Pola perilaku dan durasi perilaku menelisik owa jawa berdasarkan interval waktu aktif

selisik. Hal ini berarti komposisi owa jawa yang lebih besar menyebabkan perilaku menelisik yang terjadi semakin besar pula dibandingkan frekuensi perilaku menelisik individu anak.

5.2.4.4 Pola perilaku dan durasi perilaku menelisik owa jawa berdasarkan interval waktu aktif

Perilaku menelisik dilakukan selama waktu aktif owa jawa, yaitu dimulai saat owa jawa memulai perilaku hariannya. Perilaku autogrooming dan allogrooming dilakukan pada waktu tertentu sehingga membentuk suatu pola dan meningkat saat istirahat dan setelah makan, juga dijumpai pula sesaat sebelum tidur panjang. Saat istirahat duduk selama sejam sebelum tidur pada sore, owa jawa menghabiskan waktunya dengan perilaku sosial seperti bersuara, menelisik grooming, dan bermain Leighton 1987. Perilaku autogrooming lebih banyak dilakukan pada pagi hari sedangkan perilaku allogrooming lebih sering dilakukan pada siang hari. Autogrooming dominan dilakukan pada pagi hari dengan frekuensi perilaku yang sangat besar sehingga cenderung menurun pada siang dan sore hari. Hal ini sesuai dengan pernyataan Chiarello 1995 dalam Nugraha 2006, bahwa frekuensi selisik tertinggi monyet howler cokelat terjadi pada pagi hari. Sedangkan allogrooming penyebaran perilakunya hampir merata mulai pagi hingga siang, meningkat drastis pagi hari dan menurun pada sore hari. Akumulasi kotoran yang menempel di bagian tubuh yang sulit dijangkau ini diduga dapat dihilangkan dengan aktivitas selisik pasangan saat istirahat pendek pada pagi hari. Pada perilaku garuk frekuensi aktivitas tiap jam cenderung berfluktuatif dan meningkat drastis pukul 8.00 WIB dan menurun drastis mulai jam 14.00 WIB, sedangkan perilaku selisik sendiri cenderung datar dan meningkat drastis pada jam 16.00 WIB. Perilaku selisik pasangan memiliki frekuensi terendah pada pagi hari dan meningkat drastis pada jam 14.00 WIB. Secara umum, pada waktu aktifnya owa jawa cenderung lebih dominan melakukan perilaku garuk meskipun pada jam tertentu lebih banyak terlihat perilaku selisik pasangan, yaitu pada jam 12.00 WIB, 14.00 WIB, dan 17.00 WIB. Sedangkan perilaku selisik sendiri memiliki frekuensi paling rendah pada setiap jam di waktu aktifnya. Perilaku autogrooming berada pada selang durasi antara 1 – 180 detik per satu kali perilaku, dengan presentase perilaku terbesar berada pada selang 1 – 30 detik. Sedangkan perilaku allogrooming berada pada selang antara 1 – 360 detik per satu kali perilaku, dengan nilai presentase perilaku terbesar berada pada selang 31 – 60 detik. Reichard dan Sommer 1994 menyatakan bahwa perilaku menelisik Hylobates lar sebesar 5,2 dari perilaku hariannya dengan kisaran waktu sekitar 10 jam 5.30 – 15.30 WIB untuk allogrooming dan 15 detik 2 - 108 detik untuk perilaku autogrooming.

5.2.4.5 Bagian tubuh owa jawa yang ditelisik