Profil pohon selisik Penyebaran pohon selisik

5.2.5.1 Profil pohon selisik

Owa jawa merupakan primata arboreal sejati karena menghabiskan seluruh waktu aktifnya ditajuk pohon. Pohon telisik owa jawa terbagi dalam 3 bentuk strata tajuk, yaitu strata A, B dan C. Dari contoh pohon yang diambil 40 pohon pada masing-masing kelompok menggambarkan bahwa perilaku menelisik owa jawa kelompok A dan B banyak dilakukan pada pohon dengan urutan strata tajuk yaitu strata A, B dan C. Berdasarkan penelitian Hadi 2002, urutan strata tajuk A, B dan C yang digunakan owa untuk beraktivitas menunjukan bahwa habitat owa jawa di sekitar Cikaniki telah terganggu. Penggunan strata A oleh owa jawa untuk perilaku menelisik diduga sebagai upaya perlindungan diri terhadap gangguan dan predator sehingga owa cenderung memilih pohon dengan strata tajuk teratas. Masing-masing kelompok tersebut memiliki komposisi strata tajuk yang berbeda dan koordinat pohon telisik yang berbeda pula. Individu yang terlibat perilaku menelisik menggunakan strata tajuk tertentu sesuai kebutuhan perilaku. Jenis pohon dengan strata tajuk A dan sangat sering digunakan owa jawa untuk perilaku menelisik adalah rasamala Altingia excelsa. 5.2.5.2 Dominansi pohon selisik Owa jawa memanfaatkan 322 individu pohon untuk perilaku menelisik, yang berasal dari 47 jenis pohon. Pohon tersebut diklasifikasikan ke dalam 25 famili dengan 8 famili dominan diantaranya Fagaceae yang memiliki jumlah pohon terbanyak diantaranya pasang Quercus sundaica, ki ronyok Castanopsis acuminatissima, pasang kelapa Lithocarpus sp., ki hiur Castanopsis javanica, saninten Castanopsis argentea dan kalimorot Castanopsis tunggurut nama latin diperoleh dari pustaka Priyadi et al. 2010. Pohon dari famili Fagaceae memiliki ciri-ciri yaitu pohon dengan batang bebas cabang pendek dan batang melekuk, kulit berwarna abu-abu mengelupas dan banyak tanin Laboratorium Ekologi Hutan 2004. Pohon yang paling dominan yang digunakan owa jawa kelompok A dan B untuk perilaku menelisik yaitu rasamala Altingia excelsa namun tidak termasuk ke dalam famili dominan. Rasamala merupakan salah satu kanopi tajuk utama di Taman Nasional Gunung Halimun Salak Oktaviani 2009. Rasamala memiliki tajuk rimbun dengan batang kokoh, percabangannya banyak dan mencapai ketinggian di atas 26 m. Hal tersebut membuat pohon rasamala cocok digunakan pada aktivitas menelisik. Owa jawa yang melakukan aktivitas menelisik pada pohon rasamala akan terlindungi dari panas matahari dan gangguan predator. Rasamala memiliki tajuk pohon lebat dengan daun tunggal dan biasanya tumbuh pada hutan primer daerah ketinggiam 500 - 1700 mdpl Sastrapradja et al. 1977. Setiap jenis pohon memiliki satu model pertumbuhan yang khas untuk setiap jenisnya. Model pertumbuhan ini dikenal dengan istilah model arsitektur. Terdapat 4 model arsitektur pohon yg digunakan owa untuk menelisik antara lain Attims, Rauh, Massart, dan Scarrone. Rasamala memiliki model arsitektur Scarrone, yaitu pohon dengan batang monopodial, percabangan berseling ritmik dan ortotropik, namun rasamala bukan merupakan jenis pohon dengan model arsitektur dominan. Model arsitektur pohon dominan adalah model Attims dengan jumlah pohon terbanyak yang berasal dari 16 famili yang berbeda. Puspa Schima walichii merupakan jenis pohon dengan model arsitektur Attims. Puspa juga termasuk jenis pohon yang banyak digunakan untuk aktivitas menelisik.

5.2.6 Faktor yang mempengaruhi perilaku menelisik owa jawa