nutrisi dan energi untuk dapat melanjutkan aktivitas hariannya. Aktivitas harian owa jawa dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Saat cuaca cerah waktu aktif owa jawa
akan lebih panjang sehingga aktivitas hariannya akan lebih bervariasi sedangkan saat cuaca mendung atau hujan owa jawa akan lebih banyak diam atau cepat
memasuki pohon tidur.
5.2.3.1 Aktivitas makan
Owa jawa merupakan primata pemakan buah frugivorous. Owa jawa menyukai buah matang, mengandung banyak gula dan berair, sebagian besar
adalah buah fikus Leighton 1987. Buah banyak mengandung karbohidrat tetapi kandungan proteinnya kurang, sehingga sebagai tambahan owa jawa sering
memakan daun muda atau serangga yang banyak mengandung protein. Rowe 1999 menyebutkan bahwa presentase pakan owa jawa di alam adalah 61 buah,
38 daun, 1 bunga, serangga, ulat bulu, rayap dan madu. Aktivitas makan juga termasuk aktivitas awal dimulainya aktivitas harian.
Kelompok owa jawa yang pohon tidurnya dekat dengan pohon pakan akan melakukan aktivitas makan pada awal kegiatannya, sedangkan kelompok owa
jawa yang pohon tidurnya berjauhan dengan pohon pakan akan lebih dahulu melakukan aktivitas bergerak dan mencari pohon pakan, kemudian melakukan
aktivitas makan pada pohon pakan tersebut. Owa jawa terkadang makan pada pohon pakan yang berbeda, seluruh individu owa jawa tidak selalu harus berada
dalam satu pohon pakan yang sama. Owa jawa yang terdapat di Cikaniki – Citalahab banyak memakan buah dari
liana ficus sp, seperti fikus besar, fikus oren, fikus kuning dan pohon fikus, selain itu juga sering memakan daun dari liana lolo dan daun hamerang, juga dijumpai
memakan bunga dari efipit. Hal ini didukung penelitian Rahayu 2002 di Cikaniki – Citalahab, bahwa terdapat 34 jenis pakan owa jawa, diantaranya
berasal dari famili Moraceae seperti hamerang Ficus globosa, kiara Ficus involuctra dan darangdan Ficus sinuata serta beberapa jenis dari famili
Fagaceae seperti saninten Castanopsis argentea dan ki anak Castanopsis acuminatissima.
5.2.3.2 Aktivitas bergerak
Pergerakan kelompok A dalam mencari pohon pakan, pohon istirahat, ataupun mengelilingi wilayah jelajahnya dipimpin oleh induk jantan, diikuti anak,
kemudian induk betina yang menggendong bayi, terakhir betina dewasa yang siap meninggalkan kelompok. Berbeda dengan kelompok B, pergerakan dimulai
dengan pergerakan induk betina yang menggendong bayi, diikuti anak, terakhir induk jantan, namun urutan pergerakan ini tidak selalu sama, terkadang pula
Kumis jantan dewasa atau Kum-kum jantan anak yang bergerak terlebih dahulu, sehingga pernah terlihat Kum-kum terpisah dari kedua induknya. Juga
terlihat Asri individu dewasa yang siap meninggalkan kelompok terkadang terlihat bergerak lebih dahulu atau menghilang, kemudian kembali lagi.
Pergerakan individu anak terlihat dalam bentuk kegiatan bermain dan loncat dari satu pohon ke pohon yang lain, serta bergelantungan. Sedangkan induk jantan
dan betina pergerakan cenderung mendekati pohon pakan. Hal ini didukung dengan pernyataan Ladjar 1995 dalam Sutrisno 2001, bahwa pergerakan dari
individu jantan dan betina dewasa ditujukan untuk mencari sumber pakan, melindungi kelompok, dan mengontrol wilayah teritorinya, sedangkan individu
anak aktif melakukan pergerakan sebagai proses dalam upaya belajar untuk terpisah dari kelompok dan mencari pasangan dari kelompok lain.
Aktivitas bergerak yang diamati dibagi ke dalam tiga bentuk aktivitas yaitu melompat, berjalan dan memanjat. Menurut Oktaviani 2009, pergerakan owa
jawa dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti berayun, melompat, berjalan dengan kedua tungkainya, berjalan dengan keempat tungkainya dan memanjat.
Aktivitas pergerakan yang sering dilakukan adalah aktivitas berjalan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Arief 1998, pergerakan secara berayun dilakukan owa
jawa hampir 90 karena tipe pergerakan secara berayun efektif dilakukan owa jawa yang memiliki bahu dan pergelangan panjang.
5.2.3.3 Aktivitas istirahat