Aktivitas Harian Aktivitas Harian dan Perilaku Menelisik (Grooming) Owa Jawa (Hylobates moloch Audebert, 1798) di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Provinsi Jawa Barat

bersuara pada pohon yang sama, umumnya jenis Ficus sp. yang sedang berbuah. Owa jawa tidur pada pohon yang berdekatan dengan pohon pakan. Faktor yang menentukan perilaku makan owa jawa, antara lain adalah teknik makan, tempat dan ketinggian, komposisi pakan, bagian yang dimakan, variasi pakan, jumlah pakan, dan pola pergerakan Bismark 1984. 3. Istirahat Istirahat merupakan kegiatan di luar periode aktif dalam aktivitas harian satwa. Owa jawa memiliki pohon tidur tertentu untuk beristirahat dalam daerah jelajahnya. Pohon tersebut merupakan titik awal dan akhir dari seluruh aktivitas hariannya Keppeler 1981 dalam Sutrisno 2001. Pohon tidur yang biasanya dipilih owa jawa adalah pohon yang memiliki tajuk besar mulai lapisan tengah sampai lapisan atas pohon. Biasanya pohon tersebut merupakan pohon dominan dengan ketinggian lebih dari 34 meter Ladjar 1995 dalam Sutrisno 2001. 4. Perilaku sosial Beberapa perilaku sosial owa jawa adalah vocalization bersuara, playing bermain, dan grooming berkutu-kutuan. Perilaku bersuara owa jawa ditunjukan dengan suara nyanyian sebelum memulai aktivitas pada pagi hari untuk memberitahukan keberadaan dan tanda pada keluarga owa jawa lainnya bahwa daerah tersebut merupakan daerah terirorialnya. Terdapat empat jenis suara yaitu suara betina untuk menandakan teritorialnya, suara jantan saat berjumpa dengan kelompok lain, suara yang dikeluarkan bersama antar keluarga saat terjadi konflik, dan suara dari anggota keluarga sebagai tanda bahaya Supriatna Wahyono 2000. Perilaku main ditunjukan oleh individu muda sebagai bagian dari aktivitas hariannya Ladjar 1995 dalam Sutrisno 2001. Menurut DeVore dan Eimerl 1987 dalam Sutrisno 2001, perilaku berkutu-kutuan merupakan suatu sarana yang sangat berguna untuk menjalin hubungan sosial antara anggota kelompok dan tujuan lainnya.

2.3 Aktivitas Harian

Owa jawa lebih bersifat arboreal dan jarang turun ke tanah. pergerakan dari pohon satu ke pohon lain dilakukan dengan bergelayutan brankiasi. Owa jawa merupakan satwa arboreal murni sehingga membutuhkan hutan dengan kanopi antar pohon berdekatan. Habitat yang sesuai bagi owa jawa adalah hutan dengan tajuk relatif tertutup dan tajuk pohon tersebut punya cabang horizontal. Faktor manusia dapat menjadi pembatas habitat owa jawa, aktivitas ini seperti adanya jalan pembuatan jalan Ladjar 2002. Daerah jelajah owa jawa berkisar 16 - 17 ha dan wilayah jelajah harian mencapai 1500 m Supriatna Wahyono 2000. Owa jawa aktif pada siang hari diurnal dan siang hari digunakan untuk beristirahat dan mencari kutu. Malam hari owa jawa tidur pada percabangan pohon. Menurut Purwanto 1992, aktivitas harian owa jawa dalam memenuhi kebutuhan hidupnya mempunyai suatu pola penggunaan waktu. Aktivitas hariannya dimulai dengan mengeluarkan suara yang menandai awal dimulainya aktivitas harian dan berakhir saat owa jawa melakukan istirahat panjang atau tidur. Ditambahkan oleh Sinaga 2003, owa jawa aktif mulai pukul 05.30 - 17.30 WIB yang ditandai dengan mencapai pohon tidurnya untuk beristirahat. Aktivitas owa jawa dalam mencari makan dilakukan pada pagi hari dan setelah istirahat di siang hari sampai menjelang sore hari. Owa jawa merupakan satwa frugivorus yang memakan buah-buahan masak, kaya akan gula dan banyak mengandung air. Karena bersifat monogami dan teritorial, maka owa jawa selalu bergerak bersama dengan kelompoknya dalam mencari makan dan dipimpin oleh betina dewasa Sinaga 2003. Menurut Kappeler 1981 dalam Oktaviani 2009, saat melakukan aktivitas makan, owa jawa akan berdiam pada satu tempat dengan berbagai posisi seperti duduk, bergantung, dan berdiri dengan satu atau dua tungkainya bebas untuk mengambil makanan. Aktivitas bergerak owa jawa merupakan aktivitas yang dilakukan sepanjang hari. Menurut Arief 1998, bentuk perpindahan atau pergerakan owa jawa adalah dengan cara berayun di cabang pohon menggunakan kedua tangannya branchiation. Menurut Sinaga 2003, melalui brankiasi owa jawa dapat berayun hingga sejauh 3 m dalam sekali ayun, dan mampu meloncat sejauh 9 m dari satu cabang ke cabang lainnya. Pergerakan secara berayun ini dilakukan hampir 90 dan owa jawa jarang bergerak dengan menggunakan telapak kaki. Sutrisno 2001 menyatakan bahwa waktu istirahat owa jawa adalah ketika owa jawa tidak melakukan kegiatan yang terlalu banyak mengeluarkan energi dari tubuhnya. Pemilihan tajuk bertujuan sebagai strategi untuk mengurangi tindakan pemangsaan oleh predator.

2.4 Organisasi Sosial