presentase terbesar pada selang 1 sampai 30 detik yaitu sebesar 98,7 dan 98,0. Perilaku allogrooming berada pada selang 31 sampai 60 detik dengan presentase
terbesar yaitu 55,3 Tabel 17. Tabel 17 Perilaku menelisik kelompok A dan B pada selang durasi 30 detik
No. Selang Durasi
Perilaku detik Frekuensi
Frekuensi Relatif G
S P
G S
P 1
0-30 542
50 77
98,7 98,0
23,1 2
31-60 6
184 1,1
0,0 55,3
3 61-90
15 0,0
0,0 4,5
4 91-120
1 44
0,0 1,9
13,2 5
121-150 0,0
0,0 0,0
6 151-180
1 6
0,2 0,0
1,8 7
181-210 0,0
0,0 0,0
8 211-240
3 0,0
0,0 0,9
9 241-270
0,0 0,0
0,0 10
271-300 3
0,0 0,0
0,9 11
301-330 0,0
0,0 0,0
12 331-360
1 0,0
0,0 0,3
keterangan : G garuk, S selisik sendiri, dan P selisik pasangan
5.1.4.6 Bagian tubuh owa jawa yang ditelisik
Berdasarkan hasil pengamatan, terdapat 20 bagian tubuh yang menjadi objek selisik Tabel 18. Pada perilaku garuk dan selisik sendiri bagian kaki
merupakan bagian tubuh yang paling sering ditelisik, pada allogrooming bagian punggung merupakan bagian tubuh yang paling sering ditelisik Lampiran 4.
Tabel 18 Bagian tubuh owa jawa yang ditelisik berdasarkan tipe selisik
No Bagian
Frekuensi Frekuensi Relatif
G S
P G
S P
1 Kaki
144 27
35 23,5
46,6 8,1
2 Tangan
105 8
45 17,2
13,8 10,4
3 Paha
96 12
17 15,7
20,7 3,9
4 Perut
55 2
25 8,9
3,4 5,8
5 Muka
40 2
1 6,5
3,4 0,2
6 Ketiak
25 10
4,1 0,0
2,3 7
Bokong 23
47 3,8
0,0 10,9
8 Dada
19 2
3,1 0,0
0,5 9
Lutut 19
4 2
3,1 6,9
0,5 10
Punggung 16
189 2,6
0,0 43,6
11 Leher
14 7
2,3 0,0
1,6 12
Pinggang 13
1 32
2,1 1,7
7,4 13
Selangkangan 13
1 3
2,1 1,7
0,7 14
Kepala 12
16 1,7
0,0 3,7
15 Bahu
9 2
1,5 0,0
0,5 16
Kuping 4
0,6 0,0
0,0 17
Dagu 3
0,5 0,0
0,0 18
Jari 1
0,2 0,0
0,0 19
Sikut 1
0,2 0,0
0,0 20
Telapak tangan 1
0,0 1,7
0,0 keterangan : G garuk, S selisik sendiri, dan P selisik pasangan
3,6 10,5
24,9 29,4
19,6 11,5
0,5 5
10 15
20 25
30 35
15-10 16-20
21-25 26-30
31-35 36-40
41-45 Ketinggian Owa Jawa dari Lantai Hutan m
92,2
1,5 6,4
0,0 0,0
96,1
2,0 1,9
0,0 0,0
67,6
0,0 0,0
30,9 1,5
20 40
60 80
100 120
Duduk Tiduran
Gantung Duduk dan Tiduran
sebaliknya Duduk dan Gantung
sebaliknya
Posisi Owa Jawa Autogrooming
Garuk Autogrooming
Selisik Sendiri Allogrooming
Selisik pasangan
5.1.4.7 Posisi owa jawa saat menelisik
Pada perilaku autogrooming garuk dan selisik sendiri dan allogrooming posisi duduk merupakan posisi dominan Gambar 17. Pada perilaku garuk posisi
duduk memiliki presentase sebesar 92,2, perilaku selisik sendiri posisi duduk memiliki presentase sebesar 96,1. Pada perilaku allogrooming posisi duduk
menempati posisi dominan sebesar 67,6. Posisi gabungan antara posisi duduk dan posisi tiduran ataupun posisi duduk dan posisi gantung hanya dipakai pada
perilaku allogrooming Lampiran 4.
Gambar 17 Grafik presentase posisi owa jawa kelompok A dan B saat menelisik.
5.1.4.8 Ketinggian owa jawa saat menelisik dari lantai hutan