Uji Viabilitas BAL pada Media TTM Jenie et al. 2012 Pengujian Aktivitas Prebiotik TTM Terhadap Bakteri Penyebab Diare Huebner

pada jam ke- 0; 0,5; 1; 2; 4 dan 6. Kadar gula pereduksi diukur dengan menggunakan metode DNS Miller, 1959 dan kadar total gula ditentukan dengan metode asam sulfat-fenol Dubois et al. 1956. Persentase hidrolisis sampel dihitung dengan menggunakan rumus Korakli et al. 2002 yaitu kadar gula pereduksi dibagi dengan kadar total gula dikali 100.

3.6.3. Pengujian Sifat Prebiotik TTM Secara

in-vitro Tepung talas modifikasi TTM terlebih dahulu dicuci dengan etanol 85 dengan perbandingan TTM : etanol 85 adalah 1 : 2. Selanjutnya sampel disaring menggunakan kertas saring dan dikeringkan dengan sinar matahari.

3.6.3.1. Uji Viabilitas BAL pada Media TTM Jenie et al. 2012

Media pertumbuhan TTM disiapkan. Sebanyak 50 ml mMRSB + 2,5 TTM dan 50 ml akuades + 2,5 TTM disterilkan. 2,5 ml kultur L. plantarum D-240 dan L. acidophilus LIPIMC-080 yang berumur 24 jam berisi 10 5 cfuml dipipet dan dimasukkan ke dalam media pertumbuhan yang berisi TTM. Selanjutnya diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 o C. Setelah inkubasi 24 jam, 1 ml larutan dipipet dan dimasukkan ke dalam larutan pengencer NaCl 0.85 9 ml dan divorteks untuk pengenceran 10 -1 . Pengenceran dilakukan sampai 10 -8 dengan cara yang sama. Enumerasi dilakukan secara duplo pada pengenceran 10 -6 -10 -8 menggunakan MRSA dalam cawan petri. Cawan petri diinkubasi pada suhu 37 C dalam posisi terbalik. Perhitungan koloni dilakukan setelah 48 jam dalam satuan cfuml. Prosedur yang sama dilakukan menggunakan prebiotik komersial inulin sebagai kontrol. 3.6.3.2. Efek dan Indeks Prebiotik TTM Roberfroid 2007 Analisis efek prebiotik dan indeks prebiotik dilakukan dengan mengamati perubahan jumlah koloni L. plantarum D-240 dan L. acidophilus LIPIMC-080 pada media m-MRSB dan media m-MRSB yang mengandung 2,5 TTM. Setelah waktu inkubasi 24 jam pada suhu 37 C, sampel dienumerasi dalam media MRSA. Prosedur yang sama dilakukan menggunakan prebiotik komersial inulin sebagai kontrol positif. Efek Prebiotik = Log cfumL 2,5 TTM - Log cfumL mMRSB Indeks Prebiotik = c u , − c u

3.6.3.3. Pengujian Aktivitas Prebiotik TTM Terhadap Bakteri Penyebab Diare Huebner

et al. 2007 Pengujian aktivitas prebiotik dilakukan dengan menambahkan 2 vv kultur L. acidophilus LIPIMC-080 maupun L. plantarum D-240 ke dalam media m-MRSB dengan 2,5 bv glukosa atau 2,5 bv TTM. Setelah 0 jam dan 24 jam waktu inkubasi, sampel dienumerasi dalam media MRSA. Pengujian juga dilakukan pada kultur bakteri penyebab diare yaitu EPEC. Kultur EPEC 2 vv ditambahkan dalam erlenmeyer berbeda yang mengandung mTSB dengan 2,5 bv glukosa atau 2,5 bv TTM. Kultur diinkubasi pada suhu 37 C, dan dienumerasi dalam media TSA setelah 0 jam dan 24 jam inkubasi. Nilai Aktivitas Prebiotik = { c u L − c u L c u L − c u L } - { c u L − c u L c u L − c u L } Keterangan : N = Jumlah bakteri probiotik log cfumL t = Waktu inkubasi awal 0 jam E = Jumlah EPEC log cfumL t = Waktu inkubasi akhir 24 jam 3.7. Metode Analisis 3.7.1.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Tepung Talas, Pati Talas, dan Tepung Terigu dengan Penambahan CMC terhadap Sifat Kimia dan Organoleptik Mi Instan

0 31 143

Peningkatan sifat prebiotik tepung pisang dengan indeks glikemik rendah melalui fermentasi dan siklus pemanasan bertekanan pendinginan

1 35 190

Stabilisasi Tepung Bekatul dengan Metode Pemanasan Bertekanan dan Pengeringan Rak serta Pendugaan Umur Simpannya.

3 21 110

Peningkatan sifat prebiotik tepung pisang dengan indeks glikemik rendah melalui fermentasi dan siklus pemanasan bertekanan-pendinginan

2 27 355

Modifikasi Pati Garut (Marantha arundinacea) Dengan Perlakuan Hidrolisis Asam dan Siklus Pemanasan-pendinginan Untuk Menghasilkan Pati Resisten Tipe 3

0 4 1

Pengaruh Dua SiklusPemanasan Bertekanan-Pendinginan TerhadapSifat Fisikokimia Serta Fungsional Tepung dan Bihun Beras

0 4 88

Fermentasi Kultur Campuran Bakteri Asam Laktat dan Pemanasan Otoklaf dalam Meningkatkan Kadar Pati Resisten dan Sifat Fungsional Tepung Pisang Tanduk (Musa paradisiacal formatypica)

2 19 10

Modifikasi tepung pisang tanduk (musa paradisiaca formatypica) melalui proses fermentasi spontan dan pemanasan otoklaf untuk meningkatkan kadar pati resisten

0 7 105

Pati Resisten dan Sifat Fungsional Tepung Pisang Tanduk yang Dimodifikasi Melalui Fermentasi Bakteri Asam Laktat dan Pemanasan Otoklaf

0 3 134

Komposisi Kimia dan Kristalinitas Tepung Pisang Termodifikasi secara Fermentasi Spontan dan Siklus Pemanasan Bertekanan-Pendinginan | Nurhayati | Agritech 9504 17589 1 PB

0 1 5