BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Owa jawa Hylobates moloch Audebert, 1798 merupakan primata endemik pulau jawa yang berasal dari famili Hylobatidae. Owa jawa hidup di hutan primer,
hutan sekunder, dan hutan hujan tropis Rowe 1999. Salah satu kawasan yang merupakan habitat owa jawa adalah Taman Nasional Gunung Halimun Salak
TNGHS. Penetapan TNGHS berdasarkan keputusan Menteri Kehutanan Nomor 175Kpts-II2003 yang sebelumnya merupakan perubahan fungsi kawasan eks
Perum Perhutani atau eks Hutan Lindung dan Hutan Produksi Terbatas disekitar Taman Nasional Gunung Halimun. Kawasan TNGHS juga merupakan hutan
hujan tropis terbesar yang tersisa di pulau Jawa. Saat ini keberadaan owa jawa semakin berkurang, diperkirakan hanya
tersisa antara 2.000 - 4.000 ekor Permenhut 2008. Penyebab penurunan populasi adalah kerusakan dan kehilangan habitat, penangkapan untuk hewan peliharaan,
perdagangan illegal SSC 2000 dalam Andayani et al. 2008 dan Permenhut 2008. Owa jawa telah dilindungi menurut PP No.7 Tahun 1999, termasuk kategori
terancam punah Endangered dari kategori International Union for Corservation of Nature IUCN, berubah menjadi genting Critically Endangered tahun 2000,
serta Appendiks I dari ketegori The Convention on International Trade in Endangered Spesies CITES.
Penurunan populasi owa jawa di TNGHS perlu dihindari, sehingga dilakukan pengelolaan populasi dan habitat owa jawa. Pengelolaan populasi dan
habitat ini bertujuan agar owa jawa dapat melakukan aktivitas harian tanpa mengalami gangguan atau terisolasi. Owa jawa merupakan satwa diurnal yang
melakukan aktivitas pada pagi hari mulai pukul 05.45 - 17.20 WIB, ditandai dengan mencapai pohon tidurnya untuk beristirahat Oktaviani 2009.
Secara umum aktivitas harian owa jawa dibagi ke dalam empat aktivitas utama, yaitu makan makan atau minum, istirahat duduk, menggantung, tiduran,
dan berjemur, bergerak meloncat, memanjat, dan berjalan dan sosial bersuara, bermain, garuk, dan grooming. Owa jawa setiap harinya dapat menghabiskan
waktu sekitar 11 jam untuk melakukan aktivitas hariannya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Priyanto 1999 dalam Sutrisno 2001 yang menyebutkan bahwa owa
jawa dalam melakukan aktivitas hariannya rata-rata menghabiskan waktu dengan kisaran waktu terpendek 11 jam 42 menit 12 detik dan kisaran waktu terpanjang
12 jam 19 menit 25 detik. Aktivitas yang erat kaitannya dengan interaksi individu atau kelompok owa
jawa adalah aktivitas sosial. Aktivitas sosial owa jawa meliputi menelisik grooming, bersuara vocalization, reproduksi, dan bermain playing. Salah satu
aktivitas sosial yang memiliki fungsi ganda yaitu fungsi kesehatan dan fungsi sosial adalah perilaku menelisik. Menelisik merupakan kegiatan mencari dan
mengambil kotoran atau parasit dari permukaan kulit dan rambut, juga merupakan bentuk komunikasi antar inidividu. Perilaku menelisik dapat dilakukan sendiri
autogrooming atau berpasangan allogrooming. Hal ini menarik untuk dikaji sehingga dapat diketahui perilaku menelisik
owa jawa di alam dalam keseluruhan aktivitas hariannya dan faktor alami yang mempengaruhi perilaku menelisik. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai pertimbangan dalam pengelolaan populasi dan habitat sehingga kelestarian owa jawa di Taman Nasional Gunung Halimun Salak TNGHS dapat
terjaga serta memberikan rujukan dalam pengembangan ekowisata untuk menentukan waktu terbaik pengamatan perilaku menelisik owa jawa di alam.
1.2 Tujuan Penelitian