Analisis Rasio RC Analisis Data

Setelah hasil uji anova diketahui dengan menggunakan tabel anova, selanjutnya untuk mengetahui lebih lanjut perbandingan antara ketiga skala usaha tempe dilihat dari hasil post hoc test. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah semakin besar skala usaha maka total biaya per unit output semakin rendah serta pendapatan dan rasio RC atas biaya total semakin tinggi yang dilihat dari nilai mean difference pada masing-masing perbandingan skala usaha.

4.5. Definisi Operasional

1. Pengrajin tempe adalah pelaku usaha atau yang memiliki usaha tempe. 2. Usaha tempe adalah industri rumah tangga dengan proses produksi dan teknologi yang sederhana. 3. Proses produksi tempe adalah proses yang diperlukan untuk mengubah faktor input menjadi output berupa tempe. Satu kali proses produksi untuk membuat tempe memerlukan waktu tiga hari. Sebagian besar pengrajin di Kelurahan Kedung Badak dan seluruh responden dalam penelitian ini melakukan proses produksi setiap hari. 4. Skala usaha tempe adalah ukuran yang menentukan besar atau kecilnya suatu usaha pembuatan tempe yang ditentukan oleh besar kecilnya penggunaan kedelai dalam pembuatan tempe per hari. 5. Jumlah kedelai per proses produksi adalah jumlah kedelai kg yang diperlukan untuk membuat tempe untuk satu kali proses produksi. 6. Jumlah ragi per proses produksi adalah jumlah ragi gr yang diperlukan untuk membuat tempe untuk satu kali proses produksi. 7. Jumlah tenaga kerja per proses produksi adalah jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk membuat tempe untuk satu kali proses produksi. Tenaga kerja yang digunakan yaitu tenaga kerja dalam keluarga atau tenaga kerja luar keluarga maupun kombinasi keduanya.

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN

5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

5.1.1. Sumberdaya Alam

Kelurahan Kedung Badak merupakan salah satu Kelurahan di Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Luas Kelurahan Kedung Badak adalah 200 Ha. Kelurahan kedung badak memiliki ketinggian sekitar 350 450 m di atas permukaan laut mdpl dan memiliki curah hujan sekitar 3500 4000 mmtahun. Suhu udara rata-rata Kelurahan Kedung Badak adalah 35 38°C. Jarak pusat pemerintahan Kelurahan Kedung Badak dengan beberapa pusat pemerintahan lainnya, yaitu: a. Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 0.5 km b. Jarak dari Pemerintahan Kota : 2 km c. Jarak dari Ibukota Provinsi : 60 km d. Jarak dari Ibukota Negara : 30 km Kelurahan Kedung Badak secara administratif terdiri dari 99 Rukun Tetangga RT dan 14 Rukun Warga RW. Kelurahan Kedung Badak berbatasan dengan beberapa wilayah, yaitu: a. Sebelah Utara : Kelurahan Sukaresmi dan Kelurahan Sukadamai b. Sebelah Selatan : Kelurahan Kebon Pedes c. Sebelah Barat : Kelurahan Kedung Jaya d. Sebelah Timur : Kelurahan Cibuluh

5.1.2. Sumberdaya Manusia

Kelurahan Kedung Badak memiliki penduduk sebanyak 24 705 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 12 379 jiwa 50.11 persen dan perempuan sebanyak 12 326 jiwa 49.89 persen dengan jumlah Kepala Keluarga KK sebanyak 6 586 KK. Jumlah penduduk menurut kelompok usia dapat dilihat pada Tabel 5.1. Berdasarkan tabel tersebut, jumlah penduduk paling banyak terdapat pada kelompok usia 0 9 tahun, yaitu sebanyak 5 845 jiwa 23.66 persen dan jumlah penduduk paling sedikit terdapat pada kelompok usia 50 59 tahun, yaitu sebanyak 1 652 jiwa 6.69 persen.