanya tenaga kerja dalam pengelolaan usahataninya. Dalam mengelola
kegiatan usahatani buah semangka, CV SA memiliki petani Mitra dan Musiman. Petani Mitra telah menjadi bagian dari kegiatan bisnis buah
semangka CV SA sejak awal. Sedangkan petani Musiman merupakan petani yang menjadi tenaga kerja sepenuhnya bagi bisnis buah semangka CV SA
dalam usahatani semangka. Petani Musiman ini mulai dirintis setelah bisnis buah semangka CV SA berbadan hukum dan merupakan salah satu
pengembangan bisnis dari perusahaan dalam membuka lapangan pekerjaan bagai masyarakat sekitar.
3 Memiliki sistem pembukuan dan alat pengambilan keputusan merupakan
kekuatan selanjutnya dari bisnis buah semangka CV SA. Faktor ini memperoleh bobot rata-rata sebesar 0,0772 dengan nilai bobot skor sebesar
0,2811. Dalam pengembangan kegiatan bisnis buah semangka, CV SA telah menggunakan pembukuan dengan menggunakan sistem Accounting.
Pembukuan keuangan CV SA sudah tersusun rapi, jelas dan terperinci. Selain itu juga, alat pengambilan keputusan yang dilakukan oleh CV SA
menggunakan software dengan sistem Accosis. Sistem Accosis ini dapat mempermudah CV SA dalam mengetahui keadaan bisnis perusahaan serta
75 mempermudah dalam proses pengambilan keputusan dan kebijakan dalam
perusahaan. 4
Input produksi terjamin ketersediaannya termasuk pada faktor kekuatan yang dimiliki pada bisnis buah semangka CV SA. Bobot rata-rata faktor ini sebesar
0,0719 dan nilai bobot skor sebesar 0,2619. Membudidayakan buah semangka membutuhkan input produksi untuk menghasilkan buah semangka
yang berkualitas. Input produksi tersebut seperti benih, pupuk, pestisida dan alat pertanian. Untuk menjamin ketersediaan input produksi, CV SA
mempunyai kiosoutlet. KiosOutlet pertanian tersebut dibangun untuk menyediakan input produksi. Selain itu, sebagai integrasi bisnis buah
semangka untuk memperoleh keuntungan lebih dan mengatasi risiko yang dihadapi dalam budidaya buah semangka.
5 Memiliki SOP buah semangka sendiri merupakan salah satu kekuatan yang
dimiliki oleh bisnis buah semangka CV SA dengan bobot rata-rata sebesar 0,0762 dan nilai bobot skor sebesar 0,2614. CV SA dalam melakukan
kegiatan budidaya buah semangka menerapkan Standard Operational Procedure
yang telah disusun dalam SOP buah semangka sebagai pedoman budidaya. SOP tersebut mengadopsi beberapa teknik budidaya yang telah
dipelajari oleh Bapak Haji Nursalim dalam penggunaan teknologi budidaya semangka di Malaysia dan berdasarkan pengalaman usahatani semangka.
6 Pembagian kerja karyawan yang jelas merupakan salah satu faktor kekuatan
yang dimiliki oleh bisnis buah semangka CV SA. Faktor ini memiliki nilai bobot sebesar 0,0765 dengan nilai bobot skor sebesar 0,2567. Setiap
karyawan yang ada pada CV SA memiliki tugas dan tanggung jawab masing- masing. Dengan adanya pembagian kerja karyawan yang jelas tersebut
tentunya akan berdampak pada efisiensi tenaga dan waktu serta pertanggungjawaban akan lebih jelas terlihat.
7 Fasilitas informasi manajemen yang lengkap adalah salah satu dari kekuatan
yang dimiliki bisnis buah semangka CV SA dengan nilai bobot sebesar 0,0723 dan nilai bobot skor sebesar 0,2429. Adanya fasilitas informasi
manajemen yang lengkap dalam perusahaan seperti telepon, faksimail dan
76 jaringan internet akan membuat kinerja karyawan lebih produktif dan lebih
efisien. 8
Masih menggunakan sistem sewa lahan adalah kelemahan bisnis buah semangka CV SA selanjutnya dengan bobot rata-rata sebesar 0,0804 dan nilai
bobot skor sebesar 0,2353. Karakteristik budidaya semangka yang membutuhkan lahan yang luas seringkali menjadi kendala bagi perusahaan,
sehingga perusahaan masih menerapkan sistem sewa lahan meskipun di sisi lain harga sewa lahan masih termasuk murah. Namun dalam kegiatan
produksi buah semangka, hal ini menjadi kelemahan bagi perusahaan untuk dapat menyediakan buah semangka secara kontinyu sesuai target perusahaan.
