Populasi dan penyebaran Habitat dan pakan

matang secara seksual, jarang terlibat aktivitas territorial dan terkadang terisolasi dari anggota kelompok lain. 4. Dewasa : 6 tahun, individu yang telah memiliki ukuran tubuh maksimal, hidup berpasang-pasangan atau soliter dan sudah dapat melakukan aktivitas teritorial.

2.1.3 Populasi dan penyebaran

Estimasi populasi owa jawa di Jawa Barat Ujung Kulon, Gunung Halimun - Salak, Gunung Gede - Pangrango, Gunung Papandayan, Telaga Warna, Gunung Simpang, dan Gunung Tilu dengan luas hutan 1.581 km 2 adalah 2.846 individu sedangkan di Jawa Tengah Dieng Plateu dan Gunung Slamet dengan luas habitat 128,6 km 2 adalah 588 individu Supriatna 2006. Saat ini keberadaan owa jawa semakin berkurang, diperkirakan hanya tersisa antara 2.000 - 4.000 ekor Permenhut 2008. Penyebaran owa jawa meliputi wilayah Gunung Honje, Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Gunung Masigit, Gunung Tampomas, Suaka Margasatwa Gunung Sawal, Gunung Tilu, Gunung Papandayan dan pernah dilaporkan daerah penyebarannya mencapai Gunung Slamet dan Dieng di Jawa Tengah Supriatna Wahyono 2000.

2.1.4 Habitat dan pakan

Kappeler 1984 membagi habitat owa jawa ke dalam zona vegetasi hutan dataran rendah 0 - 500 mdpl, hutan dataran tinggi 500 - 1.000 mdpl, dan hutan sub pegunungan atau pegunungan bawah 1.000 - 1.500 mdpl. Sebagai adaptasi ekologis, owa jawa dapat mendiami habitat hutan campuran dengan ketinggian antara 1.000 - 2.000 mdpl dan topografi bergelombang sampai pegunungan Pasang 1989. Habitatnya juga berada pada hutan primer, hutan sekunder dan hutan hujan tropis dengan ketinggian ≤ 1.500 mdpl Rowe 1999. Sedangkan menurut Supriatna dan Wahyono 2000, owa jawa jarang ditemukan di hutan pada ketinggian lebih dari 1.500 mdpl, karena pada ketinggian tersebut jarang terdapat sumber pakan owa jawa. Menurut Nowak 1999, tidak ditemukannya owa jawa pada daerah yang lebih tinggi kemungkinan disebabkan oleh perubahan vegetasi yang memiliki kekayaan jenis lebih rendah, pohon jarang dengan tajuk yang tidak lebat dan kokoh sehingga akan menyulitkan pergerakan owa jawa sebagai satwa arboreal. Owa jawa mengkonsumsi ± 125 jenis tumbuhan yang berbeda. Bagian tumbuhan yang sering dimakan adalah buah, biji, bunga, dan daun muda. Selain itu mereka juga memakan ulat pohon, rayap, madu, dan beberapa jenis serangga lainnya Supriatna Wahyono 2000. Presentase pakan owa jawa di alam adalah 61 buah, 38 daun, 1 bunga, serangga, ulat bulu, rayap, dan madu Rowe 1999. Bagian tumbuhan yang sering dimakan adalah buah, biji, bunga, dan daun muda Supriatna Wahyono 2000. Menurut Bismark 1991 dalam Prastyono 1999, suku Hylobatidae merupakan satwa frugivorous, karena lebih banyak makan buah-buahan daripada jenis pakan lainnya. Buah lebih banyak mengandung karbohidrat namun kurang kandungan proteinnya, sehingga sebagai tambahan owa jawa memakan daun muda yang banyak mengandung protein.

2.2 Perilaku