Kadar total pati TTM

Njintang et al. 2007, maka kadar protein dan lemak pada TTM lebih tinggi daripada tepung talas tanpa modifikasi. Tingginya kadar lemak dan protein total pada TTM disebabkan selama fermentasi irisan talas terjadi pembentukan protein sel tunggal dan komponen fosfolipid serta lipopolisakarida yang menyusun dinding sel dan bagian membran plasma pada BAL L. plantarum D-240 maupun Leu. mesenteroides SU-LS 67. Pada proses fermentasi talas dengan kultur campuran BAL selama 24 jam terjadi peningkatan jumlah total koloni BAL secara signifikan dari 6,88 menjadi 9,50 log cfumL Tabel 9. Peningkatan jumlah total koloni BAL selama fermentasi talas juga menyebabkan terjadinya biosintesis komponen subseluler yaitu dinding sel dan membran plasma BAL yang tersusun atas protein integral, protein periferal, fosfolipid, lipopolisakarida dan kolesterol sehingga berkontribusi terhadap peningkatan kadar lemak total dan protein total TTM pada penelitian ini. Perhitungan analisis proksimat TTM dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran 10. Tabel 11. Hasil analisis proksimat terhadap sampel tepung talas modifikasi TTM Sampel tepung talas Kadar air bk Kadar abu bk Kadar protein bk Kadar lemak bk Kadar karbohidrat bk Tanpa fermentasi K 11,14±0,01 a 0,50±0.01 a 2,53±0,06 a 0,74±0,02 a 85,09±0,06 a OC-1S 10,92±0,05 b 0,46±0,02 a 2,30±0,06 a 0,67±0,01 a 85,65±0,06 a OC-2S Dengan fermentasi 10,70±0,03 b 0,44±0,01 a 2,14±0,04 a 0,64±0,01 a 86,09±0,03 a F FOC-1S 11,49±0,11 a 11,54±0,12 a 0,52±0,01 a 0,48±0,01 a 2,13±0,03 a 1,99±0,01 a 0,73±0,01 a 0,71±0,01 a 85,13±0,14 a 85,29±0,12 a FOC-2S 11,20±0,17 a 0,41±0,01 a 1,87±0,02 a 0,67±0.02 a 85,85±0,15 a Keterangan: Huruf yang sama pada kolom menunjukkan nilai yang tidak berbeda nyata dengan taraf nyata λ5 , α= 5 , setelah dilakukan uji statistik dengan BNT pada SPSS 17.0 Notasi: K kontrol, tanpa fermentasi dan OC, OC-1S 1 siklus OC, OC-2S 2 siklus OC, F fermentasi, tanpa OC, FOC-1S fermentasi dengan 1 siklus OC FOC-2S fermentasi dengan 2 siklus OC.

