Pengamatan perilaku menelisik Metode Pengumpulan Data

3.4.2 Pengamatan individu dalam satu kelompok owa jawa

Individu owa jawa yang diamati difokuskan pada kelompok A yang terdiri dari 5 individu dan kelompok B yang terdiri dari 4 individu. Penelitian dimulai dengan penyesuian habituasi, pengenalan kelompok owa jawa dan identifikasi individu pada masing-masing kelompok tersebut. Habituasi oleh pengamat terhadap individu kelompok owa jawa dilakukan selama 1 minggu. Kemudian dilakukan identifikasi dengan mencatat karakteristik individu misalnya dari bentuk alis, bentuk tubuh, warna rambut, warna muka, kelenjar susu, cacat, dan lain-lain.

3.4.3 Pengamatan aktivitas harian

Pengamatan aktivitas harian owa jawa menggunakan scan sampling dengan interval waktu 15 menit. Metode scan sampling adalah pengamatan dengan mencatat aktivitas individu yang terlibat aktivitas harian pada suatu interval waktu, scan juga menunjukan banyaknya data aktivitas yang teramati dalam suatu interval waktu Altmann 1974. Pengamatan dilakukan setiap hari berdasarkan waktu aktif owa jawa. Waktu pengamatan dimulai pada pukul 06.00 - 17.30 WIB saat owa jawa mulai melakukan aktivitasnya Oktaviani 2009.

3.4.4 Pengamatan perilaku menelisik

Pengamatan perilaku menelisik terhadap individu owa jawa pada kelompok A dan B dilakukan menggunakan metode focal animal sampling dan ad libitum sampling. Metode focal animal sampling adalah pengamatan yang fokus mencatat perilaku dari suatu individu dalam waktu tertentu dan digunakan untuk mengetahui individu-individu yang terlibat perilaku menelisik. Metode ad libitum sampling adalah pengamatan dengan pencatatan perilaku menelisik sebanyak mungkin dari individu kelompok yang teramati. Kedua metode tersebut perlu digunakan agar data yang dihasilkan lengkap dan terperinci. Pengamatan dimulai pada pukul 06.00 - 17.30 WIB dan dikhususkan pada pukul 07.00 - 14.00 WIB, karena pada waktu tersebut banyak terjadi perilaku sosial termasuk perilaku menelisik Iskandar 2007. Setiap perilaku menelisik yang teramati dicatat secara detail meliputi tipe selisik autogrooming dan allogrooming, waktu, frekuensi, durasi perilaku, bagian tubuh yang ditelisik Gambar 3, posisi tubuh saat menelisik Gambar 3, jenis pohon telisik, penyebaran pohon telisik, ketinggian owa jawa dari lantai hutan, arsitektur dan strata pohon telisik, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku menelisik. Pengamatan dilakukan pada jarak aman sehingga tidak mengganggu aktivitas harian owa jawa. Jarak pengamat dengan owa jawa tergantung dari posisi owa jawa sampai jarak pandang tertentu pengamat dapat melihat aktivitasnya. Pengamat juga menggunakan binokuler untuk memperjelas perilaku menelisik owa jawa yang teramati. keterangan : Gambar 3 Klasifikasi bagian tubuh owa jawa yang menjadi objek selisik. Pencatatan data perilaku dilakukan secara continous recording, yaitu mencatat perilaku menelisik yang terjadi secara terus menerus sehingga semua perilaku dapat tercatat akurat dan memungkinkan pengamat dapat mengukur frekuensi, durasi aktivitas dan pola aktivitas Altmann 1974. Aktivitas harian dan perilaku menelisik owa jawa yang teramati didokumentasikan dengan kamera.

3.4.5 Kondisi fisik lingkungan cuaca, suhu, dan curah hujan