9 Kontrak jual beli belum kuat merupakan kelemahan pada bisnis buah
semangka CV SA dengan bobot rata-rata sebesar 0,0769 serta nilai bobot skor sebesar 0,2253. Kegiatan transaksi yang terjadi pada perusahaan, baik
penjualan buah semangka kepada agen maupun pembelian pasokan dari distributor input produksi belum memiliki kekuatan kontrak. Kegiatan
transaksi masih berdasarkan atas kepercayaan dari kedua belah pihak saja. Hal ini menjadi kelemahan bagi perusahaan karena bisnis buah semangka CV
SA seringkali mendapat kerugian dari kontrak yang berdasarkan kepercayaan tersebut seperti agen pembeli buah semangka yang tidak membayar hasil
panen yang telah dijual. Serta distributor yang setelah memasok input produksi kemudian tidak pernah memasok input produksi kembali setelah
perusahaan membeli input produksi dalam jumlah yang banyak. 10
Belum mampu memenuhi kebutuhan ekspor semangka juga termasuk kelemahan bisnis buah semangka CV SA, dengan nilai bobot rata-rata sebesar
0,0749 dan nilai bobot skor sebesar 0,2139. CV SA yang sebelumnya pernah menandatangani kontrak perjanjian ekspor dengan Kementerian Pertanian
untuk melakukan ekspor buah semangka ke Dubai, Uni Emirat Arab, dan Singapura dengan jumlah pengiriman 25 ton setiap minggunya. Ternyata
perusahaan belum sanggup untuk memenuhi permintaan ekspor tersebut dikarenakan jumlah produksi yang sulit untuk dipenuhi secara kontinu dan
adanya persyaratan ekspor yang menjadi kendala perusahaan.
77 11
Visi dan misi perusahaan yang belum tertulis dan jelas merupakan suatu kelemahan bisnis buah semangka CV SA dengan bobot rata-rata sebesar
0,0776 dan nilai bobot skor sebesar 0,1940. Dalam menentukan arah kegiatan perusahaan baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek, perusahaan
sebaiknya menentukan tujuan tersebut dalam sebuah visi dan misi perusahaan. CV SA dalam menjalankan kegiatan usahanya memang memiliki
visi dan misi, namun masih secara tersirat dan belum tertulis dengan jelas. Visi dan misi bisnis buah semangka CV SA hanya sebatas harapan dan tujuan
dari pemilik dan general manager saja, seperti ingin melakukan kegiatan ekspor buah semangka tanpa dipaparkan dengan jelas untuk diketahui bagi
karyawan ataupun orang lain. Sehingga masih banyak karyawan yang belum mengetahui arah dan tujuan perusahaan jangka pendek dan jangka panjang.
12 SDM lapangan yang kurang profesional merupakan kelemahan yang cukup
mendapat perhatian pada bisnis buah semangka CV SA dengan bobot rata- rata sebesar 0,0797 dan nilai bobot skor sebesar 0,1878. Kegiatan produksi
buah semangka CV SA yang dilakukan di lapangan, diberikan tanggung jawab kepada SDM lapangan dalam mengatasi kegiatan dan kendala
budidaya. Namun SDM lapangan yang dimiliki oleh CV SA ini kurang berkompeten dalam bidang pendidikan. SDM tersebut hanya berdasarkan
pengalaman yang dimiliki dalam budidaya semangka dan tidak menempuh jenjang pendidikan di bidang pertanian. Sehingga sering terjadi kendala
dalam hal pemahaman dan tindak lanjut dari suatu masalah yang terjadi di lapangan sehingga membutuhkan waktu, biaya dan tenaga yang lebih. Hal ini
menjadi kelemahan bagi perusahaan. 13
Kegiatan promosi belum gencar merupakan kelemahan utama bisnis buah
semangka CV SA dengan nilai bobot rata-rata sebesar 0,0744 dan nilai bobot
skor sebesar 0,1435. CV SA kurang berupaya untuk mempromosikan diri dan produknya. Promosi dilakukan secara personal dan melalui Word of Mouth
WOM. Seperti contoh, CV SA belum memiliki plang papan nama perusahaan, hal ini menyebabkan masyarakat luar sulit untuk mengetahui
keberadaan CV SA. Kegiatan promosi yang dilakukan bisnis buah semangka CV SA belum intensif karena hanya berdasarkan pengetahuan petani
78 semangka maupun para konsumen buah agen buah semata. Petani maupun
konsumen agen buah melakukan pembelian dan juga kemitraan karena Brand
dari CV SA yang sebelumnya dijalankan oleh Bapak Haji Nursalim yang sebagai petani hingga saat ini menjadi anggota DPRD Tingkat Provinsi
Lampung. Berdasarkan hasil analisis IFE, dapat dilihat bahwa hasil akhir analisis
untuk kekuatan memiliki total skor bobot sebesar 1,9236, sedangkan nilai total bobot skor untuk kelemahan sebesar 1,1998. Nilai bobot skor untuk kekuatan
yang lebih besar dari nilai bobot skor kelemahan, maka dapat dikatakan bahwa dalam pengembangan bisnis buah semangka CV SA mampu memanfaatkan
kekuatan yang dimiliki perusahaan dan mampu mengatasi kelemahan yang ada. Hal ini juga menunjukkan bahwa responden memberikan pandangan yang cukup
tinggi pada faktor kekuatan dan respon yang relatif kecil untuk faktor kelemahan. Kekuatan utama bisnis buah semangka CV SA adalah mencakup pasar Jawa dan
Sumatera dalam penyerapan pasar usahanya dengan bobot skor sebesar 0,3220. Kelemahan utama bagi CV SA adalah kegiatan promosi yang belum gencar yaitu
hanya berdasarkan word of mouth dengan bobot skor sebesar 0,1435. Total skor dari matriks IFE bisnis buah semangka CV SA berjumlah 3,1234. Nilai ini di atas
nilai rataan sebesar 2,5 yang menunjukkan bahwa pengembangan bisnis buah semangka CV SA berada di atas rata-rata, yaitu perusahaan mampu
memanfaatkan kekuatannya dan meminimalkan kelemahannya dengan cukup baik.
7.2.2 Analisis Matriks EFE External Factor Evaluation