4.2.2. Kadar total pati TTM

Perlakuan fermentasi F, pemanasan bertekanan-pendinginan OC, maupun kombinasi fermentasi dan pemanasan bertekanan-pendinginan FOC berpengaruh secara signifikan p0,05 dalam menurunkan kadar total pati TTM Gambar 7. Perlakuan fermentasi F berpengaruh signifikan p0,05 menghasilkan kadar total pati yang lebih rendah jika dibandingkan dengan kontrol tanpa fermentasi. Lebih rendahnya kadar total pati pada tepung talas fermentasi disebabkan oleh aktivitas enzim amilase 2,53 UmL dan pululanase 2,81 UmL dari kultur campuran L. plantarum D-240 dan Leu. mesenteroides SU-LS 67 dalam menghidrolisis komponen pati talas selama fermentasi. Amilase menghidrolis is ikatan linier α-1,4 glikosidik pada amilosa secara acak menghasilkan campuran dekstrin, maltosa dan glukosa Bhanwar dan Ganguli 2014. Sementara itu Vatanasuchart et al. 2010 melaporkan bahwa pululanase menghidrolisis ikatan percabangan α-1,6 penghubung amilopektin pada pati pisang sehingga dihasilkan amilosa rantai pendek. Semakin banyak jumlah siklus pemanasan bertekanan-pendinginan yang diaplikasikan berpengaruh signifikan p0,05 terhadap semakin rendahnya kadar total pati TTM. Perlakuan 1 siklus pemanasan bertekanan-pendinginan OC-1S dan 2 siklus pemanasan bertekanan-pendinginan OC-2S menunjukkan kadar total pati yang lebih rendah jika dibandingkan dengan kontrol tanpa fermentasi Gambar 7. Pemanasan otoklaf mengakibatkan peningkatan degradasi pati pada irisan talas sehingga terjadi peningkatan level kerusakan pati. Degradasi terjadi akibat putusnya ikatan glikosidik pada fraksi pati baik pada ikatan linier α-1,4 amilosa dan ikatan percabangan α-1,6 amilopektin oleh pemanasan otoklaf juga terjadi pada pati singkong Zaragoza et al. 2010 dan Vatanasuchart et al. 2012. Gambar 7. Pengaruh fermentasi dan siklus OC terhadap kadar total pati TTM Keterangan: Huruf yang sama pada diagram batang menunjukkan nilai yang tidak berbeda nyata dengan taraf nyata λ5 , α= 5 , setelah dilakukan uji statistik dengan BNT pada SPSS 17.0 Notasi: K kontrol, tanpa fermentasi dan OC, OC-1S 1 siklus OC, OC-2S 2 siklus OC, F fermentasi, tanpa OC, FOC-1S fermentasi dengan 1 siklus OC FOC-2S fermentasi dengan 2 siklus OC Kombinasi fermentasi dengan 1 siklus OC FOC-1S dan perlakuan fermentasi dengan 2 siklus OC FOC-2S paling berpengaruh nyata p0,05 menurunkan kadar total pati. Hal ini ditunjukkan dengan semakin rendahnya kadar total pati untuk kedua perlakuan tersebut yaitu masing-masing 74,85 dan 73,84 jika dibandingkan dengan kontrol tanpa fermentasi 80,17. Terjadinya hidrolisis amilosa dan amilopektin pati talas selama fermentasi ditambah dengan degradasi pati selama proses pemanasan otoklaf menyebabkan penurunan kadar pati total dengan jumlah yang lebih besar. Jenie et al. 2012 dan Nurhayati et al. 2014 melaporkan bahwa proses fermentasi dan siklus pemanasan bertekanan-pendinginan menyebabkan penurunan kadar total pati pada tepung pisang tanduk. Penurunan kadar total pati berdampak pada peningkatan kadar gula pereduksi dan penurunan kadar amilosa maupun amilopektin Faridah et al. 2013. Perhitungan analisis kadar total pati pada TTM dapat dilihat di Lampiran 3.

4.2.3. Kadar gula pereduksi TTM

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Tepung Talas, Pati Talas, dan Tepung Terigu dengan Penambahan CMC terhadap Sifat Kimia dan Organoleptik Mi Instan

0 31 143

Peningkatan sifat prebiotik tepung pisang dengan indeks glikemik rendah melalui fermentasi dan siklus pemanasan bertekanan pendinginan

1 35 190

Stabilisasi Tepung Bekatul dengan Metode Pemanasan Bertekanan dan Pengeringan Rak serta Pendugaan Umur Simpannya.

3 21 110

Peningkatan sifat prebiotik tepung pisang dengan indeks glikemik rendah melalui fermentasi dan siklus pemanasan bertekanan-pendinginan

2 27 355

Modifikasi Pati Garut (Marantha arundinacea) Dengan Perlakuan Hidrolisis Asam dan Siklus Pemanasan-pendinginan Untuk Menghasilkan Pati Resisten Tipe 3

0 4 1

Pengaruh Dua SiklusPemanasan Bertekanan-Pendinginan TerhadapSifat Fisikokimia Serta Fungsional Tepung dan Bihun Beras

0 4 88

Fermentasi Kultur Campuran Bakteri Asam Laktat dan Pemanasan Otoklaf dalam Meningkatkan Kadar Pati Resisten dan Sifat Fungsional Tepung Pisang Tanduk (Musa paradisiacal formatypica)

2 19 10

Modifikasi tepung pisang tanduk (musa paradisiaca formatypica) melalui proses fermentasi spontan dan pemanasan otoklaf untuk meningkatkan kadar pati resisten

0 7 105

Pati Resisten dan Sifat Fungsional Tepung Pisang Tanduk yang Dimodifikasi Melalui Fermentasi Bakteri Asam Laktat dan Pemanasan Otoklaf

0 3 134

Komposisi Kimia dan Kristalinitas Tepung Pisang Termodifikasi secara Fermentasi Spontan dan Siklus Pemanasan Bertekanan-Pendinginan | Nurhayati | Agritech 9504 17589 1 PB

0 1 5