Kadar serat pangan TTM

1S. Perlakuan FOC-1S terbukti dapat mengurangi jumlah siklus pemanasan bertekanan- pendinginan dengan tetap meningkatkan kadar RS tepung talas. Perhitungan analisis kadar pati resisten TTM dapat dilihat pada Lampiran 6.

4.2.6. Kadar serat pangan TTM

Perlakuan pemanasan bertekanan-pendinginan OC berpengaruh nyata p0,05 meningkatkan kadar serat pangan total TTM. Penambahan jumlah siklus pemanasan bertekanan-pendinginan juga memiliki pengaruh yang signifikan p0,05 dalam meningkatkan kadar serat pangan total. Hal ini dibuktikan oleh perlakuan 1 siklus pemanasan bertekanan-pendinginan OC-1S yang mampu meningkatkan kadar serat pangan total menjadi 0,38 kali lipat jika dibandingkan dengan kontrol Gambar 11. Perlakuan 2 siklus pemanasan bertekanan-pendinginan OC-2S, fermentasi dengan 1 siklus pemanasan bertekanan-pendinginan FOC-1S dan fermentasi dengan 2 siklus pemanasan bertekanan-pendinginan FOC-2S paling berpengaruh signifikan p0,05 dalam meningkatkan kadar serat pangan total sebesar 2 kali lipat jika dibandingkan dengan kontrol Gambar 11. Gambar 11. Pengaruh fermentasi dan siklus OC terhadap kadar serat pangan total TTM Keterangan: Huruf yang sama pada diagram batang menunjukkan nilai yang tidak berbeda nyata dengan taraf nyata λ5 , α= 5 , setelah dilakukan uji statistik dengan BNT pada SPSS 17.0 Notasi: K kontrol, tanpa fermentasi dan OC, OC-1S 1 siklus OC, OC-2S 2 siklus OC, F fermentasi, tanpa OC, FOC-1S fermentasi dengan 1 siklus OC FOC-2S fermentasi dengan 2 siklus OC. Peningkatan kadar serat pangan setelah perlakuan pemanasan bertekanan- pendinginan OC dipengaruhi oleh peningkatan kadar pati resisten RS selama proses retrogradasi. Sebagaimana diketahui pati resisten digolongkan sebagai serat pangan yang tidak larut namun secara fisiologis dalam tubuh berperan sebagai serat pangan larut Zaragoza et al. 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi serat pangan tidak larut pada tepung talas modifikasi jauh lebih tinggi daripada serat pangan larut. Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian dari Jenie et al. 2012, Widaningrum et al. 2013 dan Nurhayati et al. 2014 pada tepung pisang modifikasi. Perhitungan analisis kadar serat pangan TTM dapat dilihat pada Lampiran 8. Perlakuan fermentasi F berpengaruh nyata p0,05 dalam menurunkan kadar serat pangan total Gambar 11. Penurunan kadar serat pangan pada perlakuan fermentasi terjadi karena kultur campuran BAL diindikasikan juga mampu a b c d c c menghasilkan enzim selulase dan xilanase yang mampu menghidrolisis komponen serat pada talas seperti selulosa maupun hemiselulosa Lesmes et al. 2009. Serat pangan utama yang terkandung dalam talas adalah hemiselulosa, inulin, rafinosa, verbaskosa dan selulosa Mbofung et al. 2005.

4.2.7. Daya cerna in-vitro TTM

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Tepung Talas, Pati Talas, dan Tepung Terigu dengan Penambahan CMC terhadap Sifat Kimia dan Organoleptik Mi Instan

0 31 143

Peningkatan sifat prebiotik tepung pisang dengan indeks glikemik rendah melalui fermentasi dan siklus pemanasan bertekanan pendinginan

1 35 190

Stabilisasi Tepung Bekatul dengan Metode Pemanasan Bertekanan dan Pengeringan Rak serta Pendugaan Umur Simpannya.

3 21 110

Peningkatan sifat prebiotik tepung pisang dengan indeks glikemik rendah melalui fermentasi dan siklus pemanasan bertekanan-pendinginan

2 27 355

Modifikasi Pati Garut (Marantha arundinacea) Dengan Perlakuan Hidrolisis Asam dan Siklus Pemanasan-pendinginan Untuk Menghasilkan Pati Resisten Tipe 3

0 4 1

Pengaruh Dua SiklusPemanasan Bertekanan-Pendinginan TerhadapSifat Fisikokimia Serta Fungsional Tepung dan Bihun Beras

0 4 88

Fermentasi Kultur Campuran Bakteri Asam Laktat dan Pemanasan Otoklaf dalam Meningkatkan Kadar Pati Resisten dan Sifat Fungsional Tepung Pisang Tanduk (Musa paradisiacal formatypica)

2 19 10

Modifikasi tepung pisang tanduk (musa paradisiaca formatypica) melalui proses fermentasi spontan dan pemanasan otoklaf untuk meningkatkan kadar pati resisten

0 7 105

Pati Resisten dan Sifat Fungsional Tepung Pisang Tanduk yang Dimodifikasi Melalui Fermentasi Bakteri Asam Laktat dan Pemanasan Otoklaf

0 3 134

Komposisi Kimia dan Kristalinitas Tepung Pisang Termodifikasi secara Fermentasi Spontan dan Siklus Pemanasan Bertekanan-Pendinginan | Nurhayati | Agritech 9504 17589 1 PB

0 1 5