Daya cerna in-vitro TTM

menghasilkan enzim selulase dan xilanase yang mampu menghidrolisis komponen serat pada talas seperti selulosa maupun hemiselulosa Lesmes et al. 2009. Serat pangan utama yang terkandung dalam talas adalah hemiselulosa, inulin, rafinosa, verbaskosa dan selulosa Mbofung et al. 2005.

4.2.7. Daya cerna in-vitro TTM

Fermentasi kultur campuran BAL berpengaruh nyata dalam meningkatkan daya cerna TTM. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa perlakuan fermentasi F berpengaruh paling signifikan p0,05 meningkatkan daya cerna tepung talas sebesar 64,93 , jika dibandingkan dengan kontrol K yaitu 56,42 Gambar 12. Peningkatan daya cerna pada perlakuan fermentasi F disebabkan oleh hidrolisis pati talas oleh amilase dan pululanase sehingga terbentuk amilosa rantai pendek, oligosakarida, maltosa, maltotriosa, glukosa dengan berat molekul yang lebih rendah sehingga lebih mudah dicerna dan menyebabkan peningkatan indeks glikemik. Peningkatan daya cerna pada perlakuan fermentasi F tersebut berkorelasi dengan penurunan kadar RS dan serat pangan. Tepung talas fermentasi F dapat diaplikasikan sebagai bahan pangan yang mudah dicerna dan cepat diabsorbsi oleh tubuh sebagai sumber energi khususnya bagi penderita malnutrisi. Gambar 12. Pengaruh fermentasi dan siklus OC terhadap daya cerna in-vitro TTM Keterangan: Huruf yang sama pada diagram batang menunjukkan nilai yang tidak berbeda nyata dengan taraf nyata λ5 , α= 5 , setelah dilakukan uji statistik dengan BNT pada SPSS 17.0 Notasi: K kontrol, tanpa fermentasi dan OC, OC-1S 1 siklus OC, OC-2S 2 siklus OC, F fermentasi, tanpa OC, FOC-1S fermentasi dengan 1 siklus OC FOC-2S fermentasi dengan 2 siklus OC. Pemanasan bertekanan-pendinginan OC berpengaruh nyata terhadap penurunan daya cerna TTM. Hal ini ditunjukkan pada perlakuan 1 siklus pemanasan bertekanan-pendinginan OC-1S, perlakuan 2 siklus pemanasan bertekanan- pendinginan OC-2S, fermentasi dengan 1 siklus pemanasan bertekanan-pendinginan FOC-1S, dan fermentasi dengan 2 siklus pemanasan bertekanan-pendinginan FOC- 2S yang terbukti berpengaruh sangat signifikan p0,05 dalam menurunkan daya cerna tepung talas jika dibandingkan dengan kontrol Gambar 12. Penurunan daya cerna pada perlakuan pemanasan bertekanan-pendinginan berhubungan dengan meningkatnya kadar RS dan serat pangan akibat proses retrogradasi sebagaimana penelitian Vatanasuchart et al. 2012 pada tepung pisang maupun Faridah et al. 2013 a b c d c c pada pati garut. Tepung talas OC-1S, OC-2S, FOC-1S, dan FOC-2S sangat tepat diaplikasikan sebagai sumber prebiotik dan bahan pangan fungsional bagi penderita penyakit diabetes karena daya cernanya yang rendah sehingga lebih lambat diabsorbsi oleh tubuh. Perhitungan analisis daya cerna in-vitro TTM dapat dilihat di Lampiran 7.

4.2.8. Analisis korelasi kadar pati, gula pereduksi, serat pangan dan daya cerna TTM

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Tepung Talas, Pati Talas, dan Tepung Terigu dengan Penambahan CMC terhadap Sifat Kimia dan Organoleptik Mi Instan

0 31 143

Peningkatan sifat prebiotik tepung pisang dengan indeks glikemik rendah melalui fermentasi dan siklus pemanasan bertekanan pendinginan

1 35 190

Stabilisasi Tepung Bekatul dengan Metode Pemanasan Bertekanan dan Pengeringan Rak serta Pendugaan Umur Simpannya.

3 21 110

Peningkatan sifat prebiotik tepung pisang dengan indeks glikemik rendah melalui fermentasi dan siklus pemanasan bertekanan-pendinginan

2 27 355

Modifikasi Pati Garut (Marantha arundinacea) Dengan Perlakuan Hidrolisis Asam dan Siklus Pemanasan-pendinginan Untuk Menghasilkan Pati Resisten Tipe 3

0 4 1

Pengaruh Dua SiklusPemanasan Bertekanan-Pendinginan TerhadapSifat Fisikokimia Serta Fungsional Tepung dan Bihun Beras

0 4 88

Fermentasi Kultur Campuran Bakteri Asam Laktat dan Pemanasan Otoklaf dalam Meningkatkan Kadar Pati Resisten dan Sifat Fungsional Tepung Pisang Tanduk (Musa paradisiacal formatypica)

2 19 10

Modifikasi tepung pisang tanduk (musa paradisiaca formatypica) melalui proses fermentasi spontan dan pemanasan otoklaf untuk meningkatkan kadar pati resisten

0 7 105

Pati Resisten dan Sifat Fungsional Tepung Pisang Tanduk yang Dimodifikasi Melalui Fermentasi Bakteri Asam Laktat dan Pemanasan Otoklaf

0 3 134

Komposisi Kimia dan Kristalinitas Tepung Pisang Termodifikasi secara Fermentasi Spontan dan Siklus Pemanasan Bertekanan-Pendinginan | Nurhayati | Agritech 9504 17589 1 PB

0 1 5