Aktivitas istirahat Aktivitas sosial

5.2.3.2 Aktivitas bergerak

Pergerakan kelompok A dalam mencari pohon pakan, pohon istirahat, ataupun mengelilingi wilayah jelajahnya dipimpin oleh induk jantan, diikuti anak, kemudian induk betina yang menggendong bayi, terakhir betina dewasa yang siap meninggalkan kelompok. Berbeda dengan kelompok B, pergerakan dimulai dengan pergerakan induk betina yang menggendong bayi, diikuti anak, terakhir induk jantan, namun urutan pergerakan ini tidak selalu sama, terkadang pula Kumis jantan dewasa atau Kum-kum jantan anak yang bergerak terlebih dahulu, sehingga pernah terlihat Kum-kum terpisah dari kedua induknya. Juga terlihat Asri individu dewasa yang siap meninggalkan kelompok terkadang terlihat bergerak lebih dahulu atau menghilang, kemudian kembali lagi. Pergerakan individu anak terlihat dalam bentuk kegiatan bermain dan loncat dari satu pohon ke pohon yang lain, serta bergelantungan. Sedangkan induk jantan dan betina pergerakan cenderung mendekati pohon pakan. Hal ini didukung dengan pernyataan Ladjar 1995 dalam Sutrisno 2001, bahwa pergerakan dari individu jantan dan betina dewasa ditujukan untuk mencari sumber pakan, melindungi kelompok, dan mengontrol wilayah teritorinya, sedangkan individu anak aktif melakukan pergerakan sebagai proses dalam upaya belajar untuk terpisah dari kelompok dan mencari pasangan dari kelompok lain. Aktivitas bergerak yang diamati dibagi ke dalam tiga bentuk aktivitas yaitu melompat, berjalan dan memanjat. Menurut Oktaviani 2009, pergerakan owa jawa dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti berayun, melompat, berjalan dengan kedua tungkainya, berjalan dengan keempat tungkainya dan memanjat. Aktivitas pergerakan yang sering dilakukan adalah aktivitas berjalan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Arief 1998, pergerakan secara berayun dilakukan owa jawa hampir 90 karena tipe pergerakan secara berayun efektif dilakukan owa jawa yang memiliki bahu dan pergelangan panjang.

5.2.3.3 Aktivitas istirahat

Aktivitas istirahat dimulai pada pagi hari setelah makan dan siang hari saat berteduh dari panasnya sinar matahari dan sore hari saat sampai ke pohon tidur. Menurut Sutrisno 2001, aktivitas istirahat termasuk dalam aktivitas diam dan periode tidak aktif, yang dibagi menjadi dua kategori yaitu istirahat panjang tidur dan istirahat pendek, dengan indikasi bahwa owa tidak melakukan aktivitas lain selama 10 menit atau lebih dan melanjutkan aktivitas lain setelahnya. Aktivitas istirahat singkat biasanya juga diselingi dengan aktivitas sosial. Berbeda dengan istirahat singkat, istirahat panjang dilakukan pada sore hari saat owa jawa tidur pada pohon tidurnya. Biasanya dalam pemilihan pohon tidur, owa jawa memilih pohon tidur yang berdekatan dengan pohon pakan. Terkadang, saat turun hujan deras pada sore hari owa jawa tidak sempat memasuki pohon tidur, sehingga tidur pada pohon pakan tersebut. Saat tidur owa jawa tidak selalu berada pada pohon yang sama, terkadang terpisah sampai puluhan meter. Sesuai dengan pernyataan Leighton 1987 bahwa owa jawa bisa tidur pada pohon yang sama ataupun pohon yang terpisah sampai jarak 100 m. Owa jawa tidur pada percabangan batang besar dengan posisi berbaring atau duduk, menekuk kedua lutunya hingga dada dan menundukan kepalanya. Owa jawa tidak membuat sarang, hanya tidur pada percabangan besar yang dapat menopang tubuhnya sehingga tidak jatuh saat bergeser. Owa jawa induk jantan cenderung akan tidur dengan anak, sedangkan induk betina yang mengendong bayi atau betina dewasa akan tidur di tempat terpisah pada ketinggian tertentu, biasanya pada tajuk atas yang merupakan strategi untuk menghindari predator. Hal ini didukung pernyataan Oktaviani 2009 owa jawa cenderung memilih pepohonan dengan kanopi besar pada tajuk lapisan tengah sampai atas.

5.2.3.4 Aktivitas sosial

Aktivitas sosial merupakan suatu bentuk aktivitas yang erat kaitannya dengan hubungan antar individu, antar kelompok owa jawa ataupun antar jenis primata lain. Aktivitas sosial antara lain aktivitas bersuara, main, menelisik, reproduksi, dan ribut dengan kelompok owa jawa lain. Aktivitas bersuara dilakukan pada pagi hari oleh betina dewasa dan saat ada bahaya atau bentrok dengan kelompok owa jawa lain. Saat merasa terganggu oleh kehadiran kelompok owa jawa lain biasanya individu betina dewasa akan mengeluarkan suara disusul individu anak, sedangkan jantan dewasa akan berhadapan langsung dengan jantan dewasa kelompok owa jawa lain. Aktivitas bentrok juga disebut aktivitas ribut, aktivitas ini akan berlangsung lama tergantung jika salah satu kelompok mengalah dan meninggalkan lokasi ribut. Aktivitas bermain yang dilakukan anak merupakan upaya pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pergerakan, dan komunikasi sosial. Aktivitas bermain dilakukan dengan cara berkejar-kejaran ataupun tarik-menarik. Selama pengamatan terlihat anak bermain dengan bayi yang masih digendong induknya, yaitu dengan cara menarik-narik dan menggigit anggota tubuh bayi, selain itu terlihat pula anak owa jawa bermain dengan anak primata lain seperti surili. Aktivitas bermain ini biasanya dilakukan pada pohon yang tinggi sehingga terhindar dari gangguan predator. Perilaku menelisik dibagi menjadi dua tipe yaitu menelisik sendiri garuk dan selisik sendiri dan menelisik pasangan. Perilaku menelisik biasanya relatif sangat singkat, sekitar 5 sampai 600 detik satu kali periode menelisik. Aktivitas bermain, bersuara, reproduksi dan menelisik merupakan bentuk komunikasi sosial antara individu yang melakukannya, jarangnya kontak sosial menyebabkan renggangnya hubungan antar keduanya.

5.2.4 Perilaku menelisik owa jawa